lokal: bro u sebulan dapet penghasilan brapa? bule: cuma $1000 aja lokal : banyak juga bisa buat apa aja tuh? bule : untuk makan&transport = $200, untuk telepon,listrik,air= $300, untuk gaya hidup & jalan-jalan $250, dan untuk di simpan d tabungan $50. lokal : loh trus yang $200 lagi buat apa???? bule : ahhh. itu privasi dan urusan saya , anda tak perlu tau itu uang untuk apa.
gantian giliran sang bule yang bertanya
Quote:
bule : kamu kerja sebulan dapet penghasilan berapa?? lokal : cuma Rp. 3 juta doank bule : dipake buat apa aja duit segitu bro?? lokal : makan 750rb, rokok 250rb, nonton&jalan-jalan 750rb, pulsa-listrik-air 750rb, transportasi 250rb,cicilan hp 300rb, 50rb buat nabung, and cicilan mobil 2jt, sama cicilan rumah 5jt udah. bule : wait-wait, kau gila lebihnya 7juta seratus ribu dari mana??? lokal : ahhhhh itu privasi dan urusan saya, anda tidak perlu tau itu uang dapet dari mana.
dan datanglah Ustaz Yusuf Mansur mengatakan: 5 + 3 = -2
Spoiler for belajar ngitung:
Oleh: Ustaz Yusuf Mansur
Apa yang aneh dari matematika di atas? Bagaimana mungkin 5 + 3 hasilnya jadi minus 2? Bukankah harusnya 8?
Betul, kalau jadi 8, itulah matematika manusia. Matematika yang biasa saja. Ada matematika lain yang harusnya kita kenal. Yakni, matematika halal haram.
Jika pendapatan saudara yang terdiri atas gaji, honor, dan pemasukan lainnya senilai Rp 3 juta, lalu masuk yang haram Rp 5 juta, sesungguhnya ia bukan bertambah. Tapi, minus, yakni minus Rp 2 juta.
Bila tiap bulan minus Rp 2 juta, maka dalam setahun akan menjadi minus Rp 24 juta. Dan, kalau terus-terusan minus Rp 2 juta maka selama 10 tahun menjadi Rp 240 juta. Sebuah angka yang sangat besar.
Mengapa nggak ketangkep? Apakah nggak ada yang berani? Itu belum dihitung dari minus-minus lain dari perbuatan kita; shalat yang nanti-nanti, lisan yang suka berbohong, pikiran yang suka kotor, dan hati yang kerap dengki.
Tabung keburukan kita bisa-bisa jauh lebih banyak ketimbang kebaikan. Ketidakseimbangan ini pada kemudian hari pasti akan menimbulkan banyak kekacauan dan bencana buat dirinya, kehidupannya, rumah tangganya, dan sekelilingnya.
Kalau Allah menarik kembali yang minus tadi dalam bentuk rupiah, aset, harta benda, masih tak mengapa. Misalnya, Rp 24 juta itu (setahun) jadi motor. Motor dipakai sama anak, tiba-tiba kecelakaan. Lalu, motornya hancur, tapi anak tak terluka. Maka, itu benar-benar karena kebaikan Allah.
Allah hanya mengambil impas saja.Tapi, siapa yang melakukan matematika haram, lalu dosanya impas? Apakah setara saja dengan Rp 24 juta tadi? Nggak. Sebab, akan dihitung semua kelakuan yang menyertai. Dosa langkah kaki, dosa tangan, dosa mata, dan lainnya. Semua yang belum selesai di dunia ini diperhitungkan di akhirat nanti.
Tapi, okelah. Manusia sekarang memang tidak memikirkan tentang akhirat. Sebab, tidak tahu, tidak belajar, tidak paham, atau memang sudah mati rasa. Nah, saya tadi bilang, kalau diambil lagi harta haram, masih tak apa. Yang masalah, kalau sejak di dunia ini, Allah mengambil dengan cara yang lain. Yang diambil adalah anaknya, misalnya.
Motor yang kecelakaan itu tidak apa-apa, justru anak yang meninggal! Itu adalah siksaan tersendiri buat mereka-mereka yang sadar bahwa motor itu motor haram, yang mengantarkan pada hilangnya nyawa anak. Benar-benar hati yang mati yang sudah dicabut rasa jika tidak ada rasa sesal. Allah jahatkah? Pembahasannya nanti. Saya cicil. Insya Allah.
Okelah, motor sama anak tidak diambil. Tapi, Allah konversi menjadi penyakit? Minus Rp 24 juta dalam setahun, itu setara dengan serangan jantung pertama. Yang kalau diteruskan, jantungnya bisa bermasalah beneran. Tulisan ini buat introspeksi saya dan mereka yang mau introspeksi.
Sekarang, bayangkan jika minusnya miliaran? Jika harta sudah tidak sanggup membayar minusnya sebab sudah menggelembung dan membesar. Maka, efeknya akan ke mana-mana. Galaulah jadinya dan hilang ketenangannya. Apalagi, kalau sampai kematian telah tiba tanpa sempat bertaubat? Maka, akan semakin berbahaya. Wallahu a'lam.
sumber: Republika.co.id
jadi misal pegawai tiap bulan gaji 3jt tapi korupsi 10jt maka bisa di bilang dia sedang mengumpulkan minus. dan minusnya itu akan terus terakumulasi dan bisa kapan saja di tagih.
klo di tagihnya di akherat si gak berasa. tapi klo di tagihnya dengan di sitanya mobil ato di tagih dengan kebakaran rumah ato di tagih dengan anak kecelakaan di jalan ato DLL.
jadi mulai sekarang jangan diri agan. peace
Q.S Al-Kafirun ;6
untukmulah agamamu, dan untukkulah agamaku
jangan lupa jangalah saling melempar-lempar kebencian antar beda agama, klo lemper-lempar cendol boleh donk.