Jalan adalah akses yg dapat digunakan oleh siapapun didunia ini untuk aktivitas transportasi atau mobilitas. Jalan sudah selayaknya dibuat guna kepentingan umum sebagai sarana dan prasarana transportasi untuk memudahkan perpindahan dari satu tempat ketempat lainnya.

Tapi nyatanya jalan banyak dimanfaatkan untuk kepentingan lain baik langsung maupun tidak langsung, sehingga menyita badan jalan, yg artinya menyita ruang menyebabkan menyempitnya badan jalan, hal ini cukup dan sangat mengganggu pada pengguna jalan yg sesungguhnya. Parahnya lagi kegiatan penyitaan jalan ini seolah2 seperti mendapatkan dukungan dari pemerintah dengan kurangnya tindakan terhadapnya. Karena dengan melakukan pembiaran itu sama dengan memberikan ijin terhadap kegiatan tersebut.

Berapa banyak orang yg dirugikan dengan situasi penyitaan jalan ini sekarang kita berhitung..jarak tempuh 50 km jika kondisi lancar dapat ditempuh dengan 1liter bahan bakar dan 1 jam perjalanan, sementara kenyataan saat ini 50km ditempuh 1 jam lebih lama, sehingga kita kehilangan waktu 1jam hanya untuk aktivitas dijalan. Anda tahu bahwa resiko terbesar itu berada dijalan, orang lebih banyak meninggal akibat kecelakaan transportasi data statistic menunjukan setiap 1jam 1 orang meninggal!!! Lebih tinggi dari kecelakaan kerja!! Padahal waktu kerja paling banyak menyita. Jadi semakin lama kita berada dijalan maka resiko akan semakin besar pula!!

Hal ini akan diperparah lagi jika ternyata kita sebagai orang tua melakukan pembiaran terhadap anak2 kita melakukan hal tersebut.
Banyak contoh penyitaan jalan dinegeri ini :

Jalan digunakan tempat usaha, dari mulai pasar, bengkel, parkir, bahkan orang hajatan!?! anda tidak percaya keluar saja lihat jalan disekitar anda

Himbauan:
1. Untuk pengguna jalan gunakan jalan dengan maksimal sesuai dengan peruntukannya dan taati aturan
2. Untuk pengguna jalan bukan aktivitas berkendara/transportasi-kurangi aktivitas apapun yang menyita badan jalan, sebisa mungkin hilangkan
3. Untuk Pemerintah bisakah mencontoh jalan didepan Pusdikes AD keramat jati atau memberikan alternatif dan jalan keluar lain yg win win solution gitu
4. Untuk kaskuser bantu menyebarkan himbauan ini, mulailah dari yg terkecil diri dan keluarga kita...

Pertanyaannya:
1. Bisakah kita menuntut mereka yg telah menyita jalan kita dan menyebabkan kerugian ini selama bertahun2?
2. Bisakah kita menuntut pemerintah yg tidak sanggup memberikan fasilitas jalan yg layak bagi warganya?

update lanjutan gan...

Berbicara mengenai transportasi sepertinya sudah akrab ditelinga kata macet, pelayanan yg kurang memuaskan, calo tiket, jadwal keberangkatan yg molor, kecelakaan transportasi...yah seperti itu lah nyatanya yang akrab ditelinga mungkin masih banyak lagi...
Dari hari kehari sepertinya tidak ada kemajuan akan keruwetan transportasi terutama di ibukoka jakarta, bayangkan......sebentar ga usah di bayangkan deh, ini ada beberapa hasil jepretan saya selagi saya berjalan-jalan keliling Ibu Kota Jakarta.


Sudah jelas-jelas ada petunjuk jalan/ rambu lambang "p" dicoret, kalo ga salah artinya dilarang parkir...
tapi nyatanya, masih banyak yang parkir sembarang seperti itu.....sebentar ......
atau mungkin itu ada tulisan/rambu tambahan yang menempel ya dibawah lambang "P" dicoret tadi....., sepertinya ada petunjuk waktu...Fotonya kurang jelas mungkin untuk waktu tertentu mungkin diperbolehkan yaa......
trus satu lagi boss, tuh lihat didepan toko2 itu yang seharusnya untuk pejalan kaki malah digunakan untuk lapak dagangan...


Nah klo yang ini disekitar atau sepanjang jalan kereta selalu aja ada yang memanfaatkan..., bisa jadi tempat tinggal, tempat usaha, tempat buang hajat, sampai tempat buang mayat...hehehe
Biasa orang indonesia ....katanya bgini "sayang boss, mubajir klo ga dimanfaatkan", biar yang punya juga masuk surga"... hehehe



Nah klo ini photo angkot yang sedang menaikan penumpang "ditengah jalan", bukan dipinggir ya boss...coba perhatikan lebar keseluruhan jalan ini..., 1/4 jalan digunakan parkir motor dan aktifitas lainnya jadi tuh supir angkot pasti bilang "gw mau kepinggir mana lagi? ini udah paling pinggir boss?"



ini juga sama nih boss ....tuh lihat jelaskan lambang P dicoret? klo dulu sih waktu saya SD itu artinya dilarang parkir, apa udah berubah ya ??



nah ini sama aja nih angkutan umum yang satu ini sering parkir atau ngetem atau menunggu penumpang dipersimpangan jalan...sehingga mengganggu kelancaran arus kendaraan....




Nah ini boss, trotoar dijadiin lahan parkir motor...udah gitu bayar pula....weleh-weleh .....eh tapi ada yang bagus tuh ...penuh dengan pesan sponsor ...ditemboknya ...wah sepertinya dari Balon (bakal Calon) ...ga tau BaLon apa ya....? tapi jangan pilih deh kalo BaLonnya ngajarin seperti itu...menempel sponsor dimana-mana, yang bukan pada tempatnya......weleh-weleh.....


Nah ini masalah yang sama juga sepertinya....padahal usahanya cukup besar ...bengkel sepertinya..tapi ya itu tadi, selalu memanfaatkan apa saja yang dianggap bisa dimanfaatkan....jalan pun jadi dijadikan tempat usaha bengkel....weleh-weleh.....

ya...segitu dulu boss...nanti ditambah lagi nih ane udah kebanyakan yang seperti ini diindonesia...

saya punya usul bagaimana nih boss...
untuk pemilik mobil wajib memiliki area parkir/garasi untuk memarkirkan kendaraannya ditempat yang seharusnya, sehingga tidak parkir sembarangan dan tidak mengganggu arus kendaraan lainnya....tapi yakin kebijakan seperti ini juga bakalan dimanfaatkan oleh orang indonesia ...alias malah "diduitin" oleh sebagian atau oknum petugasnya....hehehe ...gawat ya....
Setiap usaha yang melibatkan kendaraan baik langsung maupun tidak langsung wajib memberikan lahan parkir sesuai penilaian kebutuhan nyata dilapangan....jadi klo mau buka usaha harus ada lahan parkir...atau karena itu adalah kepentingan khalayak/ masyarakat maka pemerintah perlu membuatkan kebijakan, aturan, larangan, denda, hukuman, juga memfasilitasi boss...
menertibkan secara berkala dan berkelanjutan setiap yang berhubungan dengan Jalan, kendaraan, arus lalulintas, peralatan, perlengkapan dan lain sebagainya...tapi harus konsisten bos...


Bicara mengenai konsistensitas.....(walah ancur ya bahasanya) kalo boss-boss pernah jalan di jalan raya bogor tepatnya di area pasar kramat jati atau rumah sakit Dr.Soekamto atau rumah sakit POLRI... nah itu area krodit...area yang pasti macet setiap hari, setiap jam, setiap menit...ga pernah lancar...
penyebabnya ya pasar yang memanfaatkan area jalan raya bogor atau pasar tumpah kejalan istilahnya...tapi kegiatan ini sudah berlangsung lama-tahunan mungkin...dan sudah sering pula dibersihkan, dirapihkan tapi ya itu kembali lagi.....seperti semula.

kalo alasan jumlah kendaraan tidak sebanding dengan jumlah penambahan ruas jalan itu mah semua juga tau..ini yang nyata aja pasar tumpah!
tapi coba lihat disekitar asrama pusdikes angkatan darat, persis didepan Pusdikes tersebut perhatikan sisi jalan yang langsung menempel dengan Pusdikes....tidak ada satupun penjual yang ambil bagian di tempat tersebut...tau ga kenapa? ..itu karena pihak pusdikesnya tegas boss... jadi setiap ada pelanggaran wilayah...andai ada yang ambil posisi untuk berjualan diarea tersebut langsung diusir, tidak ada kata negosiasi, kosong, area ini harus kosong tidak boleh ada aktifitas apapun! gitu boss... nah sementar perhatikan diseberangnya atau disisi lain jalan yang saya .....ya berjubel orang jual beli disitu...hingga setengah dari badan jalan dijadikan tempat berjualan....weleh-weleh ...kok bisa ya...?
ya bisa boss ... kan orang indonesia rajin memanfaatkan apapun....weleh-weleh