- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Novel Coronavirus (nCoV): Ancaman Virus Baru Yang Mematikan


TS
delfac
Novel Coronavirus (nCoV): Ancaman Virus Baru Yang Mematikan

Spoiler for No Repost:

Sebuah virus penyakit baru yang bernama Novel Coronavirus (nCoV)sedang menjadi sorotan di wilayah jazirah Arab. Virus yang mengakibatkan masalah pada pernafasan manusia ini (mirip SARS) sudah memakan korban belasan manusia. Alhamdulillah di Indonesia belum ditemukan kasus infeksi Novel Coronavirus, dan semoga tidak sampai ke Indonesia. Aamiin.
Quote:
Coronavirus:
Coronavirus adalah virus yang umum yang dapat menginfeksi kebanyakan orang pada umumnya. Infeksi virus corona pada manusia biasanya menyebabkan penyakit saluran pernapasan ringan hingga akut.
Novel Coronavirus (nCoV):
Novel coronavirus berbeda dari jenis virus corona lain yang sebelumnya telah ditemukan pada manusia. Di Inggris, kemungkinan menyebar dari orang yang terinfeksi kepada dua anggota keluarga. Gejala infeksi Novel Coronavirus seperti halnya demam, batuk, dan sesak napas.CDC bekerja sama dengan WHO dan mitra lainnya untuk memahami risiko kesehatan masyarakat dari virus ini.
Penularan:
Cara virus corona menyebar pada manusia belum banyak diteliti, kecuali untuk SARS. Namun, ada kemungkinan bahwa virus corona manusia menyebar dari orang yang terinfeksi kepada orang lain melalui:
- udara melalui batuk dan bersin, dan
- kontak pribadi yang dekat, seperti menyentuh atau berjabat tangan.
Virus ini juga dapat menyebar dengan menyentuh objek yang terkontaminasi atau permukaan kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata.
Sumber:
• CDC: Novel Coronavirus
• WHO - Novel Coronavirus
Quote:
Pada bulan mei 2013, total 27 orang di Arab Saudi, Qatar, Jordania, Inggris, dan Uni Emirat Arab dikonfirmasikan terserang penyakit pernafasan yang disebabkan oleh Novel Coronavirus. 18 dari 27 korban yang terinfeksi dinyatakan meninggal dunia.

Wabah Novel Coronavirus (nCoV)terus berlanjut di Semenanjung Arab. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan pada 6 Mei 2013, bahwa sejauh ini telah "dikonfirmakasikan adanya 30 kasus baru infeksi coronavirus (nCoV), yang telah mengakibatkan 18 kematian."
Pengumuman dari WHO datang setelah adanya laporan pada 2 Mei 2013 dari Departemen Kesehatan di Arab Saudi mengkonfirmasikan tiga kasus baru dari penyakit yang diduga akibat infeksi virus corona. Dua dari kasus berasal dari keluarga yang sama, sebagaimana WHO melaporkan. Semua korban dilaporkan dalam kondisi kritis.
[color=green]Dalam lima hari terakhir, telah terjadi 13 kasus baru virus dilaporkan, termasuk tujuh kematian di Arab Saudi saja.

WHO mendorong negara-negara anggota untuk memantau kasus infeksi saluran pernapasan akut yang parah. Dalam sebuah pernyataan, WHO mengatakan sedang bekerja sama dengan para ahli internasional dan negara-negara di mana kasus telah dilaporkan.
WHO mendesak negara-negara anggota untuk segera membuat pemberitahuan yang tepat untuk tubuh bila ada kasus baru nCoV ditemukan. WHO belum melakukan rekomendasi tindakan screeningdi jalur masuk ke wilayah tersebut, juga travel warning atau pembatasan perdagangan.
Kasus pertama virus itu dilaporkan pada bulan Juni 2012 di Abu Dhabi.
Sumber: VOANews: Novel Coronavirus Death Toll Reaches 18 - 6 Mei 2013
Pemerintah Indonesia Waspadai Infeksi Virus Corona
Quote:
KOMPAS.com- Pemerintah Indonesia kembali meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus Corona menyusul kasus infeksi baru di Arab Saudi yang menimbulkan korban tewas. Pada Rabu (1/5) lalu, The National IHR Focal Point of Saudi Arabia melaporkan tujuh infeksi virus corona pada rumah sakit di provinsi bagian timur Arab Saudi. Sebanyak lima korban dilaporkan meninggal, sedangkan dua lainnya dalam kondisi kritis.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI, Prof.dr Tjandra Yoga Aditama, dalam keterangan pers Senin (6/5/2013) menyatakan, laporan kasus infeksi ini telah dilaporkan ke Badan Kesehatan Dunia (WHO). Laporan ini tergolong baru, karena tidak ada laporan kasus serupa sejak September 2012.
"Serangan ini termasuk baru, karena itu belum ada vaksinnya. Namun kita dapat melakukan usaha pencegahan lain," kata Tjandra.
Sejauh ini, kata Tjandra, sudah ada 24 kasus yang didapatkan WHO berkaitan dengan serangan Novel Corona Virus (nCoV). Sebanyak 16 kasus meninggal, yang mengindikasikan angka case fatality rate (CFR) mencapai 66,66 persen. Hal ini tentu menuntut kewaspadaan karena banyaknya jama'ah haji dan tenaga kerja di Saudi Arabia.
Serangan corona, lanjut Tjandra, hinga saat ini belum ditemukan di daerah penginapan maupun ibadah jama'ah haji. Untuk menghindari infeksi serangan virus corona, Tjandra menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan menjaga kesehatan tubuh.Jama'ah haji dan para tenaga kerja disarankan untuk melakukan kebiasaan cuci tangan pakai sabun (CTPS). Kebiasaan sederhana ini akan menimimalisir serangan virus yang masuk ke dalam tubuh.
Sampai saat ini belum diketahui asal mula dan pencegahan corona. Gejala serangan infeksi corona mirip serangan flu pada umumnya. Namun serangan corona, kata Tjandra, relatif lebih berat. Korban corona akan merasa sangat lemas sampai tidak bisa bangun. Bila disertai batuk, suara batuk terdengar sangat keras.
"Korban corona biasanya sudah memiliki penyakit kronis sebelumnya. Penyakit semakin parah dengan adanya infeksi corona," kata Tjandra.
Oleh karena itu, Tjandra menyarankan setiap orang yang merasa tidak enak badan segera memeriksakan diri sesampainya di negara tujuan. Pemeriksaan sesegera mungkin akan mencegah virus tersebar. Korban juga bisa segera mendapat terapi pengobatan.
Pemerintah, menurut Tjandra juga akan melaksanakan pengawasan pada kasus Severe Acute Respiratory Infection (SARI) dengan sebab yang tidak jelas. Pengawasan dilakukan pada setiap pintu masuk di pelabuhan laut dan udara. Tjandra juga mengharap partisipasi masyarakat segera melaporkan bila ada orang disekitarnya menderita gejala flu berat, sepulang dari Saudi Arabia.
Mungkinkah sampai Indonesia?
Sampai sekarang, kata Tjandra, serangan nCoV belum ditemukan di Indonesia. Kendati begitu, tidak menutup kemungkinan serangan corona sampai Indonesia. "Prinsipnya serangan virus bisa berpindah, karena itu peluang sampai Indonesia masih ada. Tapi tidak perlu khawatir sepanjang menjaga kebersihan," kata Tjandra.
Serangan nCoV, menurut Tjandra, antara lain ditemukan di Saudi Arabia dan Inggris. Hal ini dikarenakan banyak orang Arab berkunjung ke benua Eropa. Kunjungan ini membuka peluang penyebaran virus.
Meski sifat nCoV belum diketahui, virus corona umumnya sangat lemah. Virus ini hanya bisa bertahan sehari di luar tubuh. Virus ini umumnya bisa hancur dengan agen pembersih biasa. Karena itu, risiko penularan pada populasi umum rendah. Namun serangan corona virus bisa merangsang terjadinya pneumonia. Serangannya juga bisa mengakibatkan gagal ginjal.
Sumber: Kompas Online: Pemerintah Waspadai Infeksi Virus Corona- 6 Mei 2013
Semoga dapat bermanfaat dan keep posting gan..



Setelah selesai membaca, silahkan pilih paket favorit agan:
Quote:

Yang memilih selain paket tong sampah, semoga agan dan keluarga sehat selalu dan banyak rezeki. Aamiin.
Quote:
10 Senjata Biologis Paling Menakutkan Di Dunia [NGERI]
Sudah Tau Sejarah Simbol Swastika NAZI? Cekibrot! [TOP]
Serangan DDoS Terbesar Dalam Sejarah: 300 Milyar bit per detik [AMAZING]
[BEJAT]Dijebak Jadi pramuria, Dipaksa Melayani 25-30 Pria Setiap Hari
Sudah Tau Sejarah Simbol Swastika NAZI? Cekibrot! [TOP]
Serangan DDoS Terbesar Dalam Sejarah: 300 Milyar bit per detik [AMAZING]
[BEJAT]Dijebak Jadi pramuria, Dipaksa Melayani 25-30 Pria Setiap Hari
Diubah oleh delfac 07-05-2013 06:37
0
4.8K
Kutip
24
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan