Usai menyebut pasukan Amerika Serikat (AS) memerkosa perempuan Jepang, kini Wali Kota Osaka Toru Hashimoto menyerang Korea dengan pernyataannya. Politisi Partai Restorasi jepang itu mengklaim, pasukan Korea Selatan (Korsel) juga bersalah karena gemar memerkosa perempuan di era perang.

Komentar Hashimoto tampaknya akan memicu amarah Korsel, serta memicu ketegangan hubungan Jepang dan Negeri Ginseng itu. Hashimoto secara terang-terangan menuduh pasukan Korsel memanfaatkan perempuan untuk memperkuat mentalnya di Perang Vietnam. Pasukan Korsel pun diklaim melakukan kekerasan seks terhadap perempuan-perempuan itu.

"Jepang memang buruk. Benar sekali bahwa kita menggunakan perempuan untuk memecahkan masalah seks di medan perang. Amerika, Inggris, Jerman dan Prancis, bahkan pasukan Korsel di Vietnam juga memanfaatkan perempuan untuk mengatasi masalah itu," ujar Hashimoto dalam sebuah rapat partai, seperti dikutip Asahi Shimbun, Selasa (21/5/2013).

"Kalian semua harus menyaksikan sejarah. Ini merupakan suatu hal yang harus diutarakan oleh politisi Jepang," tegasnya.

Seperti diketahui, saat Korsel dipimpin oleh Jenderal Park Chung-Hee (ayah dari Presiden Park Geun-Hye), Korsel mengerahkan lebih dari 300 ribu pasukannya ke Vietnam. Mereka semua membantu pasukan Amerika Serikat (AS) yang sedang meghadapi ancaman fraksi komunis negara tersebut.

Sampai saat ini, jarang atau hampir tidak pernah ada bukti-bukti berupa laporan yang menyebutkan bahwa pasukan Korsel gemar memerkosa perempuan. Hanya Jepang yang terbukti menerapkan praktik prostitusi di kalangan militernya.

Komentar Hashimoto terbukti menjadi bumerang tersendiri baginya. Shintaro Ishihara selaku pemimpin partai langsung menasihati Hashimoto yang tak lain adalah politisi bimbingannya. Dukungan rakyat terhadap Hashimoto juga dinyatakan kian menurun akibat komentar budak seks itu.