

TS
darksora
Friend
Pernah ada sebuah persahabatan antara Alane dan Kant. Sejak kecil mereka selalu bermain bersama, apapun yang mereka lakukan selalu bersama.
Di saat susah, mereka saling menolong. Di saat senang mereka saling berbagi. Begitu banyak masalah yang telah mereka lalui hingga mereka berpikir bahwa mereka akan selalu menjadi sahabat selamanya.
Dan pada suatu hari ada sebuah tertua yang memberitahu kepada mereka tentang adanya harta karun di pulau sebrang. Dengan kuat hati mereka berkelana bersama dengan harapan segera mendapatkan harta karun itu.
***
Hari demi hari yang mereka tempuh untuk meraih harapan itu, membuat mereka lupa jalan tuk kembali ke rumah mereka masing-masing
Hingga suatu hari, Kant tanpa sengaja memakan tumbuhan beracun yang membuat dia tak bisa berjalan (Lumpuh). Lama berusaha tuk sembuhkan penyakit Kant, Alane berpikir bahwa Kant hanya membuang waktu dan harapan mereka.
Dengan tegar dan berat hati, Alane melanjutkan perjalanan dengan meninggalkan Kant dan berjanji akan menjemput Kant jika sudah dapatkan harta karun itu.
Setelah di tempuh berhari-hari perjalanan, Alane pun berhasil temukan harta itu. Sejenak dia terdiam, berteriak dan menangis sekencang-kencangnya hinga suaranya terdengar oleh seisi pulau, karena harta itu berupa patung kecil dua orang manusia yang sedang berjabatan tangan yang terbuat dari batu arklik biasa.
Sambil menangis darah Alane segera kembali bermaksud menjemput Kant dengan membawa patung itu. Namun Alane mendapati Kant sudah tak bernafas. Kant mati dengan bersandar di sebuah pohon besar dan terukir di pohon itu
“TINGGALKAN SAJA AKU …… JANGAN SIA-SIAKAN PENGORBANAN KITA TUK DAPATKAN IMPIAN KITA”
Alane tak berdaya melihat semua itu, karena dia berpikir bahwa semua ini adalah kesalahannya. Dengan keputusasaan dia meletakkan patung itu di pohon lain dan dia pun bersandar di pohon lain yang tanpa sengaja membentu pola segitiga yang saling berhubungan.
Sambil merenungi semua kejadian semasa hidupnya bersama Kant, dia berpikir semua ini takkan berarti tanpa kehadiran sahabatnya. Hingga akhirnya dia merobek nadi di tangan kirinya dan di sisa nafasnya dia mengukir di pohon itu sebuah tulisan.
“AKU PULANG …. SAHABATKU”
Di saat susah, mereka saling menolong. Di saat senang mereka saling berbagi. Begitu banyak masalah yang telah mereka lalui hingga mereka berpikir bahwa mereka akan selalu menjadi sahabat selamanya.
Dan pada suatu hari ada sebuah tertua yang memberitahu kepada mereka tentang adanya harta karun di pulau sebrang. Dengan kuat hati mereka berkelana bersama dengan harapan segera mendapatkan harta karun itu.
***
Hari demi hari yang mereka tempuh untuk meraih harapan itu, membuat mereka lupa jalan tuk kembali ke rumah mereka masing-masing
Hingga suatu hari, Kant tanpa sengaja memakan tumbuhan beracun yang membuat dia tak bisa berjalan (Lumpuh). Lama berusaha tuk sembuhkan penyakit Kant, Alane berpikir bahwa Kant hanya membuang waktu dan harapan mereka.
Dengan tegar dan berat hati, Alane melanjutkan perjalanan dengan meninggalkan Kant dan berjanji akan menjemput Kant jika sudah dapatkan harta karun itu.
Setelah di tempuh berhari-hari perjalanan, Alane pun berhasil temukan harta itu. Sejenak dia terdiam, berteriak dan menangis sekencang-kencangnya hinga suaranya terdengar oleh seisi pulau, karena harta itu berupa patung kecil dua orang manusia yang sedang berjabatan tangan yang terbuat dari batu arklik biasa.
Sambil menangis darah Alane segera kembali bermaksud menjemput Kant dengan membawa patung itu. Namun Alane mendapati Kant sudah tak bernafas. Kant mati dengan bersandar di sebuah pohon besar dan terukir di pohon itu
“TINGGALKAN SAJA AKU …… JANGAN SIA-SIAKAN PENGORBANAN KITA TUK DAPATKAN IMPIAN KITA”
Alane tak berdaya melihat semua itu, karena dia berpikir bahwa semua ini adalah kesalahannya. Dengan keputusasaan dia meletakkan patung itu di pohon lain dan dia pun bersandar di pohon lain yang tanpa sengaja membentu pola segitiga yang saling berhubungan.
Sambil merenungi semua kejadian semasa hidupnya bersama Kant, dia berpikir semua ini takkan berarti tanpa kehadiran sahabatnya. Hingga akhirnya dia merobek nadi di tangan kirinya dan di sisa nafasnya dia mengukir di pohon itu sebuah tulisan.
“AKU PULANG …. SAHABATKU”
0
1K
10
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan