- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Santap Nasi di Penggusuran Pulogadung, Wartawan-Polisi Keracunan
TS
sn4ck
Santap Nasi di Penggusuran Pulogadung, Wartawan-Polisi Keracunan
Santap Nasi di Penggusuran Pulogadung, Wartawan-Polisi Keracunan
Liputan6.com, Jakarta : Ratusan anggota polisi dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Timur, dan Polsektro Pulogadung diterjunkan untuk mengamankan jalannya proses eksekusi di Kampung Srikandi RT 07/RW 003, Jatinegara Kaum, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (22/5/2013) pagi.
Dalam upaya pengamanan itu, ratusan petugas polisi menyantap makan siang yang telah disediakan. Namun, selang beberapa jam setelah makan nasi kotak yang disediakan atau sekitar pukul 15.00 WIB, mereka mengalami mual dan pusing, bahkan muntah-muntah.
Mereka lantas dilarikan ke Puskesmas Kecamatan Cakung, Jakarta Timur guna mendapat pertolongan pertama. "Tiba-tiba saja habis makan nasi kotak saya mulai merasa pusing dan mual. Teman saya sampai ada yang muntah," kata Bripda Hino di Puskesmas.
Hino mengatakan, beberapa temannya yang berasal dari Detasemen D Brimob Polda Metro merasakan hal yang sama. Setelah memberi tahu atasannya, mereka kemudian dilarikan ke Puskesmas.
Wakil Komandan Kompi Brimob, Iptu Zulkarnain, mengungkapkan bahwa selain Hino masih ada 17 orang anggota kepolisian yang juga dilarikan ke Puskesmas Kecamatan Cakung guna mendapatkan pertolongan pertama. Sementara satu anggota lagi di bawa ke RS Persahabatan.
"Total ada 19 anggota polisi yang keracunan," terang Zul.
Salah seorang Provos Polda Metro, Briptu Imam menambahkan, selain 19 anggota itu ternyata masih terdapat 7 anggota polisi lain yang dirawat terpisah. Salah satunya di RS Pangeran Jayakarta.
"Habis dapat pertolongan pertama, mereka semua nanti akan di bawa ke RS Polri. Dari keterangan mereka, mual dan pusing itu dirasakan setelah makan nasi kotak," jelas Imam.
Tak hanya anggota polisi yang diduga keracunan makanan nasi kotak. Sejumlah wartawan yang meliput proses eksekusi itu juga ikut keracunan setelah menyantap nasi kotak tersebut.
Bahkan salah seorang wartawan koran Sinar Harapan, Jenda Munthe (28) harus dirawat di RS UKI Cawang akibat merasakan mual, pusing, dan muntah-muntah.
"Lagi dirawat di sini. Kata dokter perutnya mengeras. Jenda makan nasi sampai 2 kotak," ucap wartawan koran Suara Pembaruan, Fana (27).
Menurut Fana, hampir sebagian wartawan yang meliput di lokasi ikut diberikan nasi kotak. Mereka kemudian menyantap makanan tersebut bersama dengan anggota polisi lainnya.
Selain Jenda, wartawan detik..com Edo, wartawan Kompas Madina, dan wartawan komhukum.com Shilma juga mengalami mual dan pusing. Namun mereka tidak sampai dirawat. "Tadi saya sampai muntah pas di motor," papar Edo.
"Kalau saya mulas-mulas juga. Tadi sudah bolak-balik ke kamar mandi pas lagi ketik berita," ujar Madina. (Tnt/*)
ember
itu nasi kotak gan kalo nasi bungkus buat panasbung masih aman
Liputan6.com, Jakarta : Ratusan anggota polisi dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Timur, dan Polsektro Pulogadung diterjunkan untuk mengamankan jalannya proses eksekusi di Kampung Srikandi RT 07/RW 003, Jatinegara Kaum, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (22/5/2013) pagi.
Dalam upaya pengamanan itu, ratusan petugas polisi menyantap makan siang yang telah disediakan. Namun, selang beberapa jam setelah makan nasi kotak yang disediakan atau sekitar pukul 15.00 WIB, mereka mengalami mual dan pusing, bahkan muntah-muntah.
Mereka lantas dilarikan ke Puskesmas Kecamatan Cakung, Jakarta Timur guna mendapat pertolongan pertama. "Tiba-tiba saja habis makan nasi kotak saya mulai merasa pusing dan mual. Teman saya sampai ada yang muntah," kata Bripda Hino di Puskesmas.
Hino mengatakan, beberapa temannya yang berasal dari Detasemen D Brimob Polda Metro merasakan hal yang sama. Setelah memberi tahu atasannya, mereka kemudian dilarikan ke Puskesmas.
Wakil Komandan Kompi Brimob, Iptu Zulkarnain, mengungkapkan bahwa selain Hino masih ada 17 orang anggota kepolisian yang juga dilarikan ke Puskesmas Kecamatan Cakung guna mendapatkan pertolongan pertama. Sementara satu anggota lagi di bawa ke RS Persahabatan.
"Total ada 19 anggota polisi yang keracunan," terang Zul.
Salah seorang Provos Polda Metro, Briptu Imam menambahkan, selain 19 anggota itu ternyata masih terdapat 7 anggota polisi lain yang dirawat terpisah. Salah satunya di RS Pangeran Jayakarta.
"Habis dapat pertolongan pertama, mereka semua nanti akan di bawa ke RS Polri. Dari keterangan mereka, mual dan pusing itu dirasakan setelah makan nasi kotak," jelas Imam.
Tak hanya anggota polisi yang diduga keracunan makanan nasi kotak. Sejumlah wartawan yang meliput proses eksekusi itu juga ikut keracunan setelah menyantap nasi kotak tersebut.
Bahkan salah seorang wartawan koran Sinar Harapan, Jenda Munthe (28) harus dirawat di RS UKI Cawang akibat merasakan mual, pusing, dan muntah-muntah.
"Lagi dirawat di sini. Kata dokter perutnya mengeras. Jenda makan nasi sampai 2 kotak," ucap wartawan koran Suara Pembaruan, Fana (27).
Menurut Fana, hampir sebagian wartawan yang meliput di lokasi ikut diberikan nasi kotak. Mereka kemudian menyantap makanan tersebut bersama dengan anggota polisi lainnya.
Selain Jenda, wartawan detik..com Edo, wartawan Kompas Madina, dan wartawan komhukum.com Shilma juga mengalami mual dan pusing. Namun mereka tidak sampai dirawat. "Tadi saya sampai muntah pas di motor," papar Edo.
"Kalau saya mulas-mulas juga. Tadi sudah bolak-balik ke kamar mandi pas lagi ketik berita," ujar Madina. (Tnt/*)
ember
itu nasi kotak gan kalo nasi bungkus buat panasbung masih aman
0
1.8K
16
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan