rmzulkipliAvatar border
TS
rmzulkipli
Wamendikbud Wiendu Nuryanti: Empat Keraton di Cirebon Akan Direvitalisasi

CIREBON - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Kebudayaan (Wamendikbud), Prof. Wiendu Nuryanti, mengatakan bahwa Pemerintah bermaksud merevitalisasi empat keraton di Cirebon. Saat ini kondisi keraton tersebut mulai rusak berat. Biaya revitalisasi diperkirakan menelan dana hingga Rp 160 miliar. Empat keraton yang akan direvita lisasi adalah Keraton Kasepuhan, Kanoman, Kacirebonan, dan Keprabon. Revitalisasi termasuk kawasan sekitar istana, masjid agung, alun-alun kasepuhan, Lawang Sanga, dan makam Sunan Gunung Jati.

“Revitalisasi Keraton Cirebon ditargetkan selesai dalam dua tahun. Perlu komitmen dan kerja sama pemerintah provinsi dan kabupaten/kota mempercepat revitalisasi,” kata Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono usai Rapat Koordinasi Revitalisasi Keraton Cirebon, Senin (6/5), di Cirebon. Hadir Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wiendu Nuryanti, Gubernur Jawa Barat, dan Sultan dari keempat Keraton Cirebon, serta perwakilan berbagai kementerian.

Dikemukakan, leading sector yang menangani revitalisasi tersebut adalah Kemendikbud. Oleh karena itu, kementerian/lembaga lain harus berkoordinasi dengan Kemendikbud. Revitalisasi sa ngat penting, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Cirebon. Menurutnya, lokasi sekitar istana kini banyak menjadi pasar, tempat pengemis, dan sangat semrawut.

Padahal, kawasan keraton seharusnya menjadi pusat budaya dan tujuan wisata budaya. Wiendu me ngatakan pihaknya telah menyusun masterplan revitalisasi Keraton Cirebon. Revitalisasi menyangkut aspek fisik, yaitu cagar budaya Keraton Kasepuhan, Kanoman, Kacirebonan, dan Keprabon; tata ruang; dan insfrastruktur. Untuk biaya aspek fisik diperkirakan mencapai Rp 139 miliar.

Perbaikan aspek nonfisik, termasuk di dalamnya pe ningkatan kompetensi SDM dan promosi, dianggarkan Rp 21 miliar. Total biaya revitalisasi mencapai Rp 160 miliar.

“Pembiayaan berasal dari Kemendikbud tapi sebagian khususnya menyangkut infrastruktur dibiayai oleh Kementerian Pekerjaan Umum,” jelas Wamen. Revitalisasi keraton di Cirebon sudah mulai persiapan sejak 2011 dengan biaya Rp 8 miliar. Beberapa bangunan sudah dipugar, seperti makam Gunung Jati dan kasepuhan. Tahun ini prioritas perbaikan di Istana Kanonam.

Ketika Menko berkunjung ke Keraton Kanoman, kondisinya terlihat sangat kumuh. Bangunan di dalam istana tidak terawat. Ada gedung yang disebut Gedung Jimat sudah rubuh karena usia yang sudah ratusan tahun.



Seluruh Keraton Rusak

Menurut Wiendu, revita lisasi keraton sudah sangat mendesak. Sesungguhnya kondisi 189 keraton di seluruh Nusantara sudah tidak layak lagi, banyak yang rusak berat. Namun revitalisasi harus dilakukan bertahap.

Dijelaskan, Kemendikbud menetapkan kriteria keraton yang akan direvitalisasi, yakni memiliki silsilah dan sejarah kuat, ada rajanya, ada keraton atau istananya, dan ada program-program yang dilaksanakan oleh keraton. “Ada keraton tapi tidak ada rajanya atau sebaliknya. Kami memilih Cirebon lebih dulu direhab karena kondisi keratonnya memang sudah sangat buruk,” kata Wiendu.

Selain Cirebon, revita lisasi akan dilakukan pada Keraton Surakarta. Kondisi Istana Surakarta juga dinilai sudah semakin memprihatinkan. Diperkirakan revitalisasi Keraton Surakarta mulai tahun depan dengan biaya dua kali lipat dari perbaikan Keraton Cirebon. Bersamaan dengan revita lisasi keraton dilakukan juga revitalisasi museum. Ada 320 museum, sementara baru 35 museum yang direvitalisasi, termasuk yang sudah adalah Museum Nasional di Jakarta.

“Setiap keraton kondisinya berbeda-beda. Ada keraton yang sudah tertata baik, namun ada juga yang tidak terurus,” jelasnya. Revitalisasi juga akan difokuskan pada ratusan museum yang tersebar di Indonesia. Pemerintah, kata Wiendu, sudah menyiapkan anggaran Rp159.400.000.000 miliar. Anggaran tersebut akan dibagi dalam pembangunan dua aspek seperti pembangunan fisik seperti cagar budaya, infrastruktur Rp138.349.062.400 miliar, serta pembangunan nonfisik dalam pemberdayaan masyarakat, pengembangan SDM, dan pembangunan organisasi promosi dan pemasaran sekitar Rp21.050.000.000 miliar.

Menurut Wiendu, prioritas revitalisasi seluruh keraton Cirebon karena sudah hampir 100 tahun tidak mengalami perbaikan. Pemerintah akan membuat tim ahli nasional percepatan cagar budaya. “Tim tersebut akan membuatkan program revitalisasi dan pembenahan pemeliharaan,” kata dia. Menteri Koordinasi Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono mengatakan, keraton di Cirebon merupakan kerajaan yang paling dekat dengan Jakarta. Untuk itu, dengan percepatan revitalisasi dimaksudkan agar keraton di Cirebon dapat memaksimalkan fungsinya sebagai aset budaya dan mendorong Cirebon menjadi salah satu dinasti tourism.

“Baik itu peninggalan fisik dan kebudayaan lainnya yang masih bisa dimaksimalkan untuk dilestarikan, pemerintah menyiapkan anggaran sekitar Rp250 miliar." demikian Prof. Wiendu Nuryanti.
[URL="http://S E N S O RtOzUBra90M"]sumber berita: kepadamu.com[/URL]
0
1.1K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan