langsung aja gan,
gini, kemaren temen ane ke srempet di deket BJB Sindangkasih - Ciamis, tepatnya tanggal 07 Mei 2013, pada pukul (kurang lebih) 14.35, tepatnya hari selasa.
Kronologi;
Ketika beliau mau keluar dari Bank BJB Sindangkasih, mebnggunak motor Mio, sebut saja si A, melihat jalanan dari arah depan kosong, A langsung masuk ke jalur kiri (karna jalur kanan merupakan arah berlawanan; jalan dua arah)
saat melaju dengan santai, karena waktu itu pun bertepatan dengan lampu hijau..
Namun, tiba - tiba A diSREMPET oleh Mobil Jazz warna putih dari belakang - sampig kiri, sebut saja si B, si A pun terjatuh ke samping kanan, hingga ke pinggir jalan, (alhmadulillah) si A selamat, tapi motornya singkang (stangnya agak bengkok), sebagian body sebelah kiri gugus atau bared atau codet2..
si B pada saat itu mengakui kesalahannya, namun dia memanggil kakaknya sebut saja S yg bekerja di kantor BJB.
si B bilang menyerahkan semua ganti rugi kepada S, jadi si A berusaha meminta uang penggantian kepada si S ini,
setelah deal penyelesaian dilakukan nanti sorenya, karna ada urusan, si A pun menyelesaikan urusannya terlebih dahulu,
dan ketika datang waktu penyelesaian, si S ber-ujar kalau dia tidak tahu apa2
dan mengelak disalahkan, dia bilang nunggu saksi (Teman2nya yg satu tempat kerja), yang menurut saya kesaksiannya merugikan si A!!
Lalu yang mau saya tanyakan, apakah si A itu pantas disebut korban??
dan bagaimana atau apa landasan hukum, dan pasal - passal nya yang bisa menjerat si B dkk