anaxkolonxAvatar border
TS
anaxkolonx
Sentra Pengrajin Gamelan, Desa Wirun dan Desa Laban, Sukoharjo, Jateng
Desa Wirun dan Desa Laban Kecamatan Mojolaban merupakan sentra industri gamelan di Kabupaten Sukoharjo. Tak kurang dari 10 pengusaha gamelan kini sukses menembus pasar ekspor. Sepeti apa keistimewaan gamelan yang diproduksi dari Sukoharjo, Jawa Tengah ini?

Gamelan adalah alat musik khas Jawa yang mempunyai nilai seni tinggi. Proses pembuatannya masih menggunakan cara-cara tradisional dan memerlukan ketrampilan khusus. Di Kabupaten Sukoharjo, pengrajin gamelan berkemang cukup pesat, terutama di kawasan Desa Wirun dan Desa Laban Kecamatan Mojolaban. Usaha ini sudah berkembang turun temurun sejak 50 tahun lalu. Kini ada sekitar 10 orang pengrajin gamelan di kedua desa itu.

Menurut Saroyo, satu dari pengrajin gamelan di Desa Wirun Kec. Mojolaban, Sukoharjo, satu set gamelan terdiri dari beberapa alat musik, diantaranya kendang, rebab dan celempung, gambang, gong, dan seruling bambu. Bahan baku yang digunakan berupa bambu, kayu kuningan dan perak. Bahan baku tersebut didapatkan tak hanya dari Kabupaten Sukoharjo saja. Untuk kuningan dan perak, para pengrajin mendapatkan dari wilayah Semarang, Solo, Madiun dan Surabaya.

Gamelan khas Sukoharjo memiliki tampilan yang unik dengan ukiran dan hiasan di tiap perangkat musiknya. Model ukuran itu pun dapat dipesan sesuai dengan permintaan konsumen tanpa mengubah fungsi utamanya. Selain dijual dalam satuan set, para pengrajin juga menerima pemesanan alat musik gamelan dalam bentuk satuan. Sepertu gong yang bentuknya berbeda, tergantung daerah pemesan. Untuk gong jawa misalnya, biasanya berbunyi lantang dengan bentuk tipis. Sedangkan gong Bali lebih besar dari gong Jawa yang bisa mencapai 50 kg. Harga satuan berkisar antara Rp. 2juta - Rp. 8 juta per buah. Sedangkan harga satu set gamelan bisa mencapai Rp. 400 juta.

Pemasaran gamelan Sukoharjo biasanya dilakukan melalui pameran, baik skala lokal, regional maupun nasional. Gamelan karya pelaku UKM di dua desa ini sebagian besar diserap pasar domestik dari Sabang sampai Merauke, sebagian lagi di ekspor ke Mancanegara seperti Amerika Serikat, Suriname, Malaysia, Singapura dan Jepang. Rata-rata omset penjualan para pengrajin mencapai 6 set gamelan tiap bulannya. Tiap pengrajin menyerap 20 orang tenaga kerja dengan upah Rp. 1 juta - Rp. 2 juta per orang.

Untuk mendapatkan gamelan buatan Sukoharjo ini sangat mudah. Hanya dengan menghubungi pengrajin by phone atau datang langsung ke lokasi. Sistema pembayaran dilakukan dengan 3 tahap. Tahap awal minimal 35 % uang muka, selanjutnya pembayaran 25 % pada waktu yang telah ditetapkan. Pelunasan dilakukan saat barang selesai diproduksi. Untuk biaya pengiriman di luar kota tergantung negosiasi.

0
2.5K
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan