Quote:
Bangsa Indonesia dewasa ini dipandang mengalami krisis budi pekerti, krisis akan pikiran yang baik dan jernih dari tiap-tiap komponen bangsa Indonesia untuk melihat keindonesiaan sebagai sesuatu yang utuh dalam bingkai kebhinekaan. Hal ini ditunjukkan dengan beragam konflik yang terjadi baik di tingkat elit maupun akar rumput serta perilaku koruptif yang meluas.
Demikian refleksi Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) pada Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei. Refleksi itu disampaikan dalam pernyataan pers yang diterima Kompas.com, Senin (20/5/2013).
“Adalah penting bagi generasi muda untuk terus mengingat ketiga sindrom alzheimer bangsa ini yaitu menjadi pelupa, munafik dan amok, agar situasi yang sama tidak terjadi pada mereka ketika saat memimpin, “ tulis siaran pers yang ditandatangani Ketua Presidium ISKA Muliawan Margadana dan Sekretaris Jenderal Prasetyo Nurhadjanto.
Di tingkat elit, demikian ISKA, krisis budi pekerti mengemuka dalam konflik yang terjadi di antara lembaga negara seperti kepolisian, Komisi Pemberantasan Korupsi, Kejaksaan, DPR, dan pemerintah. Sementara, di tingkat akar rumput, krisis budi pekerti terlihat dalam konflik antar kelompok masyarakat dengan latar belakang suku, agama, dan perebutan akses sumber daya lahan antara
“Terjadinya konflik cenderung disebabkan oleh absennya keteladanan dari para penyelenggara dan tokoh nasional dalam hidup berbangsa dan bernegara. Rakyat selalu mendapatkan tontonan konflik sebagai berita utama acara televisi ataupun laporan media yang menonjolkan kekuatan kelompok, merendahkan martabat orang yang kalah, menjadikan orang lain sebagai musuh bagi yang tidak sesuai dengan pandangannya, serta rendahnya moralitas dan etika,” tulis ISKA.
Krisis budi pekerti semakin menganga dalam sejumlah kasus korupsi yang berhasil dibongkar KPK. Kasus korupsi yang melibatkan para penyelenggara negara, politisi, pengusaha bahkan tokoh masyarakat dan tokoh agama semakin memperparah keterpurukan Indonesia sebagai negara bangsa merdeka.
“Pada momentum bersejarah ini, kami mengajak segenap komponen bangsa untuk mengenakan budi pekerti dalam memaknai kembali Kebangkitan Nasional 1908,” demikian ISKA.
S U M B E R
Ane rasa juga begitu, perlu adanya keteladanan yang harus ditunjukkan agar bangsa kita, menjadi bangsa yang "merdeka" dan berbudipekerti yang terkenal sejak dulu.
Gimana pendapat agan?