- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
design undangan berhadiah duit


TS
hermanto19
design undangan berhadiah duit
Pekanbaru - Stadion Utama Riau yang akan menggelar event olahraga internasional negara-negara Islam sedunia ternyata tidak memiliki dana perawatan. Kondisi lapangan serta prasarana penunjang lainnya kini amburadul
Hal itu terungkap dalam kunjungan kerja Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Rita Subowo, Senin (4/3/2013) di Pekanbaru. Saat Rita meninjau kondisi stadion itu, dia terkejut melihat rumput di lapangan tersebut tidak terawat. Kondisi rumput sudah tinggi serta ditumbuhi ilalang.
Begitu juga bagian atas stadion masih terlihat bekas spanduk PON yang sudah hancur termakan panas dan hujan. Jika dilihat ke arah atas, kondisi stadion seakan sudah menunjukkan kelapukan.
Begitu juga kondisi tempat duduk yang berdebu. Hal yang sama juga terlihat di ruangan VIP dengan kursi model lipat. Namun kondisi kursi tidak dilipat dan sudah kelihatan pudar akibat tidak dirawat. Padahal untuk membangun stadion bertaraf internasional ini, butuh dana mencapai Rp 1 triliun.
Melihat kondisi stadion yang acak-acakan, Rita sempat memanggil pihak Pemprov Riau. Rita sempat bertanya mengapa kondisi rumput dibiarkan meninggi tanpa ada perawatan.
“Kok bisa rumputnya ini sudah tinggi. Apa selama ini tidak dirawat ya,” kata Rita kepada pihak Pemprov Riau yang saat itu diwakili mantan Ketua Harian PON Riau, Syamsurizal.
Dari pertanyaan ini, akhirnya diketahui, Pemprov Riau memang tidak menganggarkan biaya perawatan untuk stadion serta prasarana penunjuang lainya. Ini terkait masalah revisi perda PON Riau yang terindikasi korupsi. Sejak kasus itu bergulir, stadion ini sejak PON lalu sampai sekarang belum diserahterimakan ke Pemprov Riau.
“Kita belum bisa menganggarkan biaya perawatan stadion ini, karena memang belum ada serah terima ke kita. Jadi memang tidak terawat seluruhnya,” kata Syamsurizal.
Rita pun terlihat bingung saat mendapat penjelasan seperti itu. Pihak kontraktor juga tidak bersedia melakukan perawatan karena Pemprov Riau sendiri masih menunggak utang ratusan miliar kepada mereka.
“Kami tidak punya hak untuk melakukan perawatan stadion ini. Karena kontrak kami sendiri sudah selesai, tapi dana kami belum dibayar Pemprov Riau,” kata seorang kontraktor dari PT Adhi Karya kepada Rita.
Meski masalah ini terlihat sangat pelik, Rita berharap stadion ini bisa tetap dirawat. Pasalnya, stadion tersebut akan dipakai untuk event Islamic Solidarity Games (ISG), bulan Juni mendatang.
“Gimana caranya kita harus carikan dana untuk perawatan stadion ini. Jika tidak, ya ini akan menjadi masalah baru lagi,” kata Rita. (sumber detik..com)
Spoiler for cekidot:
Hal itu terungkap dalam kunjungan kerja Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Rita Subowo, Senin (4/3/2013) di Pekanbaru. Saat Rita meninjau kondisi stadion itu, dia terkejut melihat rumput di lapangan tersebut tidak terawat. Kondisi rumput sudah tinggi serta ditumbuhi ilalang.
Begitu juga bagian atas stadion masih terlihat bekas spanduk PON yang sudah hancur termakan panas dan hujan. Jika dilihat ke arah atas, kondisi stadion seakan sudah menunjukkan kelapukan.
Begitu juga kondisi tempat duduk yang berdebu. Hal yang sama juga terlihat di ruangan VIP dengan kursi model lipat. Namun kondisi kursi tidak dilipat dan sudah kelihatan pudar akibat tidak dirawat. Padahal untuk membangun stadion bertaraf internasional ini, butuh dana mencapai Rp 1 triliun.
Melihat kondisi stadion yang acak-acakan, Rita sempat memanggil pihak Pemprov Riau. Rita sempat bertanya mengapa kondisi rumput dibiarkan meninggi tanpa ada perawatan.
“Kok bisa rumputnya ini sudah tinggi. Apa selama ini tidak dirawat ya,” kata Rita kepada pihak Pemprov Riau yang saat itu diwakili mantan Ketua Harian PON Riau, Syamsurizal.
Dari pertanyaan ini, akhirnya diketahui, Pemprov Riau memang tidak menganggarkan biaya perawatan untuk stadion serta prasarana penunjuang lainya. Ini terkait masalah revisi perda PON Riau yang terindikasi korupsi. Sejak kasus itu bergulir, stadion ini sejak PON lalu sampai sekarang belum diserahterimakan ke Pemprov Riau.
“Kita belum bisa menganggarkan biaya perawatan stadion ini, karena memang belum ada serah terima ke kita. Jadi memang tidak terawat seluruhnya,” kata Syamsurizal.
Rita pun terlihat bingung saat mendapat penjelasan seperti itu. Pihak kontraktor juga tidak bersedia melakukan perawatan karena Pemprov Riau sendiri masih menunggak utang ratusan miliar kepada mereka.
“Kami tidak punya hak untuk melakukan perawatan stadion ini. Karena kontrak kami sendiri sudah selesai, tapi dana kami belum dibayar Pemprov Riau,” kata seorang kontraktor dari PT Adhi Karya kepada Rita.
Meski masalah ini terlihat sangat pelik, Rita berharap stadion ini bisa tetap dirawat. Pasalnya, stadion tersebut akan dipakai untuk event Islamic Solidarity Games (ISG), bulan Juni mendatang.
“Gimana caranya kita harus carikan dana untuk perawatan stadion ini. Jika tidak, ya ini akan menjadi masalah baru lagi,” kata Rita. (sumber detik..com)
Diubah oleh hermanto19 08-05-2013 20:01


tien212700 memberi reputasi
1
594
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan