Seorang remaja putri AS berusia 18 tahun, Eesha Khare menjadi pemberitaan di berbagai media teknologi terkait keberhasilannya menjuarai ajang Intel International Science and Engineering Fair 2013 beberapa waktu lalu. Penemuan sains yang dilakukan oleh Khare adalah super-kapasitor yang mampu mengisi penuh baterai ponsel hanya dalam waktu 20 detik.
Judul penelitian dari Eesha Khare ini adalah “Design and Synthesis of Hydrogenated TiO2-Polyaniline Nanorods for Flexible High-Performance Supercapacitors“. Melalui teknologi ini, Khare berhasil menemukan alat yang bisa diletakkan di baterai ponsel dan melakukan charging hingga daya menjadi penuh dalam waktu 20-30 detik.
Perangkat super-kapasitor tersebut dapat bertahan hingga 10.000 kali pengisian. Pada ajang kemarin dia mempraktikkan alat ini pada lampu LED sebagai bukti dari konsep, artinya ada peluang bagus penggunaan tersebut bisa dilakukan di ponsel, perangkat elektronik portabel, dan bahkan baterai mobil yang memerlukan daya dari baterai.
Prinsip kerja super-kapasitor ini menurut Khare sendiri adalah, “untuk meningkatkan kepadatan energi super-kapasitor, saya merancang, melakukan sintesis, dan menandai inti-shell elektroda nanorod novel yang terhidrogenasi inti TiO2 (H-TiO2) inti dan polianilin shell”

Eesha Khare menerima penghargaan Young Scientist Award berkat penemuan itu dan membawa pulang uang hadiah sebesar USD 50,000. Walaupun berprestasi, ternyata dia hanyalah runner up dari ajang ini. Penemuannya kalah dengan seorang remaja berusia 19 tahun dari Rumania, Ionut Budisteanu yang berhasil menemukan AI untuk membuat model mobil self driving dengan biaya murah. Sementara itu, juara ketiga dari ajang ini adalah Henry Lin, seorang pelajar 17 tahun asal Lousiana yang berhasil menemukan proyek ribuan simulasi cluster galaksi. Mereka berhasil menyisihkan kurang lebih 1600 peserta yang mendaftar di ajang ini.