Penolak MRT: Tanpa Bantuan Jepang, Kita Bisa Bangun MRT



JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengusaha Jakarta Selatan yang tergabung dalam Masyarakat Peduli MRT menyatakan diri siap membiayai pembangunan MRT bawah tanah tanpa bantuan Jepang. Menurut penanggung jawab Masyarakat Peduli MRT Lieus Sungkaresma, mereka bahkan mampu membiayai pembangunan MRT tidak hanya di ruas Sisingamangaraja-Lebak Bulus saja, tetapi bahkan seluruh ruas MRT di Jakarta.

"Tanpa bantuan Jepang kita bisa bangun MRT. Kekurangan negara akan kita tomboki. Kita negara kuat, rakyat kita banyak yang punya uang tapi tidak pernah diberi lesempatan. Hanya konglomerat yang didekati," kata Lieus dalam unjuk rasa pada Kamis (16/5/2013).

Lieus menerangkan, jika diberi kesempatan untuk membangun MRT di Jakarta, mereka sanggup membangun jalur MRT sepanjang 40 km, dibanding rencana saat ini yang hanya 23, 5 km. Lieus optimis, mereka sanggup membangun jalur MRT tidak hanya Kampung Bandan-Lebak Bulus, tetapi juga ruas Cawang-Pluit.

Menurut Lieus, dia memiliki rekanan dari Eropa yang telah berpengalaman dalam pembangunan transportasi massal di kota-kota besar dunia seperti dari Herrenknecht dari Jerman dan Arup dari Inggris.

"Kita yang bangun kita yang kelola, pemerintah hanya tinggal kasih izin dan retribusi. Saya bisa jamin tiket cuma Rp 8.000. Banyak teman-teman pengusaha yang pada gantre ikut nombokin. Kita pakai sistem BOT (Build Operate Transfer), ngapain ngarapin Jepang," jelas Lieus.

Sebagian warga Jakarta Selatan yang tergabung dalam Masyarakat Peduli MRT kembali berunjuk rasa pada Kamis (16/5/2013). Seperti pada kesempatan sebelumnya, demo MRT kali ini juga masih berkitan dengan penolakan warga terhadap pembangunan MRT layang dari Lebak Bulus hingga Sisingamangaraja. Unjuk rasa dilakukan di Jalan Panglima Polim itu diikuti sekitar 500 orang yang terdiri dari warga Lebak Bulus, Cipete, Fatmawati dan Panglima Polim.

http://megapolitan.kompas.com/read/2...isa.Bangun.MRT


Penolak MRT Layang Tantang Adu Data Pendukung MRT

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Jakarta Selatan yang menolak pembangunan jalur layang MRT menyatakan ingin dipertemukan dengan warga Jakarta Selatan yang mendukung transportasi cepat massal itu. Mereka meminta agar pemerintah segera melakukan mediasi antara perwakilan masyarakat yang menolak dan perwakilan warga yang setuju terhadap pembangunan jalur layang MRT.

"Saya minta Wali Kota (Jakarta Selatan) memfasilitasi pertemuan orang yang setuju dan tidak, nanti kita adu data. Jangan cuma kita diadu domba pakai spanduk," kata Penanggung Jawab Masyarakat Peduli MRT Lieus Sungkaresma, Rabu (16/5/2013).

http://megapolitan.kompas.com/read/2....Pendukung.MRT

-----
Hayo... jangan hanya berani koar2 di kaskus dan internet, yang dukung MRT silahkan bertemu dan adu argumen langsung dengan warga..., karena warga pun siap membiayai pembangunan MRT (gak ngerti deh kalo kaskuser/relawan kotak-kotak....)