- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Bukan Tret FPI] TKW Indramayu Lumpuh Disiksa Majikan di Yordania
TS
citox
[Bukan Tret FPI] TKW Indramayu Lumpuh Disiksa Majikan di Yordania
TKW Lumpuh Disiksa Majikan
Posted by: andri Senin, 6 Mei 2013 18:42 WIB
Seorang TKW asal Indramayu bergantung dengan kursi roda karena lumpuh disiksa majikannya
INDRAMAYU - Pil pahit harus ditelan Rokiyah Binti Dulkarim (43), seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Desa Mundu Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu yang mengadu nasib di Yordania.
[cNiat Rokiyah bekerja ke luar negeri untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik, berujung pada kelumpuhan setelah disiksa majikannya di Amman, Yordania. Bahkan hingga kini ia belum memperoleh hak-haknya berupa asuransi dan gaji selama mengadu nasib sebagai buruh migran.
Rokiyah mengalami kelumpuhan permanen akibat disiksa majikannya yang bernama Suhud dan Rima. Penyiksaan itu tidak hanya dari majikannya, bahkan seorang pegawai perwakilan agency di kota Amman Yordania pun turut melakukan penganiayaan. TKW malang itu masih merasakan betul sejumlah luka di sekujur tubuhnya, terutama di bagian tulang punggung dan kakinya.
“Tidak ada aktiVitas lain yang dapat dilakukan istri saya (Rokiyah, red), kecuali hanya beraktiVitas di atas kursi roda,” ungkap Banaji, suami Rokiyah, akhir pekan kemarin.
Banaji mengaku sudah tidak bisa berbuat banyak untuk menyembuhkan istrinya itu. Keterbatasan ekonomi keluarga menjadi salah satu penyebabnya. Bahkan waktu yang dimiliki Banaji tersita untuk mengurusi istrinya tersebut. Sehingga tidak memiliki banyak waktu untuk bekerja.
Rokiyah yang menjadi korban kekerasan majikannya, berharap agar seluruh hak-haknya dapat diterimanya. Baginya, hak tersebut sangat membantu untuk memulihkan kondisi kesehatan yang semakin hari semakin memburuk. Selain itu, juga untuk kehidupan sehari-hari keluarganya.
Rokiyah menceritakan kelumpuhan permanen yang dialaminya. Dirinya mengatakan jika kelumpuhannya disebabkan siksaan dari sang majikan dan perwakilan agency yang menempatkan dirinya di kota Amman.
Dirinya mengaku sempat disiksa oleh staf agency bernama Yusuf dengan cara dipukul, ditendang, dan kepalanya dibenturkan ke tembok hingga ia tidak sadarkan diri. Ia juga membeberkan siksaan yang diberikan oleh majikannya selama bekerja. Mulai dari membayar denda akibat piring yang dilemparkan oleh majikan, hingga siksaan yang diterimanya selama bekerja.
Ia akhirnya berupaya untuk mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari lantai dua tempat ia bekerja. Tindakan fatal inilah yang menyebabkan Rokiyah lumpuh permanen hingga saat ini.
Salah seorang pemerhati buruh migran Indramayu, Ono Surono akan membawa Rokiyah ke RSUD Indramayu untuk mendapatkan penanganan medis. Tindakan itu diperlukan agar korban dapat kembali pulih dari penderitaan panjangnya.
“Saya kira perlu dilakukan tindakan segera agar korban memperoleh penanganan medis. Kita tentu tidak bisa membiarkan hal ini begitu saja tanpa ada aksi yang nyata,” tutur Ono Surono. (cip)
SUMBER
Sekali lagi, ini bukan tret FPI. Seharusnya Muhaimin memboikot negara2 penyiksa TKW.
Posted by: andri Senin, 6 Mei 2013 18:42 WIB
Seorang TKW asal Indramayu bergantung dengan kursi roda karena lumpuh disiksa majikannya
INDRAMAYU - Pil pahit harus ditelan Rokiyah Binti Dulkarim (43), seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Desa Mundu Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu yang mengadu nasib di Yordania.
[cNiat Rokiyah bekerja ke luar negeri untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik, berujung pada kelumpuhan setelah disiksa majikannya di Amman, Yordania. Bahkan hingga kini ia belum memperoleh hak-haknya berupa asuransi dan gaji selama mengadu nasib sebagai buruh migran.
Rokiyah mengalami kelumpuhan permanen akibat disiksa majikannya yang bernama Suhud dan Rima. Penyiksaan itu tidak hanya dari majikannya, bahkan seorang pegawai perwakilan agency di kota Amman Yordania pun turut melakukan penganiayaan. TKW malang itu masih merasakan betul sejumlah luka di sekujur tubuhnya, terutama di bagian tulang punggung dan kakinya.
“Tidak ada aktiVitas lain yang dapat dilakukan istri saya (Rokiyah, red), kecuali hanya beraktiVitas di atas kursi roda,” ungkap Banaji, suami Rokiyah, akhir pekan kemarin.
Banaji mengaku sudah tidak bisa berbuat banyak untuk menyembuhkan istrinya itu. Keterbatasan ekonomi keluarga menjadi salah satu penyebabnya. Bahkan waktu yang dimiliki Banaji tersita untuk mengurusi istrinya tersebut. Sehingga tidak memiliki banyak waktu untuk bekerja.
Rokiyah yang menjadi korban kekerasan majikannya, berharap agar seluruh hak-haknya dapat diterimanya. Baginya, hak tersebut sangat membantu untuk memulihkan kondisi kesehatan yang semakin hari semakin memburuk. Selain itu, juga untuk kehidupan sehari-hari keluarganya.
Rokiyah menceritakan kelumpuhan permanen yang dialaminya. Dirinya mengatakan jika kelumpuhannya disebabkan siksaan dari sang majikan dan perwakilan agency yang menempatkan dirinya di kota Amman.
Dirinya mengaku sempat disiksa oleh staf agency bernama Yusuf dengan cara dipukul, ditendang, dan kepalanya dibenturkan ke tembok hingga ia tidak sadarkan diri. Ia juga membeberkan siksaan yang diberikan oleh majikannya selama bekerja. Mulai dari membayar denda akibat piring yang dilemparkan oleh majikan, hingga siksaan yang diterimanya selama bekerja.
Ia akhirnya berupaya untuk mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari lantai dua tempat ia bekerja. Tindakan fatal inilah yang menyebabkan Rokiyah lumpuh permanen hingga saat ini.
Salah seorang pemerhati buruh migran Indramayu, Ono Surono akan membawa Rokiyah ke RSUD Indramayu untuk mendapatkan penanganan medis. Tindakan itu diperlukan agar korban dapat kembali pulih dari penderitaan panjangnya.
“Saya kira perlu dilakukan tindakan segera agar korban memperoleh penanganan medis. Kita tentu tidak bisa membiarkan hal ini begitu saja tanpa ada aksi yang nyata,” tutur Ono Surono. (cip)
SUMBER
Sekali lagi, ini bukan tret FPI. Seharusnya Muhaimin memboikot negara2 penyiksa TKW.
0
1.1K
9
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan