JAKARTA - Tidak optimalnya fungsi Waduk Pluit, lantaran bantaran waduk dihuni warga, dinilai sebagai dosa warisan Gubernur DKI Jakarta sebelum Joko Widodo (Jokowi) menjabat.

"Waduk Pluit, adalah dosa masa lalu," kata Pengamat Perkotaan Yayat Supriyatna, saat berbincang dengan Okezone, (Senin 20/5/2013).

Tidak optimal menjaga aset, menyebabkan banyaknya kaum urbanis yang bermukim. "Intinya kita harus tegas mari selamatkan lingkungan, harus ada yang berkorban. Waduk Pluit harus diselamatkan," ungkapnya.

Dia meminta agar Gubernur DKI Jakarta Jokowi tidak mundur menghadapi permasalahan Waduk Pluit, kenadati saat ini normalisasi Waduk Pluit terseret oleh isu Hak Asasi Manusia (HAM). "Jangan takut menghadapi masalah Waduk Pluit," tutupnya.

Sebelumnya, Pemda Jakarta Utara mengerahkan empat unit alat berat untuk menghancurkan lapangan futsal yang berdiri di atas Waduk Pluit itu. Penggusuran ini sudah dikoordinasikan dengan pengelola Lapangan Futsal Pluit. Pembongkaran juga dilakukan secara bersama-sama.

Koordinator Waduk Pluit, Heryanto, mengklaim warga bantaran Waduk Pluit menyadari penggusuran ini untuk kepentingan bersama.

Dia mengatakan, pihaknya menargetkan meratakan permukiman penduduk yang berdiri di bantaran Waduk Pluit secepat mungkin. "Cepat atau lambat akan kita lakukan," tuturnya Senin 20 Mei kemarin.

Dalam proses penggusuran, Pemda Jakarta Utara mengerahkan sebanyak 200 personel Satpol PP, 100 personel Brimob Polda Metro Jaya, 75 personel Polsek dan Polres Jakarta Utara, dan 75 personel TNI. Pembongkaran rumah warga di Waduk Pluit sempat menuai penolakan.

Sumber: Okezone: Masalah Waduk Pluit, Dosa Rezim Foke