- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
[Taiwan Strooong] Pemerintah Filipina minta maaf atas tewasnya nelayan Taiwan


TS
kortikal
[Taiwan Strooong] Pemerintah Filipina minta maaf atas tewasnya nelayan Taiwan
Sindonews.com - Pemerintah Filipina telah meminta maaf kepada Pemerintah Taiwan atas penembakan seorang nelayan Taiwan yang dilakukan oleh seorang penjaga pantai Filipina, Selasa (14/5/2013).
Permintaan tersebut datang dalam tenggat batas waktu yang diajukan oleh Pemerintah Taiwan untuk merespon tuntutan atas aksi penembakan di laut lepas itu.
"Pemerintah Filipina telah mengungkapkan permintaan maaf dan rasa penyesalannya atas insiden penembakan yang menewaskan seorang nelayan Taiwan," ungkap David Lin, Menteri Luar Negeri Taiwan usai mengadakan pertemuan tertutup dengan Antonio Basilio, Duta Besar Filipina di Taiwan.
Lin mengatakan, sebagai wujud kesungguhan permintaan maaf pemerintah Filipina atas kejadian ini, pemerintah Filipina akan mengirim sebuah utusan khusus ke Taiwan untuk menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarga Hung Shih-cheng, nelayan 65 tahun yang tewas ditembak mati.
"Ketua (Amadeo) Perez akan menyampaikan ulang permintaan maaf dari rakyat Filipina untuk rakyat Taiwan dan keluarga bapak Hung atas kesedihan yang disebabkan karena kematian bapak Hung," ungkap Basilio. Amadeo atau Perez Jr adalah pemimpin Ekonomi dan Kebudayaan Manila (MECO) yang mewakili semua kepentingan pemerintah Filipina di Taiwan.
"Pemerintah Filipina juga akan memberikan bantuan keuangan kepada keluarga korban," imbuh Basilio.
"Sejauh ini pemerintah Filipina bereaksi positif atas permintaan kami," ungkap Lin saat menjawab apakah Taiwan akan menetapkan sanksi terhadap pemerintah Filipina. Guna mengulangi terulangnya insiden serupa kedua belah pihak sepakat untuh menggelar sebuah pembicaraan untuk seputar masalah perikanan.
Permintaan maaf ini datang setelah Taiwan meminta Filipina bertanggung jawab atas tindakan yang sebelumnnya telah mereka bantah. Setelah melakukan pemeriksaan terhadap perahu yang menjadi sasaran tembak pejaga pantai Filipina, Jaksa Taiwan Liu Chia-kai bersikeras bahwa insiden penembakan tersebut adalah sebuah pembunuhan.
Sebab, perahu tersebut telah ditembaki lebih dari 50 peluru. Penjaga pantai Filipina tak dapat mengelak dan akhirnya mengakui tindakan tersebut.
Sumber
Hati ngenes mengingat SIR PRIHATIN

Permintaan tersebut datang dalam tenggat batas waktu yang diajukan oleh Pemerintah Taiwan untuk merespon tuntutan atas aksi penembakan di laut lepas itu.
"Pemerintah Filipina telah mengungkapkan permintaan maaf dan rasa penyesalannya atas insiden penembakan yang menewaskan seorang nelayan Taiwan," ungkap David Lin, Menteri Luar Negeri Taiwan usai mengadakan pertemuan tertutup dengan Antonio Basilio, Duta Besar Filipina di Taiwan.
Lin mengatakan, sebagai wujud kesungguhan permintaan maaf pemerintah Filipina atas kejadian ini, pemerintah Filipina akan mengirim sebuah utusan khusus ke Taiwan untuk menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarga Hung Shih-cheng, nelayan 65 tahun yang tewas ditembak mati.
"Ketua (Amadeo) Perez akan menyampaikan ulang permintaan maaf dari rakyat Filipina untuk rakyat Taiwan dan keluarga bapak Hung atas kesedihan yang disebabkan karena kematian bapak Hung," ungkap Basilio. Amadeo atau Perez Jr adalah pemimpin Ekonomi dan Kebudayaan Manila (MECO) yang mewakili semua kepentingan pemerintah Filipina di Taiwan.
"Pemerintah Filipina juga akan memberikan bantuan keuangan kepada keluarga korban," imbuh Basilio.
"Sejauh ini pemerintah Filipina bereaksi positif atas permintaan kami," ungkap Lin saat menjawab apakah Taiwan akan menetapkan sanksi terhadap pemerintah Filipina. Guna mengulangi terulangnya insiden serupa kedua belah pihak sepakat untuh menggelar sebuah pembicaraan untuk seputar masalah perikanan.
Permintaan maaf ini datang setelah Taiwan meminta Filipina bertanggung jawab atas tindakan yang sebelumnnya telah mereka bantah. Setelah melakukan pemeriksaan terhadap perahu yang menjadi sasaran tembak pejaga pantai Filipina, Jaksa Taiwan Liu Chia-kai bersikeras bahwa insiden penembakan tersebut adalah sebuah pembunuhan.
Sebab, perahu tersebut telah ditembaki lebih dari 50 peluru. Penjaga pantai Filipina tak dapat mengelak dan akhirnya mengakui tindakan tersebut.
Sumber
Hati ngenes mengingat SIR PRIHATIN


0
861
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan