LakersonlineAvatar border
TS
Lakersonline
Pengaruh tablet PC dan Sepeda bagi anak.
Permisi numpang ngepost, dulunya kita sering liat anak-anak kecil,sering bermain di lapangan rame-rame tertawa lepas,semenjak ada technology tablet PC jadi anak2 sering diam dan asyik dengan mainannya berikut ada sedikit artikel yang TS temuin,



Vira, gadis kecil berusia 10 tahun, duduk di bangku sekolah dasar. Seperti layaknya anak-anak, bermain tidak mungkin lepas dari kesehariannya, selain belajar, makan dan tidur. Bersama seorang adik laki-lakinya, Ian yang berumur 6 tahun, mereka berdua sering bermain bersama.

Tinggal di daerah pemukiman yang padat, sebuah gang kecil yang hanya bisa dilewati kendaraan beroda dua, membuat mereka akrab bermain dengan anak-anak seusia yang tinggal di sekitar rumah mereka. Jadilah persahabatan yang erat antara Vira dan Ian, dengan Shakira dan Noval yang memiliki tempat tinggal berdekatan. Mulai dari bermain boneka, karet, olah raga, sampai berperan dalam drama kecil ‘ibu-ibuan’ atau ’sekolah-sekolahan’. Saling berbagi, meminjamkan mainan dan bertukar peran mengasah kreatifitas mereka. Pertemanan mereka seolah susah untuk dipisahkan. Bertemu setiap hari, bermain bersama setiap hari, belajar bersama setiap hari. Tapi ternyata, keberadaan Shakira dan Noval bisa tergeser dengan ‘Tab’.

Melihat anak seusia Vira dan Ian bermain tablet PC di jaman yang sedang dikejar tekhnologi ini bukan hal yang aneh. Bahkan, teman saya yang memiliki anak berusia 6 tahun mengatakan anaknya lebih pintar menggunakan i pad dibandingkan dirinya. Bagaimana tidak menarik bermain tablet PC atau I pad, warna-warni dan gambar yang bagus. Permainan atau games yang seru dan mudah diikuti hanya dengan menyentuh layar. Ditambah lagi rasa bangga karena tekhnologi ini sedang naik daun. Jangankan anak seusia itu, orang dewasa juga terkadang menjadi ‘autis’ dengan tablet PC atau i pad yang dimiliki.

Seiring dengan murahnya harga tablet PC di Indonesia, Vira dan Ian mendapatkan hadiah tablet PC dari sang Ibu. Hanya dengan 1,5 juta, tablet PC android sudah bisa dimiliki. Akses internet dan games-games terupdate sudah ditangan. Seperti halnya pemegang tablet PC lainnya, jika sudah bermain games di media ini serasa tidak ada waktu lagi untuk yang lain. Setiap saat yang memungkinkan harus melanjutkan bermain games. Kapan lagi ada waktu senggang selain waktu-waktu untuk bermain bersama teman-teman di lingkungan rumahnya. Kehadiran Shakila sudah tidak sepenting angry bird di tablet PC Vira. Tidak ada lagi waktu untuk Shakila, sahabat yang selalu menemaninya saat bermain sebelum hadir tablet PC. Sampai suatu saat datanglah surat dari Shakila.

“To: Vira,

Kenapa dengan sikapmu akhir-akhir ini?

Kamu tidak pernah bermain lagi dengan aku.

Kalau karena dilarang Ibumu, kenapa Ian masih bermain dengan adikku.

Karena ada tablet ya, kamu tidak mau bermain lagi denganku.

Apakah kita tidak bisa bermain lagi seperti dulu?”

Saya membayangkan betapa kesepian Shakila tanpa kehadiran Vira dan sampai kapan Vira akan menyadari kehilangan seorang teman yang lebih ia butuhkan untuk mengisi hari-harinya. Lebih penting mana, tablet PC atau seorang sahabat bagi Vira? Akhirnya Vira membalas surat Shalika tersebut. Ibu Vira menemukan surat tersebut di antara buku-buku diktat sekolah di atas meja belajar Vira.

To: Shakila,

Suratmu sudah aku terima, kenapa kalau aku tidak pernah bermain lagi?

Bermain saja dengan adikku atau yang lainnya, kan sama saja.

Persahabatan kita sampai di sini saja.

Aku tidak mau lagi bermain denganmu, aku sibuk di rumah.

temanmu,

Vira

Persahabatan mereka selesai dengan surat Vira. Ternyata Shakila tidak semenarik tablet PC. Vira lebih memilih tablet PC sebagai sahabat setianya. Seperti kita tahu sifat anak-anak, hari ini bertengkar, besok bisa bermain bersama lagi. Tapi untuk masalah tablet PC ini, agak membutuhkan waktu yang lama untuk mengembalikan persahabatan mereka.

Sebagai hadiah ulang tahun Vira di 2 Desember, Ibu Vira membelikan dua buah sepeda untuk Ian dan Vira. Tampaknya sepeda ini adalah mainan baru yang menyatukan kembali persahabatan mereka. Jika hujan tidak turun, mereka bersepeda bersama. ian meminjamkan sepedanya untuk digunakan Shakila dan Noval sementara Vira membonceng Ian untuk bersepeda bersama. Saling berbagi, bermain bersama kembali, sangat damai dan menyenangkan untuk dibayangkan. Akhirnya, mereka berteman kembali dan tidak terganggu oleh tablet PC karena menyadari punya teman yang nyata lebih menyenangkan. Sang Ibu tentunya lebih senang, karena melihat pergaulan dan pertemanan anak-anaknya sudah kembali normal.

*menulis cerita dari Ibu Vira, semoga bermanfaat.

SUMBER :
http://edukasi.kompasiana.com/2012/1...ak-510974.html
0
1K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan