nabilla0414Avatar border
TS
nabilla0414
[ Renungan ] Kepergian Papa
Sebelumnya, Hargai TS
Jadilah Kaskuser Yang Baik Dengan Selalu Meninggalkan Jejak & Selalu Membudayakan emoticon-Rate 5 Star


Spoiler for bukti no repsol:


---One missed call from ‘Papa’---
Kenapa Pa?
Sms itu pun terkirim.
Jam berapa perlunya CD, Dik?
Rasanya sudah lama beliau tidak memanggilku dengan sebutan Dik atau Adik.
09.45. Sama kotak pensil juga ya Paaa.
Papa pun membalas smsku dengan datar.
Ya.
Tak lama, handphoneku pun berbunyi pertanda sms masuk. Ternyata dari Papa.
Ambil didepan sekolah, now (24 Januari 2012, 09.28 WIB)


---------------------------------------------------------------
Ketika itu, aku masih berada di tempat aku menimba ilmu, sekolah
Ada hal ganjil memang, pada awalnya, tapi, terabaikan olehku
Ia masih sempat mengantarku ke sekolah pada pagi hari
Lalu, pulang ke rumah dan kembali mengambilkan barangku yang tertinggal di rumah
Ketika Ia sampai di gerbang sekolah, Ia langsung mengabariku melalui pesan singkat
Lalu aku berlari menuju gerbang sekolah
Ada perasaan tidak enak, ketika aku merasa, aku selalu merepotkannya
Tapi, bagaimana lagi?
Tanpa yang dibawakannya tersebut, aku tidak bisa mengikuti ulangan praktek dengan baik
Aku masih sempat menyalam tangannya pukul 09.45, pagi hari itu
Tak lupa, kuucapkan terimakasih padanya karena dia sangat membantuku
Ku lihat samar-samar, wajahnya pucat, tertutup oleh kaca helm warna hitam
Ku rasakan tangannya dingin, beda dari hari-hari biasanya
Namun, tak pernah terbayangkan olehku, kalau itu adalah percakapan sadar terakhirku dengannya
Itu menjadi hari yang suram, saat ku tau, itu adalah hari terakhir aku melihat dia mengendarai motor
Motor itu warnanya putih, sama seperti warna pakaian terakhirnya
Itu adalah hari terakhir dia mengantarku ke sekolah
Hari terakhir dia menggerakkan tangannya agar aku bisa menyalaminya
Tenggorokkanku pun mulai sakit menahan tangis ketika aku menulis ini
Masih ku ingat baru shubuh tadi, dia membuka pintu kamarku dan berkata, “Nak, bangunlah.”
Aku pun mematuhi perintahnya tersebut
Tapi, ketika aku katakan “Pa, bangun!” padanya sekarang, dia hanya diam
Diam, dan terus diam. Membujur kaku, tak ada suara. Matanya tertutup. Aku tak tau di sedang bermimpi apa atau sedang menuju kemana
Aku marah! Aku marah karena dia tidak adil! Curang! Tadi pagi aku mematuhi perintahnya, namun ketika aku meminta hal yang sama, Ia tak bisa memenuhi permintaanku tersebut
Aku sempat pingsan ketika mendengar kabar seorang laki-laki hebat andalanku tersebut terbujur kaku di rumah sakit
Koma, iya, beliau koma. Koma yang menciptakan tanda tanya di benak kami semua, “Akankah beliau bangun? Dan kembali menjadi pahlawan bagi kami semua?”
Rasanya baru kemarin beliau mengantarkanku pergi ke tempat les
Rasanya baru kemarin beliau memarahiku, karena kamarku berantakan, karena aku meletakkan gelas di sembarang tempat sesudah minum, karena aku lupa untuk menunaikan ibadah kepada Allah, karena aku malas untuk bangun pagi, dan masih banyak lagi
Rasanya baru kemarin, dia mengajakku ke sebuah rumah makan untuk makan siang, dan memperbolehkanku memesan makanan dan minuman yang ku suka
Tenggorokkanku kembali sakit. Seperti ada yang tertahan di sana. Air mata menitik perlambangan kondisi hati
Dari koma menjadi titik
Jatah beliau berada di Bumi ternyata sudah habis. Malaikat sudah mengajak rohnya untuk dibawa ke dunia yang lain. Dunia yang tak bisa ku sentuh. Yang tak bisa membuat ku terhubung, walau menggunakan tekhnologi secanggih apa pun
Papa, 25 Januari 2012, pukul 21:07, Ia pergi, dan tidak bisa berjanji untuk kembali lagi. Ia pergi untuk selamanya
21:07, sama seperti tanggal dan bulan kelahirannya, 21 Juli 1958
Jika di hari kelahirannya Ia menangis, di hari… ah, aku tidak cukup kuat untuk menyebut kata… kematian, namun yang jelas, di hari Ia pergi untuk selamanya, Ia tersenyum manis, membuat kami tenang dan yakin dia sudah tenang di Surga


Spoiler for 1:


Okay… Ini bukan lawakan. Tapi, inilah yang terjadi di hidup gue. Sebuah pengalaman yang benar-benar mengubah hidup gue. Yatim, istilah yang gak gue sangka bakalan jadi sebutan untuk orang seperti gue.

Laki-laki hebat yang sangat berpengaruh dalam hidup gue pergi untuk selamanya. Orang baik memang selalu dipanggil duluan, begitu kata orang-orang. Tapi Papa Refrizon Yunus, memang orang baik. Beliau yang paling mendominasi mengajarkan anak-anaknya shalat, mengaji, ilmu agama, menutup aurat, memakai jilbab, dan lainnya.

Ga cuma itu, dia banyak mengajarkan hal lain ke gue. Bagaimana caranya bersikap yang baik, menjadi seseorang yang mampu berpikiran cerdas dan kritis, dan menjadi pemimpin yang disukai oleh semua orang.

Spoiler for papa:


Pa, walaupun Papa belum ngeliat adek jadi seseorang yang selama ini adek cita-citakan, tapi, semoga, suatu saat nanti, Papa bisa senyum karena udah ngeliat adek jadi orang sukses. Pa, tanpa didikan dan sistem tata nilai yang udah Papa dan Mama terapkan, kami semua ga akan sesukses seperti saat ini. Pa, titip pesan untuk Allah, bilangin sediain tempat untuk kita semua di surga nanti ya?

Spoiler for TS menerima :

Spoiler for TS tidak menerima:


ini pengalaman bukan ane, ane hanya bantu share aja
sumber
Diubah oleh nabilla0414 21-05-2013 17:29
0
1.2K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan