TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan adanya aliran dana Ahmad Fatanah ke 20 perempuan. Ahmad Fathanah merupakan tersangka korupsi suap daging impor Kementan yang melibatkan Mantan Presiden PKS Lutfi Hasan Ishaaq. Ketua Fraksi PKS Hidayat Nurwahid mengaku tidak mengetahui persoalan tersebut. "Saya kan bukan orang PPATK dan katanya 20 itu ke perempuan," kata Hidayat di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (14/5/2013). Fathanah diketahui sempat memberikan uang kepada sejumlah perempuan, sebut saja Maharani Suciyono, Ayu Azhari dan Vitalia Sesya. Terbaru, Fathanah juga dikabarkan memberi uang kepada penyanyi dangdut Tri Kurnia Rahayu dan Dewi Kirana. "Kalau kalian lihat tipologi wanita Fathanah kan anda tahu. Kayaknya sih enggak ada anggota PKS yang dangdut," ujar Hidayat. Mantan Ketua MPR itupun mendorong PPATK membongkar aliran dana Fathanah itu. Hal itu dilakukan agar PPATK jangan berwacana. "Kalau sudah disampaikan dan belum ada penjelasan yang rinci berbasiskan data, itu kan seolah-olah semua bisa kena dan itu tidak membantu penegakkan hukum. Membuat orang jadi curiga," kata Hidayat. Hidayat meminta PPATK menyebutkan penerima dana Fathanah. Pasalnya, PPATK mempunyai kewenangan untuk membuka data tersebut. "Itu akan efektif dan tidak menimbulkan suudzon dan salah paham," katanya. Ketika ditanya apakah PKS telah mengaudit dana partai, Hidayat mengakui tidak mengetahui secara detil. "Kan punya masing-masing bidang pekerjaan. Tapi secara prinsip keuangan partai diaudit dan dilaporkan kepada KPU melalui auditing daripada auditor independen, kalau ada maslah kan sudah bisa kelihatan," ujarnya. Ia mengatakan PKS tetap berkomitmen hanya menerima dana-dana dari sumber yang dibenarkan hukum. "Dan tidak bertentangan dengan agama," katanya.
*link:m.tribunnews/2013/05/14/hidayat-tidak ada-anggota-pks-yang-dangdut

yg ada goyang koplo.