tiyurAvatar border
TS
tiyur
Behind The Seen Indonesia Merdeka, Hanung Bramantyo
Behind The Seen Indonesia Merdeka


Sebuah sejarah kembali akan difilmkan, kini sineas Hanung Bramantyo menjadikan Sang Pemimpin Besar Revolusi, Sukarno sebagai satu dari karya yang akan menjadi bagian dari perjalanan sinematografi dirinya di kancah film Indonesia.

Memilih Sukarno adalah kesulitan besar bagi Hanung yang pernah memfilmkan sosok K.H Achmad Dahlan melalui ' Sang Pencerah'. Sukarno yang menjadi sentral dari tonggak sejarah perjuangan bangsa ini ada di tengah orang-orang hebat yang semuanya layak dijadikan sebuah catatan dalam dunia sinematografi, sebut saja, Muhammad Hatta, Sutan Sjahrir, Wahid Hasyim, H.O.S Tjokroaminoto, Ki Hajar Dewantara juga Kartosuwiryo.

Sosok Sukarno bagi Hanung sebagai tokoh yang problematis dan multidimensional hal ini yang menguatkan tekad bagi Hanung untuk menjadikan sebuah rangkaian cerita visual mengenai tokoh yang layak dipuja, direndahkan atau dicaci sebagai pemimpin dan laki-laki.

Mengambil tempat di Klaten, di mana Hanung telah memelihara banyak figuran yang mampu mendukung film ini menjadi sangat hidup bagai di era revolusi, produksi ini telah mengawali ronde pertama penggarapan.

Nama Sukarno memang begitu menggangu Hanung dalam proses penggarapannya, kharisma yang begitu besar 'si Bung' membawa Sutradara yang sukses membawa Sang Pencerah menjadi film sejarah tersukses negeri ini sibuk dengan ritual mistis meditasi untuk melanggengkan penggarapan perjalanan 'Sang Pemimpin Besar Revolusi' ini.

Mengajak aktor-aktris dengan karakter kuat semacam, Aryo Bayu (Sukarno), Lukman Sardi ( Hatta), Maudy Koesnaedi ( Inggit Garnasih) juga Ferry Salim ( Jenderal Shizuo Sakaguci), Hanung berupaya memperoleh sebuah mahakarya yang mampu menjadikan film ini sebagai dongeng nyata bagi anak-anak Indonesia yang kehilangan panutan dan sosok dengan karakter kebangsaan yang luar biasa.

Sukarno diyakini sebagai film kolosal, mengambil judul 'Indonesia Merdeka', 3000 orang dilibatkan demi keberhasilan film ini, diharapkan produksi film ini rampung pada tahun ini dan akan segera diputar pada akhir tahun 2013.

Dalam pengantarnya Hanung berujar, ' Ribuan alasan bisa ditulis ulang, untuk memfilmkan sosok Sukarno. Tapi satu hal yang harus disadari, Indonesia pernah memiliki manusia seperti Sukarno yang pantas kita tatap kembali, kita renungkan, kita tafsir untuk keluarga kita, masyarakat kita dan bangsa kita'.

Spoiler for PIC:


Spoiler for PIC:


Spoiler for PIC:


Spoiler for PIC:


Spoiler for PIC:


Spoiler for PIC:


Spoiler for PIC:


Spoiler for PIC:


Spoiler for PIC:


Spoiler for PIC:


Spoiler for PIC:


Spoiler for PIC:


Spoiler for PIC:


Spoiler for PIC:


Spoiler for PIC:


Spoiler for PIC:


SUMBER

Quote:


Quote:


Quote:

Diubah oleh tiyur 25-06-2013 16:57
0
2.7K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan