Jika sejak tahun 2003, wayang telah diakui oleh UNESCO sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity, maka hal ini semakin memantapkan langkah kita bersama untuk menjadikan wayang sebagai salah satu acuan dalam pembangunan kebudayaan. Langkah-langkah itu bisa diwujudkan dengan acuan untuk tuntunan etika, moral dan karakter bangsa, maupun lebih luas lagi untuk pengembangan ekonomi kreatif  dalam rangka mensejahterakan masyarakat.

Lifany Kurnia dari The Wisdom Institute kepada redaksi, berharap Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti dapat kembali menggagas Wayang Summit di tahun 2013. “Ini penting karena Wamendikbud sendiri pernah mengatakan bahwa inisiatif Indonesia untuk meraih kesamaan visi dan strategi dalam melestarikan warisan budaya dunia wayang merupakan sarana memperkuat identitas dan kerjasama visi antar negara di dunia.” ungkap Lifany.

Penggiat Budaya di “Indonesia Studies” ini juga berharap para pamong Budaya, terutama para dalang yang telah berkiprah puluhan tahun dalam dunia perwayangan dapat lebih diapresiasi. “Kita berharap, pada 2013 ini ada gebrakan dari Bu Wiendu, karena Wayang sungguh khas Indonesia.” demikian Liffany.

Sebagai informasi, pada tahun 2012 lalu, Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono didampingi Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti secara resmi membuka perhelatan akbar Wayang Summit 2012 dengan menancapkan Gunungan Wayang di Panggung Utama arena Wayang Summit 2012 di lapangan Silang Monas Selatan (Ikada) pada Sabtu (24/11) malam.

Perhelatan Wayang Summit 2012 saat itu merupakan perhelatan multievent mengenai Wayang yang mempertemukan tokoh, pakar dan seniman dalang serta pertunjukan wayang dari nusantara dan mancanegara. Mengambil tema “Merajut Kerjasama Kebudayaan Dunia Melalui Wayang” berlangsung selama dua hari Sabtu-Minggu (24-25/11) dengan menghelat agenda Workshop Wayang, Pameran Wayang, dan Lomba Mewarnai Karakter Wayang untuk anak-anak. Pergelaran wayang di lima (5) panggung menampilkan Wayang Nusantara dan Wayang Dunia.

Sementara itu, penggiat komunitas Wayang Multilateral, Suciwati, dalam rilisnya kepada redaksi (5/Mei) berharap Kemendikbud dapat lebih memasyarakatkan kepada para pelajar. "Kelompok Wayang Beber kami sering manggung disekolah, antusiasme para pelajar luar biasa." papar Suci.

Selain itu Suciwati juga berharap pelajaran Wayang dapat masuk ke sekolah-sekolah. "Sejak Kemendikbud memiliki Wakil Menteri yang khusus menangani budaya, memang lebih greget dalam soal-soal kebudayaan. Tetapi yang juga penting adalah bagaimana Kemendikbud meliterasi Kebudayaan dalam buku-buku Pelajaran, termasuk Wayang." demikian Suciwati.

Sumber: http://S E N S O Rvx14DshKuX