- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Anak Korban Tambang Freeport Ditanggung Hingga Universitas


TS
h0p
Anak Korban Tambang Freeport Ditanggung Hingga Universitas
Quote:
TIMIKA, KOMPAS.com- Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI), Rozik B Soetjipto menegaskan, anak dari para korban tewas dalam insiden reruntuhan atap terowongan Big Gossan, Mil 74, areal tambang Freeport, akan mendapat beasiswa hingga ke jenjang perguruan tinggi.
"Kami akan menanggung biaya pendidikan putera-puteri dari rekan-rekan kita yang meninggal dunia sampai dapat menyelesaikan pendidikan universitas, serta memberikan prioritas kepada kerabat mereka untuk kesempatan bekerja di perusahaan," kata Rozik B Soetjipto dalam siaran persnya Rabu (22/5/2013) siang.
Seperti yang telah diberitakan, insiden runtuhnya atap terowongan Big Gossan yang terjadi Selasa (14/5/2013) lalu mengakibatkan 38 orang pekerja tambang yang sedang mengikuti pelatihan penyegaran tahunan di kelas 11 QMS Underground tertimbun atap dan batuan kurang lebih 500 ton.
Upaya penyelamatan yang dilakukan sejak kejadian hingga Selasa (21/5/2013) kemarin akhirnya berhasil mengevakuasi semua pekerja, 10 dalam keadaan selamat sementara 28 lainnya meninggal dunia.
Terkait upaya penyelamatan itu, Rozik B Soetjipto menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada tim penyelamat gabungan yang telah bekerja melakukan pencarian terhadap 38 orang pekerja yang tertimbun tersebut.
"Meskipun harapan kian hari kian menipis namun mereka tetap berusaha untuk mengeluarkan jasad saudara-saudara kami yang terkubur," kata Rozik B Soetjipto.
Menurut Rozik, 200 pekerja yang tergabung dalam tim penyelamat dari Emergency Respon Group (ERG) dan Tim Underground dalam melakukan upaya evakuasi menghadapi banyak tantangan. Kondisi ruang yang sempit, basah dan berbahaya karena masih banyaknya batu-batuan yang terus berjatuhan di lokasi itu tak membuat mereka gentar.
"Mereka bekerja tanpa pamrih dengan semangat tidak boleh ada yang tertinggal. Sungguh kami semua bangga memiliki rekan kerja seperti mereka," tegas Rozik B Soetjipto.
"Kami akan menanggung biaya pendidikan putera-puteri dari rekan-rekan kita yang meninggal dunia sampai dapat menyelesaikan pendidikan universitas, serta memberikan prioritas kepada kerabat mereka untuk kesempatan bekerja di perusahaan," kata Rozik B Soetjipto dalam siaran persnya Rabu (22/5/2013) siang.
Seperti yang telah diberitakan, insiden runtuhnya atap terowongan Big Gossan yang terjadi Selasa (14/5/2013) lalu mengakibatkan 38 orang pekerja tambang yang sedang mengikuti pelatihan penyegaran tahunan di kelas 11 QMS Underground tertimbun atap dan batuan kurang lebih 500 ton.
Upaya penyelamatan yang dilakukan sejak kejadian hingga Selasa (21/5/2013) kemarin akhirnya berhasil mengevakuasi semua pekerja, 10 dalam keadaan selamat sementara 28 lainnya meninggal dunia.
Terkait upaya penyelamatan itu, Rozik B Soetjipto menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada tim penyelamat gabungan yang telah bekerja melakukan pencarian terhadap 38 orang pekerja yang tertimbun tersebut.
"Meskipun harapan kian hari kian menipis namun mereka tetap berusaha untuk mengeluarkan jasad saudara-saudara kami yang terkubur," kata Rozik B Soetjipto.
Menurut Rozik, 200 pekerja yang tergabung dalam tim penyelamat dari Emergency Respon Group (ERG) dan Tim Underground dalam melakukan upaya evakuasi menghadapi banyak tantangan. Kondisi ruang yang sempit, basah dan berbahaya karena masih banyaknya batu-batuan yang terus berjatuhan di lokasi itu tak membuat mereka gentar.
"Mereka bekerja tanpa pamrih dengan semangat tidak boleh ada yang tertinggal. Sungguh kami semua bangga memiliki rekan kerja seperti mereka," tegas Rozik B Soetjipto.
Semoga dapat terealisasi programnya
bukan cuma OMDO doang


Keluarga Korban Dapat Prioritas Masuk Freeport
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga korban runtuhnya tambang bawah tanah di area Big Gossan, Kabupaten Timika, Papua, mendapatkan prioritas untuk masuk menjadi karyawan PT Freeport Indonesia.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, mengatakan, hal itu adalah bentuk pertanggungjawaban PT Freeport, atas musibah runtuhnya tambang pada 14 Mei lalu.
Itu adalah salah satu hasil keputusan bersama dari pertemuan Jero Wacik dengan CEO Freeport McMoRan Copper & Gold, Richard C Adkerson, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Rozik B Soetjipto, Rabu (22/5/2013) di Jakarta.
Selain itu, PT Freeport Indonesia akan membiyai pendidikan 24 anak yang menjadi tanggungan korban meninggal dan luka-luka, hingga ke jenjang universitas.
Proses evakuasi korban runtuhnya area tambang Big Gossan telah dinyatakan selesai pada Selasa (21/5/2013) kemarin. Dari proses evakuasi yang berlangsung selama delapan hari, ditemukan 28 korban meninggal dunia, lima orang luka berat, dan lima orang luka ringan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, mengatakan, hal itu adalah bentuk pertanggungjawaban PT Freeport, atas musibah runtuhnya tambang pada 14 Mei lalu.
Itu adalah salah satu hasil keputusan bersama dari pertemuan Jero Wacik dengan CEO Freeport McMoRan Copper & Gold, Richard C Adkerson, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Rozik B Soetjipto, Rabu (22/5/2013) di Jakarta.
Selain itu, PT Freeport Indonesia akan membiyai pendidikan 24 anak yang menjadi tanggungan korban meninggal dan luka-luka, hingga ke jenjang universitas.
Proses evakuasi korban runtuhnya area tambang Big Gossan telah dinyatakan selesai pada Selasa (21/5/2013) kemarin. Dari proses evakuasi yang berlangsung selama delapan hari, ditemukan 28 korban meninggal dunia, lima orang luka berat, dan lima orang luka ringan.
Diubah oleh h0p 22-05-2013 13:00
0
1.8K
Kutip
15
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan