jonpaulsamboraAvatar border
TS
jonpaulsambora
54% Alat Timbang di Indonesia Tidak Akurat, 1,75 triliun melayang
Ada berita menarik di detik finance tentang akurasi alat timbang di Indonesia yang berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa 54% alat timbang di Indonesia tidak akurat. Ketidak akuratan tersebut menyebebkan terjadinya inflasi dan juga mempengaruhi PDB. berikut kutipannya

"Kesalahan banyak sekali dilakukan setiap satu timbangan yaitu 10%. Ini akan menyebabkan inflasi dan mempengaruhi PDB. PDB kita per tahun sekarang Rp 9.000 triliun kalau terjadi kesalahan pengukuran Rp 1,75 triliun melayang. Jadi tugas Pemda juga harus lebih memperhatikan ini," katanya.

Masalah timbang-menimbang tidak bisa dilepaskan dari Industri dan perdagangan. Karena dia adalah alat ukur yang menentukan harga suatu produk. Namun banyak pedagang kecil yang belum memperhatikan masalah timbang menimbang ini dengan seksama, bahkan ada beberapa industri besar yang tidak terlalu memperhatikan keakuratan alat timbangnya.

Contoh kasus kecil adalah saat kita membeli terigu di pasar tradisional, apakah dengan menggunkan timbangan konvensional kita yakin bahwa berat yang kita terima itu betul-betul 1 Kg, atau kurang? atau jangan-jangan berlebih. mungkin bila bedanya hanya 5% kita tidak terlalu menanggapnya, namun coba bayangkan bila dalam 1 hari pedagang tersebut melakukan penimbangannya sebanyak 100x, atau 200x

bila akurasi nya 5%, maka setiap penimbangan seberat 1Kg akan ada kelebihan/kekurangan sebesar 50 gram, bila 100 kali pengukuran berarti sudah ada kesalahan sebesar 5 Kg, itu baru 100x, bagaimana bila 1000 x, 2000x dst..

Beda halnya bila kita berbelanja di supermarket yang sudah menggunkan timbangan digital yang akurasinya hingga ukuran gram bahkan ada yang mg. maka kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir, kepuasan konsumen akan semakin tinggi.

masalah timbangan ini ternyata bukan terjadi di tingkat pedagang saja. bahkan ada industri yang bermasalah dengan timbangannya. Salah satu kasus adalah yang saat ini menjadi konsumen Baristand Lampung, kita sebut saja perusahaan A.

Selama ini, karena alat timbang mereka belum terkalibrasi, maka untuk menghindari terjadinya komplain dari pelanggan maka berat produk perkemasan mereka ditambah, seperti ini ilustrasinya. mereka menjual barang dengan ukuran karung 25kg, karena mereka tidak pede dengan alat timbang mereka tersebut, maka mereka menambahkan 250 gram tiap karungnya.

Sepertinya terlihat lumrah, namun coba kita kalkulasikan bila dalam satu hari mereka membuat 1000 karung, maka mereka sudah menambahkan produk mereka secara cumah-cuma sebanyak 250kg atau 10 karung. Harusnya jumlah tersebut menjadi keuntungan mereka, namun karena masalah keraguan maka keuntungan itu tidak jadi mereka peroleh.

lalu kita berikan solusi bagi mereka, caranya adalah alat Timbang mereka kita kalibrasi. dan ternyata galatnya tidak terlalu besar, artinya timbangan mereka memang masih bagus. jadi sekarang mereka sudah berani membuat 1 karung 25 kg dengan lebih tidak adri 50 gram, berapa besar penghematan yang mereka lakukan? dibandingkan jasa kalibrasi yang mereka bayar tentu itu nilainya lebih besar lagi.
moga berguna gan........
emoticon-I Love Indonesia
emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesia

sumber :http://finance.detik..com/read/2013/05/21/112614/2251554/4/54-alat-timbang-di-indonesia-tidak-akurat?f9911023
Diubah oleh jonpaulsambora 21-05-2013 08:12
0
1.1K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan