Delapan miliar tahun yang lalu, sinar cahaya dari galaksi jauh memulai perjalanan panjang mereka ke Bumi. Cahaya kuno itu kini telah menemukan jalan ke sebuah puncak gunung di Chile, di mana baru dibangun Dark Energy Camera (Kamera Energi Gelap), mesin langit-pemetaan paling kuat yang pernah dibuat, telah ditangkap dan direkam untuk pertama kalinya.
Cahaya itu mungkin memegang dalamnya jawaban untuk salah satu misteri terbesar dalam fisika - mengapa ekspansi alam semesta mempercepatnya.

Para ilmuwan internasional berkerjasama dalam proyek Dark Energy Survey. Produk dari delapan tahun perencanan dan konstruksi oleh para ilmuan, insinyur, dan teknisi dari tiga benua, mendapatkan foto-foto pertama dari langit selatan yang diambil oleh kamera 570 megapixel pada september 2012.

“Pencapaian cahaya pertama melalui Kamera Dark Energy memulai era baru yang signifikan dalam eksplorasi kita akan perbatasan kosmik. Hasil survei ini akan membawa kita lebih dekat untuk memahami misteri energi gelap, dan apa artinya bagi alam semesta."

Kamera Dark Energy adalah instrumen survei yang paling kuat dari jenisnya, bisa melihat cahaya dari lebih dari 100.000 galaksi hingga 8 miliar tahun cahaya jauhnya di setiap snapshot. Array kamera dari 62 perangkat dibebankan-ditambah memiliki sensitivitas belum pernah terjadi sebelumnya terhadap cahaya sangat merah, dan bersama dengan besar mengumpulkan cahaya cermin Blanco teleskop (yang mencakup 13 kaki melintasi), akan memungkinkan para ilmuwan dari seluruh dunia untuk mengejar penyelidikan mulai dari studi asteroid di tata surya kita sendiri untuk memahami asal-usul dan nasib alam semesta.

Selama lima tahun, akan dilakukan survei untuk membuat gambar warna rinci seperdelapan dari langit, atau 5.000 derajat persegi, untuk menemukan dan mengukur 300 juta galaksi, kluster galaksi 100.000 dan 4.000 supernova.

The Dark Survey Energy didukung oleh dana dari Departemen Energi AS, National Science Foundation, lembaga pendanaan di Inggris, Spanyol, Brazil, Jerman dan Swiss, dan berpartisipasi lembaga DES.