- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
SUDAHKAH AGAN TAHU ?? ALIEN DI DANAU POSO SULAWESI TENGAH


TS
anggarano347
SUDAHKAH AGAN TAHU ?? ALIEN DI DANAU POSO SULAWESI TENGAH
Quote:
Asalamu Alaikum WrWb
Spoiler for ini gan penampakanya:

Quote:
Danau Poso termasuk danau tektonik dan terluas nomor 3 (tiga) di Indonesia setelah Danau Toba di Sumatera Utara dan Danau Towuti di Sulawesi Selatan. Danau Poso terletak di Kabupaten Poso, Propinsi Sulawesi Tengah, pada posisi strategis lintasan perjalanan Trans Sulawesi antara Toraja, Poso, Gorontalo dan Manado. Kota terdekat dengan Danau Poso adalah Kota Tentena, dari Kota Sogili atau Sidat inilah keindahan Danau Poso dapat kita nikmati. Danau Poso mempunyai luas 368,9 km2 (39.890 ha), panjang garis pantai mencapai 127 km dengan kedalaman maksimum mencapai 384,6 m, kedalaman rata rata 194,7 m dengan kecerahan mencapai 10 m (Lukman dan Ridwansyah, 2009). Danau Poso adalah objek primadona wisata alam Kabupaten Poso dan Provinsi Sulawesi Tengah. Di Danau Poso terdapat jenis ikan endemik, antara lain jenis ikan Anasa, Rono dan Bungu, jenis ikan lain yang bernilai ekonomis adalah ikan Sogili (sidat), di Danau Poso terdapat juga beberapa ikan introduksi seperti ikan mas, nila dan nilem. Hal ini menjadi salah satu ancaman keberadaan ikan endemik dan ikan asli Danau Poso yang mempunyai nilai keanekaragaman hayati yang tinggi.
Berdasarkan Hasil Penelitian Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum, Saat ini di perairan Danau Poso terdapat spesies ikan alien atau spesies asing yang keberadaannya tiba tiba dan tidak diketahui, kemungkinan ikan tersebut terlepas atau sengaja dilepas diperairan dengan tujuan yang tidak jelas. Populasi ikan alien ini sudah mulai banyak. Setelah dilakukan identifikasi oleh peneliti Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum spesies alien tersebut adalah Melanochromis auratus (Boulenger, 1897). Berdasarkan studi pustaka, ikan air tawar yang merupakan jenis Cichlid fish berasal dari Afrika tepatnya dari Danau Nyasa atau Danau Malawi yang merupakan salah satu danau terdalam di dunia. Auratus Cichlid atau Golden Mbuna atau Malawi Golden Cichlid sebutan bagi ikan tersebut yang di Indonesia dikenal juga dengan Ikan Niassa. Habitat aslinya di bagian southern Danau Malawi dengan perairan yang berbatu, pH antara 7,0-8,5 serta temperatur air antara 22-26 oC.
Di Danau Poso ikan ini tidak diketahui namanya namun beberapa orang menyebutnya ikan “Erik”. Menurut Frederick Ta’uno dan Pak Martin di Tentena, keberadaan ikan Erik di perairan Danau Poso tidak diketahui kapan tepatnya muncul, namun menurut mereka ikan tersebut sudah terlihat sejak pertengahan tahun 2011 yang lalu dan saat ini populasinya sudah mulai banyak terutama disekitar jembatan Pamona Tentena dan di sekitar pemukiman penduduk disekitar muara Danau Poso atau hulu Sungai Poso. Ikan Erik ini sering dijadikan objek untuk pemancingan oleh masyarakat terutama anak anak, karena ikan tersebut mudah sekali dipancing atau ditangkap dengan umpan udang atau pelet. Ikan ini umumnya di pancing atau di tangkap untuk djadikan ikan hias.
Hasil Penelitiaan Team Riset Danau Poso 2012 dari Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum Balitbang KKP. Ikan Erick memiliki perbedaan antara jantan dan betini dewasa dimana ikan betina berwarna kuning cerah sementara ikan jantan mempunyai warnah lebih gelap atau hitam. Berdasarkan referensi, Ikan Erik (Melanochromis auratus) mempunyai panjang maksimal sekitar 11 cm (namun di Danau Poso hasil pengukuran panjang maksimumnya ada yg lebih dari 11 cm). Ikan betina berukuran lebih kecil daripada ikan jantan. Ikan erick ini bersivat omnivora atau pemakan segala dengan makan utama udang kecil yang memang banyak hidup di danau, hal ini juga di tunjukkan dengan panjang usus mencapai lebih dari 2 kali panjang tubuhnya. Ikan Erik dapat memijah sepanjang tahun dengan jumlah fekunditas kurang dari 50 butir diameter telur antara 0,2-0,4 mm, ukuran ikan betina pertama memijah sekitar 8 cm. Ikan erick dalam beberapa minggu akan memelihara telur dan anaknya didalam mulutnya atau disebut mouth brooders.
Dengan kebiasaan makan yang rakus dan sifat reproduksi yang dapat memijah sepanjang tahun dan ukuran ikan pertama memijah relatif kecil atau cepat memijah membuat populasi ikan ini dialam sangat cepat. Didukung lagi dengan kondisi Danau Poso yang mempunyai pH 6,5-8 dan suhu perairan sekitar 25 oC atau sangat mirip dengan kondisi habitat asli ikan tersebut di Danau Nyasa atau Danau Malawi Afrika. Saat ini populasi ikan alien Erik ini masih berada di sekitar outlet Danau Poso atau hulu Sungai Poso dan sekitar pemukiman penduduk, populasinya akan semakin berkembang dan pada saatnya nanti populasi ikan alien ini akan menekan populasi ikan asli perairan Danau Poso seperti ikan Anasa, Rono dan Bungu atau tempel batu. Untuk pengendalian dan pencegahan ikan alien tersebut tidak merusak populasi ikan asli perlu dilakukan penelitian lebih dalam mengenai biologinya dan hal lain yang dapat dijadikan pedoman untuk pengendalian ikan tersebut di perairan Danau Poso.
Berdasarkan Hasil Penelitian Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum, Saat ini di perairan Danau Poso terdapat spesies ikan alien atau spesies asing yang keberadaannya tiba tiba dan tidak diketahui, kemungkinan ikan tersebut terlepas atau sengaja dilepas diperairan dengan tujuan yang tidak jelas. Populasi ikan alien ini sudah mulai banyak. Setelah dilakukan identifikasi oleh peneliti Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum spesies alien tersebut adalah Melanochromis auratus (Boulenger, 1897). Berdasarkan studi pustaka, ikan air tawar yang merupakan jenis Cichlid fish berasal dari Afrika tepatnya dari Danau Nyasa atau Danau Malawi yang merupakan salah satu danau terdalam di dunia. Auratus Cichlid atau Golden Mbuna atau Malawi Golden Cichlid sebutan bagi ikan tersebut yang di Indonesia dikenal juga dengan Ikan Niassa. Habitat aslinya di bagian southern Danau Malawi dengan perairan yang berbatu, pH antara 7,0-8,5 serta temperatur air antara 22-26 oC.
Di Danau Poso ikan ini tidak diketahui namanya namun beberapa orang menyebutnya ikan “Erik”. Menurut Frederick Ta’uno dan Pak Martin di Tentena, keberadaan ikan Erik di perairan Danau Poso tidak diketahui kapan tepatnya muncul, namun menurut mereka ikan tersebut sudah terlihat sejak pertengahan tahun 2011 yang lalu dan saat ini populasinya sudah mulai banyak terutama disekitar jembatan Pamona Tentena dan di sekitar pemukiman penduduk disekitar muara Danau Poso atau hulu Sungai Poso. Ikan Erik ini sering dijadikan objek untuk pemancingan oleh masyarakat terutama anak anak, karena ikan tersebut mudah sekali dipancing atau ditangkap dengan umpan udang atau pelet. Ikan ini umumnya di pancing atau di tangkap untuk djadikan ikan hias.
Hasil Penelitiaan Team Riset Danau Poso 2012 dari Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum Balitbang KKP. Ikan Erick memiliki perbedaan antara jantan dan betini dewasa dimana ikan betina berwarna kuning cerah sementara ikan jantan mempunyai warnah lebih gelap atau hitam. Berdasarkan referensi, Ikan Erik (Melanochromis auratus) mempunyai panjang maksimal sekitar 11 cm (namun di Danau Poso hasil pengukuran panjang maksimumnya ada yg lebih dari 11 cm). Ikan betina berukuran lebih kecil daripada ikan jantan. Ikan erick ini bersivat omnivora atau pemakan segala dengan makan utama udang kecil yang memang banyak hidup di danau, hal ini juga di tunjukkan dengan panjang usus mencapai lebih dari 2 kali panjang tubuhnya. Ikan Erik dapat memijah sepanjang tahun dengan jumlah fekunditas kurang dari 50 butir diameter telur antara 0,2-0,4 mm, ukuran ikan betina pertama memijah sekitar 8 cm. Ikan erick dalam beberapa minggu akan memelihara telur dan anaknya didalam mulutnya atau disebut mouth brooders.
Dengan kebiasaan makan yang rakus dan sifat reproduksi yang dapat memijah sepanjang tahun dan ukuran ikan pertama memijah relatif kecil atau cepat memijah membuat populasi ikan ini dialam sangat cepat. Didukung lagi dengan kondisi Danau Poso yang mempunyai pH 6,5-8 dan suhu perairan sekitar 25 oC atau sangat mirip dengan kondisi habitat asli ikan tersebut di Danau Nyasa atau Danau Malawi Afrika. Saat ini populasi ikan alien Erik ini masih berada di sekitar outlet Danau Poso atau hulu Sungai Poso dan sekitar pemukiman penduduk, populasinya akan semakin berkembang dan pada saatnya nanti populasi ikan alien ini akan menekan populasi ikan asli perairan Danau Poso seperti ikan Anasa, Rono dan Bungu atau tempel batu. Untuk pengendalian dan pencegahan ikan alien tersebut tidak merusak populasi ikan asli perlu dilakukan penelitian lebih dalam mengenai biologinya dan hal lain yang dapat dijadikan pedoman untuk pengendalian ikan tersebut di perairan Danau Poso.
SUMBER
Quote:
Mari membaca gan biar bisa menambah ilmu dan tidak mengira TS mengada" atau omong kosong
TS tidak menerima

TS menerima yg ini gan

0
4.8K
Kutip
26
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan