Pertama-tama newbie di forum ini minta maaf bila ada yang salah dalam thread ane ini. Mohon dikoreksi bila ada yang salah
Spoiler for pembukaan:
Ane sudah beberapa kali kecewa oleh pelayanan toko retail seperti indomaret. Baru kali ini ane bisa melampiaskan unek-unek yang ada didalam hati ane. Bahkan sebelum ane tulis ini pun sudah ada beberapa surat pembaca -di kaskus dan beberapa forum sebelah seperti komp*siana dan d*tik.com- yang mengeluhkan akan pelayanan buruk para 'oknum' yang ada di indomaret. Mulai dari harga di rak yang berbeda jauh dengan harga di kasir. Bila ada pembeli yang berani protes akan selisih harga tadi, dengan santainya si kasir menjawab; "maaf pak/bu harganya sudah naik, label harganya belum diganti...". Helllooo..!! Kenapa gak ente ganti! Itu yang sering ane alami waktu ane masih kuliah di jawa dulu.
Ada lagi kasus yang lain. Seperti uang kembalian yang kurang, entah disengaja atau tidak. Atau memang disuruh bosnya (waspada boleh, curiga jangan ). Memang, uang kembalian yang kurang itu tidak seberapa. Hanya kisaran 100-200 rupiah atau 500 rupiah, bahkan 1000-2000 rupiah. Tapi bayangkan bila ada 100 orang pembeli!? Ada berapa rupiah yang bisa didapatkan!?
Rp. 100 x 100 orang = Rp. 10.000
Rp. 200 x 100 orang = Rp. 20.000
Rp. 500 x 100 orang = Rp. 50.000
Rp. 1000....??
Rp. 2000.....???
Wooowww.......
Spoiler for kronologi:
Hal diatas itulah yang ane alami, memang sudah agak lama terjadi bulan februari kemarin. Pernah ane beli beberapa item seperti pembersih wajah dan parfum di indomaret warungkondang (depan Polres Warungkondang) - Cianjur. Setelah ane bayar dengan uang nominal 50 ribu rupiah ane langsung keluar sambil menghitung uang kemabilan yangane terima. Sesampainya ane diluar ternyata kembaliannya kurang 2000 rupiah!? Ane langsung balik lagi kedalem dan meminta uang kembalian ane yang kurang. Dengan cengengesan si kasir kembaliin duit ane yang kurang. Tanpa permintaan maaf, tanpa perasaan bersalah,
Dan barusan sekitar jam 10-an ane alami hal yang hampir sama di indomaret warungkondang, yang ini letaknya di sebrang pegadaian dekat mesjid al-barokah. Ane beli la menthol seharga Rp.12.500 dan rexona Rp.12.900, jadi total yang harus ane bayar adalah Rp.25.400,-
Rp.12.500 + Rp. 12.900 = Rp.25.400,-
Akan tetapi si kasir meminta Rp.25.500,- , lebih mahal 100 rupiah. Ane heran, tapi ane bayar saja. Selesai bayar ane tambah heran koq ane kagak dikasih struk?! Dan terjadi percakapan antara ane ama si kasir.
Ane; Struknya mana?
Kasir: "Maaf pak, printernya bla...bla..*"
ane ga bisa denger omongannya karena suaranya dibuat gak jelas
Kasir; "Kalo ditulis tangan?"
Ane; "ya udah...."
Si kasir langsung bikinin ane struk pake tulisan tangan.
Ane; "koq pembeli tadi bisa?"
Si kasir langsung gugup
Kasir: "I... Iya... Ka...kalo bapak mau bisa....apa tulis tangan aja?
Ane; "Udah-udah tulis tangan aja!"
Struk selesai ane langsung pulang, selama ane baca-baca lagi tuh struk yang ditulis tangan ternyata ada yang ganjil. Disitu tertulis; LA menthol --> 12.500 Rexona --> 12.900
25.500
Loh seharusnya kan Rp.12.500 + Rp. 12.900 = Rp.25.400,- kenapa disitu 25.500!? Ane dah males balik lagi kesitu, akhirnya ane lampiaskan unek-unek hati ane dimari...
Spoiler for No ficture=HOAX:
Harapan ane;
Barangkali ada pihak indomaret yang sudi membaca tulisan butut ane ini. Sehingga bisa menjadi masukan untuk kemajuan indomaret sendiri tentunya.
Maaf juga bagi para pembaca bila tulisan ane terlalu panjang.