Shamash
TS
Shamash
Uniknya Rumah Kaki Seribu Khas Papua
Spoiler for 1:


Spoiler for 2:


Spoiler for 3:


KOMPAS.com - Di dalam satu area anjungan provinsi, terdapat beberapa bangunan terpisah-pisah. Biasanya bangunan berbentuk rumah adat, lengkap dengan lumbung bahkan balai.

Namun, cobalah tengok ke area tepat di seberang anjungan Sulawesi Utara di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Ada satu deret yang berisikan berbagai rumah adat. Berbeda dengan anjungan lain, setiap rumah adat merepresentasikan satu provinsi.

Ya, bisa dibilang inilah area anjungan provinsi-provinsi terbaru Indonesia. Sayang, Kalimantan Utara yang baru saja resmi menjadi provinsi, belum memiliki anjungan di kawasan ini.

Jika dilihat dari depan, diurutkan dari kiri sampai kanan adalah anjungan provinsi Papua Barat, Sulawesi Barat, Kepulauan Riau, Gorontalo, Maluku Utara, Banten, dan Kepulauan Bangka Belitung. Mari melongok ke salah satu anjungan baru tersebut.

Anjungan Papua Barat menempati bangunan permanen layaknya rumah moderen yang menggunakan semen dan bata. Aksen ukiran khas suku-suku Papua Barat tampak di depan pintu masuk dengan warna-warni cerah. Ada taman kecil menambah asri bangunan.

Agak terkesan tak lazim, karena umumnya rumah adat di Papua berbahan kayu. Sukirin, penjaga anjungan Papua Barat, menuturkan bahwa memang rumah adat dari suku-suku yang mendiami Papua Barat pun terbuat dari kayu.

“Ya, memang ini tidak mengikuti rumah adat di Papua Barat. Sengaja bangunan moderen. Aslinya rumah adat dari kayu,” tutur Sukirin.

Sukirin sendiri aslinya berasal dari Raja Ampat, sebuah kabupaten di Papua Barat. Ia lalu menunjukkan rumah adat khas Papua Barat. Sebuah maket rumah adat menunjukan rumah panggung sederhana.

Uniknya tiang-tiang penyangga rumah berjumlah banyak. Berbeda dengan rumah panggung dari Sumatera atau Sulawesi yang hanya mengisi sisi-sisi terdepan. Tiang penyangga rumah adat dari Papua Barat tersebut seakan mengisi seluruh ruang di bawah rumah.

“Ini namanya Rumah Kaki Seribu, karena tiang penyangganya banyak. Tidak sampai seribu, sih. Rumah adat ini dari Suku Arfak, suku terbesar di Papua Barat,” jelas Sukirin.



Rumah kaki seribu, rumah adat di Papua Barat. (DIANA TRI)

Selain maket rumah adat, pengunjung juga bisa melihat aneka tumbuhan khas Papua Barat seperti kayu manis dan buah merah. Lalu ada sarang semut yang diolah untuk obat. Ada pula telur burung kasuari yang ukurannya sangat besar. Telur tersebut dipenuhi ukiran khas suku setempat.

Di dalam anjungan juga terdapat peta kawasan Papua Barat termasuk brosur-brosur pariwisata. Seperti halnya sebagian besar anjungan-anjungan di TMII, Anjungan Papua Barat ibarat peta wisata. Jika ada niat berkunjung ke Papua Barat, cobalah mampir dulu di Anjungan Papua Barat TMII sebagai perkenalan pertama pada Papua Barat.

Source
0
1.7K
4
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan