
Warga Venezuela tengah kebingungan lantaran berbagai barang kebutuhan pokok mulai langka di pasaran. Salah satunya yang semakin cepat menghilang adalah tisu toilet, kebutuhan yang dirasa paling dasar untuk sanitasi warga.
Diberitakan Telegraph, Kamis 16 Mei 2013, sebelumnya Venezuela kekurangan susu, mentega, kopi dan sereal. Sekarang warga kelimpungan mencari toko yang masih menjual tisu toilet. Contohnya di Caracas, beberapa rak tisu terlihat kosong.
"Ini adalah gulungan terakhir. Usia saya 71 tahun, dan ini baru pertama kali saya mengalaminya," kata Manuel Fagundes, seorang pelanggan toko di ibukota.
Sebuah toko terlihat baru saja menerima kiriman beberapa dus tisu toilet. Sontak saja, toko itu diserbu para pelanggan yang kehabisan benda tersebut. "Saya sudah mencarinya selama dua minggu. Mereka bilang di sini masih ada, dan saya sekarang sedang mengantre," kata Cristina Ramos.
Pemerintah menyalahkan kelompok oposisi dan swasta atas krisis tisu ini. Menteri Perdagangan Alejandro Fleming mengatakan, provokasi oposisi di media memicu ketakutan di masyarakat, sehingga banyak dari mereka yang menimbun barang.
"Sebenarnya tidak ada kekurangan produk, tapi ini terjadi karena permintaan berlebih akibat masyarakat yang panik setelah kampanye media yang bertujuan mengganggu stabilitas negara," kata Fleming.
Kelangkaan tisu ini juga terjadi karena banyak pabrik yang hanya beroperasi setengahnya. Hal ini dikarenakan mereka sulit membayar suku cadang dan bahan yang diimpor karena pengendalian mata uang.
Pemerintahan baru Nicolas Maduro mengatakan akan segera mengatasi hal ini dengan mengimpor 50 juta gulung tisu toilet dan 760.000 ton bahan makanan.
Impor juga sepertinya hanya membantu sedikit. Pasalnya menurut Menteri Perdagangan Venezuela Alejandro Fleming, per bulannya ada permintaan 125 juta gulung tisu toilet.
Kaskuser yg bijak dan menghargai karya orang lain adalah yg selalu meninggalkan jejak