Kaskus

News

zhangbaAvatar border
TS
zhangba
Memaki Warga dengan sebutan Komunis, Ahok Mirip Gaya Orde Baru
27 April 2013 jam 03:00
JAKARTA - Pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, yang menuding warga Waduk Pluit sebagai komunis berpotensi memunculkan perasaan traumatik. Trauma yang dimaksud adalah trauma di masa Orde Baru, yang selalu menuding warga telah melakukan tindakan subversif, dan atau bahkan komunis, kepada rakyat yang dinilai penguasa menghambat pembangunan.

“Singkat kata, makian ideologis Ahok ini seperti gaya pejabat Orde baru, “ ujar pengamat komunikasi politik dari Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung, Asep Warlan Yusuf di Jakarta, Jum’at (26/4)

Asep menilai pernyataan Ahok tidak pantas diucapkan seorang pejabat. Apalagi Ahok selama ini mengaku dekat dengan rakyat Jakarta.

“Kalau dia mengatakan, Anda anti pembangunan, atau apalah, sah-sah saja. Tapi kalau sudah menyebut hal yang berbau ideologis, ini benar-benar sangat membahayakan. Bisa jadi akhirnya nanti ada anggapan dari warga lain, bahwa warga Waduk Pluit itu komunis," tambahnya.

Asep mengingatkan pernyataan Ahok dapat menimbulkan dampak psikologis. Ini disebabkan warga yang dituding komunis merasakan sebagai warga yang bersalah.

"Saya menilai pernyataan ini akan membuat citra positif pada Ahok mulai turun. Ahok benar-benar emosional," pungkasnya.
sumber http://m.medanbagus.com/news.php?id=10398

koment TS= jangan suka main maki-makian Pak, nanti bisa berantem dan adu jotos Loh

Ahok dan mahasiswa UBK nyaris adu jotos di Balai Kota
Selasa, 18 Desember 2012 14:59:09
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali emosi ketika lima orang perwakilan BEM Universitas Bung Karno (UBK) Jakarta menagih janji. Mahasiswa tersebut menagih janji karena selama ini banyak minimarket menjamur yang mematikan pasar tradisional.

"Yang jelas sampai saat ini kami belum mengeluarkan izin pun sampai hari ini makanya kami baru 2 bulan. Anda maunya saya ngomong sopan santun kan, saya juga mantan aktivis, sama," ujar Ahok dengan nada gusar di Balai Kota Jakarta, Selasa (18/12).

Ahok meminta mahasiswa tersebut untuk bicara bersama membahas tentang perizinan soal minimarket. Sebab, ijin yang sudah dikeluarkan oleh pemerintahan periode sebelumnya sedang dikaji.

"Kami ingin kaji. Anda kalau cabut izin di PTUN kan orang dan kita kalah uang rakyat juga yang bobol di APBD. Ya semua ada kajiannya enggak kayak mahasiswa main berantem saja. Kalau berantem aku lebih jagoan," ujar Ahok menantang.

Namun, mahasiswa juga nampak emosi dan merasa tidak puas dengan jawaban Ahok. "Bukan masalah itu. Kita enggak ngajak berantem," bentak salah seorang mahasiswa.

Dengan nada keras, Ahok mengatakan agar mahasiswa tidak bicara dengan teriak-teriak. Namun, bicara dengan tenang dan baik-baik membicarakan persoalan tersebut.

"Kami baru dua bulan. Kami katakan kami belum keluarkan izin satu pun kalau kami sudah keluar izin anda boleh maki-maki kami mana janjinya. Ini saya agak marah karena anda bilang mana janjinya, kami baru dua bulan bung, jadi Anda jangan pakai janji Anda tadi, kalau Anda tidak singgung itu saya tidak marah, Anda singgung itu makanya saya menantang anda sekarang ya kan," bentak Ahok.

Dia mengatakan baru dua bulan menjabat belum sekali pun mengeluarkan izin untuk mendirikan usaha minimarket. Pasalnya masih dianalisa, apakah izin usaha untuk minimarket dapat dicabut.

"Anda kurang apalagi kami mau keluarkan pasar-pasar baru, semua lantai pasar tidak perlu dibeli, undi. Apartemen tidak perlu dibeli, undi. Tapi kalau kamu jual saya usir satu lantai karena rakyat juga ada oknum yang kurang ajar begitu dapat rusun dijual, dapet pasar dijual, tapi yang dapet orang kaya lagi, anda mau bilang sosialis kalau mau bicara kita lebih ketat soal gituan," ujar Ahok.

Mahasiswa kembali memanas ketika tangan Ahok menuding ke arah muka mahasiswa. Kemudian mahasiswa tersebut dengan nada emosi mengatakan ingin menanyakan masalah penjamuran pasar.

Ahok mengatakan bahwa programnya saat ini meminta Dinas UKM untuk membeli 1500 tempat untuk dijadikan pasar tradisional.

"Anda kalau jual tanah kasih tahu saya, saya mau beli. Kita akan bikin pasar, masih enggak cukup? Jangan gunakan kalimat mana janji Anda saya tidak suka anda bilang kalimat, mana janji anda, itu tadi, tau gak," tandas Ahok.

Akibat aksi itu mahasiswa tersebut langsung ditarik oleh petugas Pamdal. Petugas pamdal berusaha menghalangi mahasiwa itu untuk terus berdebat dengan Ahok.

Seperti diketahui, BEM Universitas Bung Karno mendatangi Ahok guna menuntut pasar tradisional yang mati karena banyak minimarket sudah menjamur. Pasalnya, ada Seven Eleven yang dibuka di daerah Matraman tidak bergerak di bidang restoran cepat saji, namun di bidang minimarket.

Hal ini dianggap melanggar Peraturan Presiden nomor 22 Tahun 2007 yang bunyinya pasar tradisional harus diberikan kelayakan dan pengembangan yang baik. Mahasiswa ingin menagih janji Jokowi-Ahok yang akan meningkatkan pasar tradisional dibanding minimarket.

"Saya ingin menagih janji Wakil Gubernur sekalipun Gubernur untuk menagih janji, dan stop penjamuran minimarket," kata mahasiswa.

(mdk/hhw)
sumber http://m.merdeka.com/jakarta/ahok-da...alai-kota.html


Sebut Warga Komunis, Jurnalis: Ahok Pantas Diberhentikan dengan Tidak Hormat
SUNDAY, 28 APRIL 2013 16:37 .
Forum Warga Muara Baru Waduk Pluit kecewa dengan pernyataan Pak Ahok di media. Dia bilang ‘yang minta ganti rugi itu komunis’. Pernyataan itu untuk warga bantaran waduk. Kami akan menyikapi itu,” ujar Midun, salah satu warga RW 17 Muara Baru Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.

Pihak istana bahkan menuding Ahok telah sakit jiwa karena kebiasaan marah-marah dan stigma komunisnya.

“Saya mencurigai kebiasaannya marah selama ini plus menyebut stigma komunis. Jangan-jangan Ahok ada sakit kejiwaan,” kata Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana (SKP BSB) Andi Arief, pada hari yang sama.

Sementara itu, pendiri Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Dadang Rhs menilai Ahok telah melakukan abuse of power.

“Pernyataan Ahok yang menuding sesama anak negeri ini karena tidak sepaham dengan dia sebagai komunis bukan saja sikap yang serampangan, tapi ini menunjukkan watak dasarnya yang melihat kekuasaan sebagai sesuatu yang tak terbantahkan dan alat untuk menindas tiap-tiap yang berbeda,” ujar Dadang.

Dadang menambahkan bahwa perilaku abuse of power ini sudah cukup menjadi alasan untuk memberhentikan Ahok dengan tidak hormat. Apabila Ahok tetap diberi kesempatan untuk memimpin, sementara watak dasarnya sama dan sejalan dengan ideologi Orde Baru, niscaya demokrasi yang ditegakkan oleh gerakan reformasi mendapat ancaman dari orang yang seharusnya mengawal amanat reformasi.

Sebelumnya, menyikapi tuntutan warga bantaran Waduk Pluit, Ahok menyebut warga yang meminta ganti rugi tanah negara sebagai tindakan komunis.
sumber http://suaraaceh.com/politik/berita-...k-hormat-.html
0
7.6K
131
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan