NEKAT.....
Seorang Polantas menyetop seorang pengendara motor bernama
Salimi,karena melanggar tanda dilarang masuk (letter S).
Polisi: Selamat siang, Mas.
Salimi: Selamat siang, Pak.
Polisi: Tahukah Anda dengan tanda S di ujung jalan itu...?
Salimi: Tahu, Pak, dilarang masuk jalan ini.
Polisi: Nah kalau tahu, kenapa Anda nekat masuk jalan ini..?
Salimi: Justru itu, Pak, saya menghampiri Bapak di sini untuk minta
ijin supaya boleh melewati jalan ini.
Polisi: ............?????????????????..............

SURAT KETERANGAN KELAKUAN BAIK
“Kenapa kamu mencuri tape yang ada di dalam mobil?” tanya
polisi kepada Salim, ketika dia diperiksa di kantor polisi.
“Saya terpaksa melakukannya, Pak,” jawab Salim.
“Terpaksa bagaimana? tidak punya uang untuk makan?” tanya
Pak Polisi.
“Dari pagi saya mencari kantor polisi, tapi tidak ketemu, lalu
saya tanya ke teman, ee ee.. malah diam. Ya sudah... supaya sampai
ke kantor polisi, saya coba maling tape di mobil. Buktinya saya bisa
sampai ke kantor polisi ini.”
“Terus, kenapa kamu mencari kantor polisi segala?”
“Itu, Pak... mau membuat... Surat Keterangan Kelakuan Baik.”

PASAL
Suatu hari Si Gombloh mengendarai mobil di jalan raya. Karena
melamun, tak sengaja dia melanggar rambu lalu lintas yang melarang
belok kanan. Seorang polisi segera menghentikannya.
Polisi: Maaf, Anda melanggar pasal 50.000.
Gombloh: Wah, biasanya saya dikenakan pasal 15.000, Pak!
Polisi: Gimana kalau pasal 40.000 saja atau mobil saya tahan?
Gombloh: Gini deh Pak, pasal 25.000 saja.
Polisi: Ya sudah! Melanggar pasal 25.000.
Gombloh: (Merogoh dompet dan memberikan uang Rp25.000 ke
polisi).

TEMBOKNYA TIDAK ADA
Alkisah dua orang napi, Bang Napi dan Mas Napi, dari L.P. Nusa
Kambangan yang terlibat perkara pembunuhan sadis dan divonis
mati. Merencanakan untuk melarikan diri dari tembok penjara
tersebut, mereka pun mematangkan rencananya di atas untuk kabur
dengan cara lompat tembok penjara tersebut dan begini ceritanya:
Bang Napi: Kamu lihat penjaganya ada atau tidak......?
Mas Napi: Baik, Bang, saya mau melihatnya.
Bang Napi: Bagaimana, Mas, ada tidak.....?
Mas Napi: Aduh, Bang, rencana kita pasti gagal total dech.
Bang Napi: Memang kenapa sih....?
Mas Napi: Temboknya tidak ada, Bang, bagaimana kita mau kabur.
Bang Napi: ..........S E N S O R...............

TRIK AGAR PARA PEMUDA TIDAK PAKAI NARKOBA
Dua orang pemuda (Edi dan Bram) ditangkap oleh polisi karena
kasus narkoba. Tapi setelah melakukan negosiasi panjang, akhirnya
Pak Polisi bersedia melepaskan mereka asalkan dengan 1 syarat,
yaitu mereka harus bisa meyakinkan minimal 10 orang pemuda lain
untuk tidak menggunakan lagi narkoba. Mereka menyetujuinya dan beberapa hari kemudian mereka kembali dengan membawa pemudapemuda
yang lain.
Edi datang pertama dan berkata dengan bangga pada Pak Polisi,
“Pak, saya berhasil meyakinkan 25 orang pemuda untuk tidak
menggunakan narkoba lagi.”
“Wow fantastis, bagaimana caranya kamu bisa meyakinkan
mereka?” tanya Pak Polisi.
“Saya menggelindingkan 2 buah roda sepeda, 1 roda besar 1
roda kecil. Pertama saya menggelindingkan roda yang besar dan
berkata, ’Ini adalah otak kalian sebelum menggunakan narkoba,’ lalu
saya menggelindingkan yang kecil dan berkata, ’dan ini adalah otak
kalian setelah menggunakan narkoba!’”
“Nah, bagaimana denganmu Bram?” tanya Pak Polisi.
“Gue berhasil meyakinkan 78 pemuda untuk tidak lagi make
narkoba.”
“Woow, luar biasa!! Bagaimana caranya?” tanya Edi dan polisi.
Bram menjawab dengan tenang “Pada dasarnya sih caranya
sama aja dengan yang dilakukan Edi, gue juga menggunakan 2
macam ban roda sepeda, 1 besar 1 kecil. Tapi gue terlebih dahulu
meluncurkan roda yang kecil baru kemudian roda yang besar, dan
berkata pada mereka: “Roda kecil ini adalah lubang pantat kalian
sebelum masuk penjara, dan roda yang besar ini adalah lubang
pantat kalian setelah dipenjara..”