- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kisah Istana Iblis di Lautan
TS
kaskusforall
Kisah Istana Iblis di Lautan
Assalamu'alaikum wr. wb.
Kesombongan Iblis ternyata dan ternyata tidak membuat dirinya dilaknat oleh Allah SWT, namun ia juga terusir dari Surga. Dan setelah diusir, akhirnya Iblis pun mulai membangun istananya di lautan. Iblis memilih lautan karena luasnya mencapai tiga perempat dari luas bumi.
Kisahnya
Dalam sebuah Kitab, Karya Agung Sang Syeikh Imam Al-Ghazaliisebutkan bahwasanya iblis itu dulunya memiliki nama Al-Abid yang artinya ahli ibadah. Pemberian nama Al-Abid ini hanya pada langit pertama, lain hal dengan langit kedua dan seterusnya. Begitu terkenalnya Iblis dengan pemberian, sebutan nama-nama tiap langit karena iblis ketika itu memang hamba Allah SWT yang taat.
Pada langit kedua, iblis disebut dengan Az-Zahid dan di langit ketiga diberi nama Al-Arif.
Di langit keempat namanya adalah Al Wali, Pada langit ke lima namanya adalah At-Taqi. Sedangkan nama di langit keenam dan ketujuh adalah Al-Kazin dan Azazil.
Awalnya, iblis termasuk dari salah satu malaikat penghuni surga yang doanya terkenal makbul. Karena doanya yang ampuh tersebut, malaikat-malaikat lain meminta kepada iblis untuk didoakan agar para malaikat tidak tertimpa laknat Allah SWT.
Peristiwa itu terjadi manakala Malaikat Isarfil yang sedang berkeliling mengitari surga mendapati sebuah tulisan.
Tulisan tersebut berbunyi,
"Seorang hamba Allah SWT yang telah lama mengabdi akan mendapat laknat Allah SWT dengan sebab menolak perintah Allah.
Tulisan itu berada di salah satu pintu surga, dan tak pelak lagi tulisan itu telah membuat Malaikat Israfil menangis tersedu. Ia takut sekali, hamba Allah SWT yang dimaksud adalah dirinya.
Tak hanya Malaikat Israfil, para malaikat lain juga turut menangis, dimana malaikat-malaikat lain itu juga memiliki kekuatan sama seperti Malaikat Israfil.
Akhirnya mereka sepakata, untuk mendatangi Iblis (Azazil) dan meminta didoakan agar tidak tertimpa laknat dari Allah SWT.
Pada waktu itu, ketika mendengar penjelasan Israfil, Azazil berkata,
"Ya Allah...! Hamba-Mu yang manakah yang berani menentang perintahMu itu, sungguh aku ikut mengutuknya."
Azazil lalu memanjatkan doa,
"Ya Allah, janganlah Engkau murka atas mereka."
Azazil Mengingkari Perintah Allah SWT
Selama kurun waktu 120 ribu tahun, Azazil (Iblis), menyandang gelar kehormatan dan kemuliaan, dan hingga tibalah Nabi Adam as diciptakan. Allah SWT menyuruh semua malaikat sujud kepada Adam yang diciptakan sebagai khalifah (pemimpin) di bumi.
Semua malikat segera patuh dan melaksanakan perintah Allah SWT tersebut. Namun Azazil (Iblis) malah membangkang. Di menolak melaksanakan perintah Allah SWT untuk bersujud kepada Adam karena lesombongannya. Sejak saat itulah Iblis dijadikan simbol dari kesombongan, tentang takabur, tentang selalu berbangga diri. Sifat-sifat inilah yang kemudian ditularkan oleh Iblis agar tersesat dari jalan Allah SWT.
Iblis berkata,
"Ya Allah, aku (memang) lebih baik dibandingkan Adam. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan Adam Engkau ciptakan dari tanah."
Karena penolakan itu, Allah SWT berfirman agar iblis keluar dari Surga-Nya.
Iblis Mendirikan Istana di Lautan
Nah, sejak Iblis terlempar dari Surga, Iblis membangun singgasana dan istana di lautan. Hal itu dimaksudkan untuk menandingi Arsy Allah SWT yang berada di atas air di langit ke tujuh.
Dalam sebuah riwayat Imam Ahmad ra, Rasulullah SAW bersabda,
"Apa yang kamu lihat?"
"Saya melihat singgasana di atas lautan yang dikelilingi oleh beberapa ular," jawab Ibnu Sayyad.
"Dia telah melihat singgasana iblis," sabda Rasulullah SAW.
(H.R. Ahmad).
Sedangkan menurut Ibnu Katsir dalam bukunya yang berjudul "Al-Bidayah Wanniyah" menjelaskan bahwa Iblis mempunyai banyak tentara dan memilih lautan sebagai istana. Seperti diketahui bahwa luas lautan mencapai tiga perempat dari bumi. Oleh karena itulah ia menempatkan kerajaannya di lautan agar ia lebih leluasa memerintah bala tentaranya yang jumlahnya sangat banyak sehingga memerlukan pusat kerajaan yang luas. Sedangkan lautan adalah daerah yang sangat luas.
Dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa kelak pada Hari Yaumul Hisab,
, malaikat mengumpulkan semua makhluk Allah SWT. Tiba-yiba saja terdengar sebuah seruan,
"Hadirkan Fir'aun ke sini. Mana orang-orang yang sombong dan takabur?"
Tak lama kemudian Fir'aun datang.
Kemudian mereka yang selama di dunia berlaku sombong juga berdatangan, lantas mereka berangkat ke neraka bersama-sama di bawah pimpinan Fir'aun. Tak lama kemudian terdengar suarabkeras yang berbunyi,
"Mana Musailamah Al-Kadzdzab?"
Musailamah Al-Khadzdzab kemudian maju atas inisiatifnya sendiri. Ia kemudian memanggil orang-orang yang mendustakan Al-Qur'an. Mereka berangkat ke neraka bersama-sama. Lalu terdengar pula ada seruan yang terakhir,
"Mana Iblis terkutuk?"
Tak lama berselang, Iblis pun sudah berada di depan. Seperti sudah mengerti maksud pemanggilannya. Iblis berkata,
"Wahai Hakim Yang Maha Adil, datangkanlah kepadaku tentaraku, para muadzinku, para pembacaku, mereka yang sejalan denganku, para menteriku, para ahli fiqihku, para penjagaku, para pedagangku, serta para penghalauku."
Para Sekutu Iblis
Iblis ditanya, siapakah para sekutumu yang engkau sebutkan itu?
Dia menjawab,
"Tentaraku adalah mereka yang mempunyai sifat rakus, para muadzinku adalah orang-orang yang salah bacaannya, sedangkan para pembacaku adalah mereka yang memiliki profesi penyanyi.
"Adapun orang-orang yang sejalan denganku adalah mereka yang mengiris muka dan tangannya kemudian diberi nilai, serta siapa saja yang diperlakukan demikian," jelas iblis.
"Kemudian mana ahli fiqihmu?" tanya suara itu lagi.
Para ahli fiqihku adalah mereka yang mengejek orang-orang yang mengushakan barang halal, jawab Iblis.
"Lalu siapakah para penjagamu?" tanya suara itu lagi.
Sedangkan para penjagaku adalah mereka yang mendatangi lemari arak dan yang tidak mau membayarkan zakatnya."
"Siapakah para pedagangmu?" tanya suara itu.
"Para pedagangku adlah mereka yang memperdagangkan barbathah (barang dan bunga terlarang), para pemukul dan genderangku adalah pemain musik. Sedangkan para penghalauku adalah mereka yang menanam pohon-pohon anggur untuk bisa dijadikan minuman memabukkan," jawab iblis lebih lanjut.
Di neraka nanti semua orang panik dan gelisah memikirkan nasibnya sendiri. Karenanya, mereka mencari Iblis yang mengajak mereka ke jalan yang salah. Itulah sebabnya, pada kesempatan itu mereka menghujat Iblis dan menuntut agar Iblis mau bertanggung jawab atas nasib mereka.
Iblis Tidak Mau Bertanggung Jawab
Namun apa yang terjadi, Iblis tidak mau disalahkan. Iblis tugasnya adalah untuk mempengaruhi dan mengajak manusia ke jalan yang sesat. Bagi mereka yang mau mengikutinya, maka Iblis tak mau bertanggung jawab sama sekali. Bagi Iblis dan Setan, mempengaruhi manusia merupakan perwujudan atas janjinya ketika ia tak mau tunduk kepada Allah SWT saat diperintahkan untuk bersujud kepada Nabi Adam as.
Pada zaman sebelum manusia menghuni dunia, Iblis telah bersumpah untuk mempengaruhi manusia dari segala arah. Hanya ada dua arah saja bagi manusia untuk menghindarkan diri dari pengaruh setan, yaitu dengan rukuk dan sujud, yang merupakan arah bawah. Dan arah atas yaitu dengan berdoa meminta perlindungan kepada Allah SWT.
Itulah bala tentara Iblis yang akan masuk ke neraka dari makhluk yang bernama manusia. Semoga kita terhindar dari godaan Iblis yang terkutuk.
Wallahu A'lam...
Semoga Bermanfaat.
maaf gan klu
jika berkenan agan
Kesombongan Iblis ternyata dan ternyata tidak membuat dirinya dilaknat oleh Allah SWT, namun ia juga terusir dari Surga. Dan setelah diusir, akhirnya Iblis pun mulai membangun istananya di lautan. Iblis memilih lautan karena luasnya mencapai tiga perempat dari luas bumi.
Kisahnya
Dalam sebuah Kitab, Karya Agung Sang Syeikh Imam Al-Ghazaliisebutkan bahwasanya iblis itu dulunya memiliki nama Al-Abid yang artinya ahli ibadah. Pemberian nama Al-Abid ini hanya pada langit pertama, lain hal dengan langit kedua dan seterusnya. Begitu terkenalnya Iblis dengan pemberian, sebutan nama-nama tiap langit karena iblis ketika itu memang hamba Allah SWT yang taat.
Pada langit kedua, iblis disebut dengan Az-Zahid dan di langit ketiga diberi nama Al-Arif.
Di langit keempat namanya adalah Al Wali, Pada langit ke lima namanya adalah At-Taqi. Sedangkan nama di langit keenam dan ketujuh adalah Al-Kazin dan Azazil.
Awalnya, iblis termasuk dari salah satu malaikat penghuni surga yang doanya terkenal makbul. Karena doanya yang ampuh tersebut, malaikat-malaikat lain meminta kepada iblis untuk didoakan agar para malaikat tidak tertimpa laknat Allah SWT.
Peristiwa itu terjadi manakala Malaikat Isarfil yang sedang berkeliling mengitari surga mendapati sebuah tulisan.
Tulisan tersebut berbunyi,
"Seorang hamba Allah SWT yang telah lama mengabdi akan mendapat laknat Allah SWT dengan sebab menolak perintah Allah.
Tulisan itu berada di salah satu pintu surga, dan tak pelak lagi tulisan itu telah membuat Malaikat Israfil menangis tersedu. Ia takut sekali, hamba Allah SWT yang dimaksud adalah dirinya.
Tak hanya Malaikat Israfil, para malaikat lain juga turut menangis, dimana malaikat-malaikat lain itu juga memiliki kekuatan sama seperti Malaikat Israfil.
Akhirnya mereka sepakata, untuk mendatangi Iblis (Azazil) dan meminta didoakan agar tidak tertimpa laknat dari Allah SWT.
Pada waktu itu, ketika mendengar penjelasan Israfil, Azazil berkata,
"Ya Allah...! Hamba-Mu yang manakah yang berani menentang perintahMu itu, sungguh aku ikut mengutuknya."
Azazil lalu memanjatkan doa,
"Ya Allah, janganlah Engkau murka atas mereka."
Azazil Mengingkari Perintah Allah SWT
Selama kurun waktu 120 ribu tahun, Azazil (Iblis), menyandang gelar kehormatan dan kemuliaan, dan hingga tibalah Nabi Adam as diciptakan. Allah SWT menyuruh semua malaikat sujud kepada Adam yang diciptakan sebagai khalifah (pemimpin) di bumi.
Semua malikat segera patuh dan melaksanakan perintah Allah SWT tersebut. Namun Azazil (Iblis) malah membangkang. Di menolak melaksanakan perintah Allah SWT untuk bersujud kepada Adam karena lesombongannya. Sejak saat itulah Iblis dijadikan simbol dari kesombongan, tentang takabur, tentang selalu berbangga diri. Sifat-sifat inilah yang kemudian ditularkan oleh Iblis agar tersesat dari jalan Allah SWT.
Iblis berkata,
"Ya Allah, aku (memang) lebih baik dibandingkan Adam. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan Adam Engkau ciptakan dari tanah."
Karena penolakan itu, Allah SWT berfirman agar iblis keluar dari Surga-Nya.
Iblis Mendirikan Istana di Lautan
Nah, sejak Iblis terlempar dari Surga, Iblis membangun singgasana dan istana di lautan. Hal itu dimaksudkan untuk menandingi Arsy Allah SWT yang berada di atas air di langit ke tujuh.
Dalam sebuah riwayat Imam Ahmad ra, Rasulullah SAW bersabda,
"Apa yang kamu lihat?"
"Saya melihat singgasana di atas lautan yang dikelilingi oleh beberapa ular," jawab Ibnu Sayyad.
"Dia telah melihat singgasana iblis," sabda Rasulullah SAW.
(H.R. Ahmad).
Sedangkan menurut Ibnu Katsir dalam bukunya yang berjudul "Al-Bidayah Wanniyah" menjelaskan bahwa Iblis mempunyai banyak tentara dan memilih lautan sebagai istana. Seperti diketahui bahwa luas lautan mencapai tiga perempat dari bumi. Oleh karena itulah ia menempatkan kerajaannya di lautan agar ia lebih leluasa memerintah bala tentaranya yang jumlahnya sangat banyak sehingga memerlukan pusat kerajaan yang luas. Sedangkan lautan adalah daerah yang sangat luas.
Dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa kelak pada Hari Yaumul Hisab,
, malaikat mengumpulkan semua makhluk Allah SWT. Tiba-yiba saja terdengar sebuah seruan,
"Hadirkan Fir'aun ke sini. Mana orang-orang yang sombong dan takabur?"
Tak lama kemudian Fir'aun datang.
Kemudian mereka yang selama di dunia berlaku sombong juga berdatangan, lantas mereka berangkat ke neraka bersama-sama di bawah pimpinan Fir'aun. Tak lama kemudian terdengar suarabkeras yang berbunyi,
"Mana Musailamah Al-Kadzdzab?"
Musailamah Al-Khadzdzab kemudian maju atas inisiatifnya sendiri. Ia kemudian memanggil orang-orang yang mendustakan Al-Qur'an. Mereka berangkat ke neraka bersama-sama. Lalu terdengar pula ada seruan yang terakhir,
"Mana Iblis terkutuk?"
Tak lama berselang, Iblis pun sudah berada di depan. Seperti sudah mengerti maksud pemanggilannya. Iblis berkata,
"Wahai Hakim Yang Maha Adil, datangkanlah kepadaku tentaraku, para muadzinku, para pembacaku, mereka yang sejalan denganku, para menteriku, para ahli fiqihku, para penjagaku, para pedagangku, serta para penghalauku."
Para Sekutu Iblis
Iblis ditanya, siapakah para sekutumu yang engkau sebutkan itu?
Dia menjawab,
"Tentaraku adalah mereka yang mempunyai sifat rakus, para muadzinku adalah orang-orang yang salah bacaannya, sedangkan para pembacaku adalah mereka yang memiliki profesi penyanyi.
"Adapun orang-orang yang sejalan denganku adalah mereka yang mengiris muka dan tangannya kemudian diberi nilai, serta siapa saja yang diperlakukan demikian," jelas iblis.
"Kemudian mana ahli fiqihmu?" tanya suara itu lagi.
Para ahli fiqihku adalah mereka yang mengejek orang-orang yang mengushakan barang halal, jawab Iblis.
"Lalu siapakah para penjagamu?" tanya suara itu lagi.
Sedangkan para penjagaku adalah mereka yang mendatangi lemari arak dan yang tidak mau membayarkan zakatnya."
"Siapakah para pedagangmu?" tanya suara itu.
"Para pedagangku adlah mereka yang memperdagangkan barbathah (barang dan bunga terlarang), para pemukul dan genderangku adalah pemain musik. Sedangkan para penghalauku adalah mereka yang menanam pohon-pohon anggur untuk bisa dijadikan minuman memabukkan," jawab iblis lebih lanjut.
Di neraka nanti semua orang panik dan gelisah memikirkan nasibnya sendiri. Karenanya, mereka mencari Iblis yang mengajak mereka ke jalan yang salah. Itulah sebabnya, pada kesempatan itu mereka menghujat Iblis dan menuntut agar Iblis mau bertanggung jawab atas nasib mereka.
Iblis Tidak Mau Bertanggung Jawab
Namun apa yang terjadi, Iblis tidak mau disalahkan. Iblis tugasnya adalah untuk mempengaruhi dan mengajak manusia ke jalan yang sesat. Bagi mereka yang mau mengikutinya, maka Iblis tak mau bertanggung jawab sama sekali. Bagi Iblis dan Setan, mempengaruhi manusia merupakan perwujudan atas janjinya ketika ia tak mau tunduk kepada Allah SWT saat diperintahkan untuk bersujud kepada Nabi Adam as.
Pada zaman sebelum manusia menghuni dunia, Iblis telah bersumpah untuk mempengaruhi manusia dari segala arah. Hanya ada dua arah saja bagi manusia untuk menghindarkan diri dari pengaruh setan, yaitu dengan rukuk dan sujud, yang merupakan arah bawah. Dan arah atas yaitu dengan berdoa meminta perlindungan kepada Allah SWT.
Itulah bala tentara Iblis yang akan masuk ke neraka dari makhluk yang bernama manusia. Semoga kita terhindar dari godaan Iblis yang terkutuk.
Wallahu A'lam...
Semoga Bermanfaat.
maaf gan klu
jika berkenan agan
4iinch dan anasabila memberi reputasi
2
6.2K
10
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan