- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Scary stories to tell 1# : The Puppet


TS
pezzonovante
Scary stories to tell 1# : The Puppet
Ini memang bukan cerita asli buatan ane. Cuma sekedar berbagi kepada kaskuser semuanya. No repost please!
YOU HAVE BEEN WARNED.
YOU HAVE BEEN WARNED.
Spoiler for Scary stories to tell 1#: The Puppet:
Ia adalah sebuah boneka Marionette sepertinya. Ia mempunyai kepala yang besar, wajahnya terbuat dari karet yang di warnai warna kulit.
Matanya sangat besar, dua buah bola putih dengan pupil mata merah. Rambutnya hitam, dibuat dari bahan keras sehingga tidak cocok dengan kepalanya yang dari karet.
Giginya besar, putih mengkilap dan bisa digerakan ke atas dan kebawah. Badan dan kakinya terbuat dari kayu, diwarnai sehingga menyerupai bentuk pakaian.
Tetapi catnya mulai memudar sehingga warna kayu aslinya tampak di beberapa bagian. Masing-masing tangan dan kaki tidak sama ukurannya, namun benar-benar mendetail. Boneka itu membuat suara yang cukup gaduh bila ia bergerak.
Boneka itu....... mengikutiku.
Tentu saja ia tidak bangun dan mengejarku. Yang kumaksud adalah boneka itu terus muncul dalam hidupku.
Ingatanku yang pertama akan boneka itu adalah di hari ulang tahun pertamaku. Tentu saja aku tidak ingat kejadianya secara detail. Yang aku ingat hanyalah orang tuaku menyanyikanku lagu ulang tahun dan... boneka itu. Aku tidak tahu apa yang dilakukannya disana, tapi ia benar-benar membuatku takut dan itu membuatku tak bisa berhenti menangis. Saat aku akhirnya dapat berbicara, aku bertanya pada orang tuaku mengenai boneka itu. Mereka mengatakan tidak ada boneka apapun di ulang tahun pertamaku. Mereka mungkin berpikir dengan berbohong, aku bisa melupakan pengalaman menakutkanku dulu.
Aku melihat boneka itu lagi saat berumur 3 tahun. Aku sedang bermain-main di gudang dan menemukan sebuah kalender (yang aku lupa kalender tahun berapa). Aku membolak-balik kalender itu. Saat aku sampai di halaman Oktober, aku sangat terkejut karena boneka itu menjadi gambar di dalam kalender bulan Oktober. Aku pun lari dari gudang dan memanggil orangtuaku. Menunjukan kepada mereka kalau boneka aneh itu nyata. Namun saat tiba di gudang, kalender itu telah lenyap. Waktu itu ake berpikir mungkin saat aku berlari keluar, aku menjatuhkan tumpukan barang sehingga kalender itu tertimbun.
Aku berumur 6 tahun saat aku berjumpa dengan boneka itu lagi. Aku terbangun di tengah malam karena suatu mimpi buruk yang aku lupa seperti apa. Aku terlalu takut untuk tidur kembali dan pergi ke ruang tamu untuk menonton TV. Setelah TV kunyalakan, aku melihat iklan yang aku lupa iklan apa. Di pertengahan iklan, boneka itu muncul. Ia menari-nari mengikuti irama musik dan wajahnya tersenyum lebar ke arahku. Aku berteriak dan mulai menangis. Orangtuaku pun keluar dari kamar mereka dan tiba di ruang tamu. Pada waktu mereka tiba, boneka itu telah menghilang.
Aku tidak melihat atau berjumpa dengan boneka itu lagi untuk beberapa waktu, namun aku terus bermimpi buruk tentang dirinya. Saat aku berumur 15 tahun, aku memutuskan untuk mencari boneka itu. Aku menggunakan internet untuk mencari tentang kalender, iklan, apapun yang berhubungan dengan boneka itu. Suatu hari aku mendapat E-mail dari seseorang. Nama akun orang tersebut tidak jelas. Hanyalah gabungan dari huruf dan angka tanpa memunculkan arti apapun. Pesannya berbunyi: "Aku senang kamu masih ingat kepadaku."
Ia menggunaakan gambar boneka itu sebagai gambar akunnya. Berkali-kali aku mengirim pesan kepadanya, namun tidak ada satupun yang pernah ia balas.
Saat aku berusia 20 tahun, aku berjalan melewati sebuah toko mainan. Di jendela toko itu, aku menmukan boneka itu. Aku pun masuk kedalam toko dan bertanya pada penjualnya tentang boneka itu. Penjual menjawab bahwa boneka itu baru sampai di tokonya kemarin sehingga ia tidak tahu apapun mengenai boneka itu. Aku benar-benar bimbang, boneka itu masih membuatku takut, namun ia juga merupakan bukti bahwa ia benar-enar ada. Akupun membeli boneka itu dan membawanya pulang. Untuk beberapa saat, aku merasa bangga karena berhasil menghancurkan perasaan takut yang telah tersimpan sejak kecil. Dengan diriku yang telah tumbuh dewasa, aku kembali berpikir bahwa semua hal aneh tentang boneka ini dalam hidupku hanyalah bersifat kebetulan. Aku pun menjalani hidupku tanpa rasa takut.
Aku menyimpan boneka itu, namun seiring berjalannya waktu, aku melupakannya. Aku menyelesaikan kuliahku dan telah menikah. Istriku akan melahirkan beberapa hari lagi. Aku sedang mempersiapkan kamar bagi bayi yang akan datang. Di pojok ruangan, aku menemukan boneka itu lagi. Sudah berdebu dan terlupakan. Aku memungutnya agar bayiku tidak akan merasa takut pada boneka itu. Aku membersihkan boneka itu dan melihat beberapa goresan kecil di punggungnya. Aku pun memerhatikan goresan itu yang berbunyi, "Seperti inilah ia jadinya."Belum sempat aku memikirkan apa maksud pesan tersebut, aku mendengar istriku menangis. Tak pernah aku melihatnya sesedih ini. Aku pun berlari cepat-cepat ke arahnya dan bertanya mengapa ia menangis. Istriku mengatakan bahwa ia baru saja mendapat telepon dari rumah sakit. Dokter mengatakan ada yang tidak beres dengan bayi itu.
Matanya sangat besar, dua buah bola putih dengan pupil mata merah. Rambutnya hitam, dibuat dari bahan keras sehingga tidak cocok dengan kepalanya yang dari karet.
Giginya besar, putih mengkilap dan bisa digerakan ke atas dan kebawah. Badan dan kakinya terbuat dari kayu, diwarnai sehingga menyerupai bentuk pakaian.
Tetapi catnya mulai memudar sehingga warna kayu aslinya tampak di beberapa bagian. Masing-masing tangan dan kaki tidak sama ukurannya, namun benar-benar mendetail. Boneka itu membuat suara yang cukup gaduh bila ia bergerak.
Boneka itu....... mengikutiku.
Tentu saja ia tidak bangun dan mengejarku. Yang kumaksud adalah boneka itu terus muncul dalam hidupku.
Ingatanku yang pertama akan boneka itu adalah di hari ulang tahun pertamaku. Tentu saja aku tidak ingat kejadianya secara detail. Yang aku ingat hanyalah orang tuaku menyanyikanku lagu ulang tahun dan... boneka itu. Aku tidak tahu apa yang dilakukannya disana, tapi ia benar-benar membuatku takut dan itu membuatku tak bisa berhenti menangis. Saat aku akhirnya dapat berbicara, aku bertanya pada orang tuaku mengenai boneka itu. Mereka mengatakan tidak ada boneka apapun di ulang tahun pertamaku. Mereka mungkin berpikir dengan berbohong, aku bisa melupakan pengalaman menakutkanku dulu.
Aku melihat boneka itu lagi saat berumur 3 tahun. Aku sedang bermain-main di gudang dan menemukan sebuah kalender (yang aku lupa kalender tahun berapa). Aku membolak-balik kalender itu. Saat aku sampai di halaman Oktober, aku sangat terkejut karena boneka itu menjadi gambar di dalam kalender bulan Oktober. Aku pun lari dari gudang dan memanggil orangtuaku. Menunjukan kepada mereka kalau boneka aneh itu nyata. Namun saat tiba di gudang, kalender itu telah lenyap. Waktu itu ake berpikir mungkin saat aku berlari keluar, aku menjatuhkan tumpukan barang sehingga kalender itu tertimbun.
Aku berumur 6 tahun saat aku berjumpa dengan boneka itu lagi. Aku terbangun di tengah malam karena suatu mimpi buruk yang aku lupa seperti apa. Aku terlalu takut untuk tidur kembali dan pergi ke ruang tamu untuk menonton TV. Setelah TV kunyalakan, aku melihat iklan yang aku lupa iklan apa. Di pertengahan iklan, boneka itu muncul. Ia menari-nari mengikuti irama musik dan wajahnya tersenyum lebar ke arahku. Aku berteriak dan mulai menangis. Orangtuaku pun keluar dari kamar mereka dan tiba di ruang tamu. Pada waktu mereka tiba, boneka itu telah menghilang.
Aku tidak melihat atau berjumpa dengan boneka itu lagi untuk beberapa waktu, namun aku terus bermimpi buruk tentang dirinya. Saat aku berumur 15 tahun, aku memutuskan untuk mencari boneka itu. Aku menggunakan internet untuk mencari tentang kalender, iklan, apapun yang berhubungan dengan boneka itu. Suatu hari aku mendapat E-mail dari seseorang. Nama akun orang tersebut tidak jelas. Hanyalah gabungan dari huruf dan angka tanpa memunculkan arti apapun. Pesannya berbunyi: "Aku senang kamu masih ingat kepadaku."
Ia menggunaakan gambar boneka itu sebagai gambar akunnya. Berkali-kali aku mengirim pesan kepadanya, namun tidak ada satupun yang pernah ia balas.
Saat aku berusia 20 tahun, aku berjalan melewati sebuah toko mainan. Di jendela toko itu, aku menmukan boneka itu. Aku pun masuk kedalam toko dan bertanya pada penjualnya tentang boneka itu. Penjual menjawab bahwa boneka itu baru sampai di tokonya kemarin sehingga ia tidak tahu apapun mengenai boneka itu. Aku benar-benar bimbang, boneka itu masih membuatku takut, namun ia juga merupakan bukti bahwa ia benar-enar ada. Akupun membeli boneka itu dan membawanya pulang. Untuk beberapa saat, aku merasa bangga karena berhasil menghancurkan perasaan takut yang telah tersimpan sejak kecil. Dengan diriku yang telah tumbuh dewasa, aku kembali berpikir bahwa semua hal aneh tentang boneka ini dalam hidupku hanyalah bersifat kebetulan. Aku pun menjalani hidupku tanpa rasa takut.
Aku menyimpan boneka itu, namun seiring berjalannya waktu, aku melupakannya. Aku menyelesaikan kuliahku dan telah menikah. Istriku akan melahirkan beberapa hari lagi. Aku sedang mempersiapkan kamar bagi bayi yang akan datang. Di pojok ruangan, aku menemukan boneka itu lagi. Sudah berdebu dan terlupakan. Aku memungutnya agar bayiku tidak akan merasa takut pada boneka itu. Aku membersihkan boneka itu dan melihat beberapa goresan kecil di punggungnya. Aku pun memerhatikan goresan itu yang berbunyi, "Seperti inilah ia jadinya."Belum sempat aku memikirkan apa maksud pesan tersebut, aku mendengar istriku menangis. Tak pernah aku melihatnya sesedih ini. Aku pun berlari cepat-cepat ke arahnya dan bertanya mengapa ia menangis. Istriku mengatakan bahwa ia baru saja mendapat telepon dari rumah sakit. Dokter mengatakan ada yang tidak beres dengan bayi itu.
Spoiler for Epilog:
Ya itulah ceritanya. Memang kurang bagus. Tapi tak apalah daripada nge-SPAM. Mohon bantu rate ya gan!
. TS menerima
dengan tulus hati.


0
945
Kutip
1
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan