- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
4 Cara transaksi suap yang dilakukan KORUPTOR


TS
kenchut
4 Cara transaksi suap yang dilakukan KORUPTOR

Quote:
pada pagi hari yang cerah ini,TS ingin membuat thread yang berisikan wawasan untuk agan agan ketahui
"4 CARA TRANSAKSI SUAP YANG DILAKUKAN KORUPTOR"
Quote:
Para pejabat negara kini sadar selalu diintai KPK bila terlibat korupsi. Namun bukannya takut, mereka malah membuat trik tertentu agar tak terlacak. Bagaimana caranya?
Dalam catatan detikcom, sedikitnya ada empat trik proses serah terima uang suap yang terbilang unik. Cara yang dilakukan mereka termasuk tak biasa, namun ujung-ujungnya tetap ketahuan juga.
Berikut empat trik koruptor saat transaksi suap:
Dalam catatan detikcom, sedikitnya ada empat trik proses serah terima uang suap yang terbilang unik. Cara yang dilakukan mereka termasuk tak biasa, namun ujung-ujungnya tetap ketahuan juga.
Berikut empat trik koruptor saat transaksi suap:
Quote:
1.Jalan berpapasan pura-pura tidak kenal


Quote:
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pernah menangkap pegawai pajak Pargono Riyadi di Stasiun Gambir. Proses berpindah tangannya uang dilakukan dengan cara cukup unik.
Juru bicara KPK Johan Budi mengatakan proses penangkapan ini terjadi sekitar pukul 17.00 WIB di lorong Stasiun Gambir. Di lokasi ini, ada Pargono Riyadi serta Andreas alias Rukimin Tjahyanto, kurir perusahaan yang diperas.
Saat itu Rukimin memberikan uang di dalam tas plastik kresek kepada Pargono. Nah proses pemberian uang ini dari Rukimin ke Pargono berlangsung sangat singkat. Bahkan mirip seperti film.
Saat itu Rukimin dan Pargono berjalan dari arah yang berlawanan. Tentu saja di tangan Rukimin sudah siap uang berisi pecahan Rp 100 ribu.
Pada sebuah titik, mereka kemudian berpapasan. Tas berisi uang itu pun langsung berpindah tangan. Tanpa ada pembicaraan, keduanya langsung berpisah.
Saat itulah, KPK langsung menangkap Rukimin. Namun ternyata Rukimin sempat melawan. Perdebatan pun tak bisa dihindari. Namun karena kalah jumlah, Rukimin pun cuma bisa pasrah. KPK pun langsung memborgol Rukimin.
Pargono pun ditangkap juga tidak jauh dari lokasi penangkapan Rukimin
Juru bicara KPK Johan Budi mengatakan proses penangkapan ini terjadi sekitar pukul 17.00 WIB di lorong Stasiun Gambir. Di lokasi ini, ada Pargono Riyadi serta Andreas alias Rukimin Tjahyanto, kurir perusahaan yang diperas.
Saat itu Rukimin memberikan uang di dalam tas plastik kresek kepada Pargono. Nah proses pemberian uang ini dari Rukimin ke Pargono berlangsung sangat singkat. Bahkan mirip seperti film.
Saat itu Rukimin dan Pargono berjalan dari arah yang berlawanan. Tentu saja di tangan Rukimin sudah siap uang berisi pecahan Rp 100 ribu.
Pada sebuah titik, mereka kemudian berpapasan. Tas berisi uang itu pun langsung berpindah tangan. Tanpa ada pembicaraan, keduanya langsung berpisah.
Saat itulah, KPK langsung menangkap Rukimin. Namun ternyata Rukimin sempat melawan. Perdebatan pun tak bisa dihindari. Namun karena kalah jumlah, Rukimin pun cuma bisa pasrah. KPK pun langsung memborgol Rukimin.
Pargono pun ditangkap juga tidak jauh dari lokasi penangkapan Rukimin
Quote:
2.Memberikan Koper di depan/dalam Lift


Quote:
KPK pernah menangkap pengusaha Billy Sindoro dan mantan anggota KPPU M Iqbal. Ada rekaman CCTV saat Billy menyerahkan tas berisi uang Rp 500 juta kepada M Iqbal di depan lift Hotel Arya Duta.
Jaksa memiliki 2 rekaman CCTV saat proses serah terima ini. Rekaman pertama menunjukkan Billy menyerahkan langsung tas hitam kepada M Iqbal. Sedangkan rekaman kedua, menunjukkan posisi M Iqbal yang menerima tas saat berada di dalam lift.
Terlihat memang Billy Sindoro memegang tas hitam dan menyerahkan tas pada M Iqbal sesaat sebelum masuk lift.
Keduanya sudah dinyatakan bersalah dan menjalani hukuman masing-masing
Jaksa memiliki 2 rekaman CCTV saat proses serah terima ini. Rekaman pertama menunjukkan Billy menyerahkan langsung tas hitam kepada M Iqbal. Sedangkan rekaman kedua, menunjukkan posisi M Iqbal yang menerima tas saat berada di dalam lift.
Terlihat memang Billy Sindoro memegang tas hitam dan menyerahkan tas pada M Iqbal sesaat sebelum masuk lift.
Keduanya sudah dinyatakan bersalah dan menjalani hukuman masing-masing
Quote:
3.Menggunakan kardus durian


Quote:
Kasus suap Kemenakertrans pernah dibongkar KPK. Ada proses serah terima uang yang disamarkan menggunakan kardus duren.
Saat rekonstruksi, terlihat jelas adegan perpindahan uang Rp 1,5 miliar yang disimpan dalam kardus bertuliskan Durian Thai King Fruit.
Kisah itu bermula usai tersangka Dharnawati memasukkan kardus bertuliskan durian berisi uang Rp 1,5 miliar ke dalam mobil Toyota Avanza hitam B 1894 SKG. Tak lama setelah itu, anak buah Kabag Perencanaan dan Evaluasi Dadong Irbarelawan, Dandan, menghampiri Dharnawati untuk memperkenalkan diri. Kemudian keduanya bercakap-cakap dan Dandan kembali lagi masuk ke dalam kantor.
Lima menit kemudian, Dadong datang mengenakan baju batik dan mengobrol dengan Dharnawati. Sementara sopir Dharnawati Elias berada di luar mobil.
Di dalam mobil tampak keduanya bercakap. Dharnawati bahkan sempat memberikan slip tanda terima BNI berwarna putih. Dadong lalu masuk ke kantor dan tak lama kemudian Dharnawati mengikuti.
Sekitar 10 menit kemudian, Dandan keluar untuk menuju parkiran mobil Toyota Avanza silver B 1818 UL. Kemudian dia ke belakang kantor. Sementara Elias, ditelepon Dharnawati agar mengikuti mobil yang dikemudikan Dandan.
Kisah selanjutnya, Dandan memarkirkan mobilnya dan jalan menuju Elias.
"Sini, sini," kata Dandan sambil berjalan kaki.
Elias lalu mengikuti di belakangnya. Sampai di tempat mobil Avanza yang diparkir Dandan, tanpa pembicaraan, Dandan membuka bagasi mobilnya. Elias lalu membuka pintu tengah Avanza hitam Dharnawati.
Kardus bertuliskan durian berisi uang Rp 1,5 miliar pun berpindah tangan dengan cara digotong ke Avanza silver. Elias lalu pergi dan Dandan melapor ke Dadong meninggalkan mobil Avanza silver
Saat rekonstruksi, terlihat jelas adegan perpindahan uang Rp 1,5 miliar yang disimpan dalam kardus bertuliskan Durian Thai King Fruit.
Kisah itu bermula usai tersangka Dharnawati memasukkan kardus bertuliskan durian berisi uang Rp 1,5 miliar ke dalam mobil Toyota Avanza hitam B 1894 SKG. Tak lama setelah itu, anak buah Kabag Perencanaan dan Evaluasi Dadong Irbarelawan, Dandan, menghampiri Dharnawati untuk memperkenalkan diri. Kemudian keduanya bercakap-cakap dan Dandan kembali lagi masuk ke dalam kantor.
Lima menit kemudian, Dadong datang mengenakan baju batik dan mengobrol dengan Dharnawati. Sementara sopir Dharnawati Elias berada di luar mobil.
Di dalam mobil tampak keduanya bercakap. Dharnawati bahkan sempat memberikan slip tanda terima BNI berwarna putih. Dadong lalu masuk ke kantor dan tak lama kemudian Dharnawati mengikuti.
Sekitar 10 menit kemudian, Dandan keluar untuk menuju parkiran mobil Toyota Avanza silver B 1818 UL. Kemudian dia ke belakang kantor. Sementara Elias, ditelepon Dharnawati agar mengikuti mobil yang dikemudikan Dandan.
Kisah selanjutnya, Dandan memarkirkan mobilnya dan jalan menuju Elias.
"Sini, sini," kata Dandan sambil berjalan kaki.
Elias lalu mengikuti di belakangnya. Sampai di tempat mobil Avanza yang diparkir Dandan, tanpa pembicaraan, Dandan membuka bagasi mobilnya. Elias lalu membuka pintu tengah Avanza hitam Dharnawati.
Kardus bertuliskan durian berisi uang Rp 1,5 miliar pun berpindah tangan dengan cara digotong ke Avanza silver. Elias lalu pergi dan Dandan melapor ke Dadong meninggalkan mobil Avanza silver
Quote:
4.Mobil parkir tidak dikunci


Quote:
Dua pegawai pajak Jakarta Timur Mohamad Dian Irwan Nuqishira (golongan IIID) dan Eko Darmayanto (IIIC) punya trik sendiri saat menerima suap. Mereka menggunakan mobil parkir di Bandara Soekarno-Hatta.
Sehari sebelum ditangkap KPK, Dian dan Eko membawa mobil Avanza hitam ke parkiran Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Kunci mobil diberikan ke seseorang yang diduga sebagai kurir. Dian dan Eko pun kemudian pulang.
Tak lama setelah itu, Teddy si pemberi suap pun memasukkan uang sebesar SGD 300 ribu ke dalam mobil itu.
Dian, Eko dan Teddy pun datang bersama-sama ke lokasi untuk mengambil uang keesokan harinya. KPK pun langsung menangkap ketiga orang itu.
Sehari sebelum ditangkap KPK, Dian dan Eko membawa mobil Avanza hitam ke parkiran Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Kunci mobil diberikan ke seseorang yang diduga sebagai kurir. Dian dan Eko pun kemudian pulang.
Tak lama setelah itu, Teddy si pemberi suap pun memasukkan uang sebesar SGD 300 ribu ke dalam mobil itu.
Dian, Eko dan Teddy pun datang bersama-sama ke lokasi untuk mengambil uang keesokan harinya. KPK pun langsung menangkap ketiga orang itu.
Quote:
sekian dulu thread dari ane jika agan agan punya tambahannya silahkan ditambahkan 

Quote:
TS lebih menghargai seorang JUNGKER dari pada seorang Silent Reader
Quote:
TS tidak akan pernah menolak 

Quote:
[URL="detik..com"]Sumber[/URL]
0
2.4K
Kutip
23
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan