Quote:
Campur tangan nyonya besar dalam penentuan direksi Garuda
Keberadaan istri para pejabat dan direksi perusahaan ternyata tidak hanya menyemangati sang suami untuk bekerja keras. Para nyonya besar tersebut ternyata juga turut ikut campur dalam pekerjaan suami, bahkan terlibat dalam pengambilan keputusan vital dalam sebuah perusahaan.
Maskapai pelat merah Garuda Indonesia baru saja "menyingkirkan" Elisa Lumbantoruan dari jajaran direksinya. Posisi Elisa sebagai Direktur Komersial digantikan oleh Erik Meijer. Keputusan ini telah ditetapkan dalam RUPST pada 26 April 2013.
Sumber terpercaya merdeka.com menceritakan, kepergian Elisa Lumbantoruan dari Garuda Indonesia adalah atas permintaan istri dari Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar, yakni Sandrina Abubakar.
"Saya mendengar bahwa istri pak Emir tidak akrab dengan istri pak Elisa, padahal mereka berada dalam wadah yang sama, yaitu Dharma Wanita Garuda Indonesia. Mungkin itu awal pemicunya," cerita sumber tersebut kepada merdeka.com di Jakarta, Rabu (1/5)
Atas desakan istrinya, Emirsyah Satar akhirnya menginginkan adanya perubahan susunan dewan Direksi Garuda Indonesia. Bahkan, masukkan nama Erik Meijer hasil rekomendasi dari Dirut Garuda sendiri. "Erik Meijer itu permintaan dari pak Emir. Pak Emir lalu mengajukan nama tersebut kepada Menteri BUMN, Dahlan Iskan,"terang dia.
Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar membantah kabar tersebut. Dia berkilah kalau penentuan direksi adalah tanggung jawab pemegang saham mayoritas yaitu pemerintah. Dia mengaku tidak punya hak untuk menentukan siapa yang akan menjadi direksi maskapai pelat merah tersebut.
"Gosip apa lagi itu? Yang memutuskan penggantian adalah pemegang saham. Logikanya di mana?" ujar Emir dalam pesan singkatnya kepada merdeka.com di Jakarta, Rabu (1/5) malam.
Emir mengaku tidak begitu mengenal Erik Meijer yang akhirnya diangkat menggantikan Elisa Lumbantoruan. Bahkan, Emir mengaku pemegang sahamlah yang memasukkan nama Erik sebagai calon tunggal pengganti Elisa Lumbantoruan.
"Waktu ditanya mengenai Erik, saya jawab tidak kenal dia secara dekat. Namun saya tidak pernah mendengar hal negatif mengenai dia," tegas Emir. Namun Emir menolak untuk menjawab apakah nama Erik Meijer tersebut berasal dari pemegang mayoritas atau tidak.
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu mengaku belum mendengar kabar kalau istri Emir ikut andil dalam penentuan direksi Garuda Indonesia. Namun demikian, dia menyebut jika istri Emir memang sangat berpengaruh. Said Didu sangat menyayangkan jika kejadian ini benar-benar terjadi.
"Saya sudah sering dengar bahwa istri Emirsyah Satar sangat berpengaruh. Tapi saya tidak dapat ceritanya, jika itu benar terjadi sangat disayangkan," jelas Said Didu
Said Didu sangat menyayangkan jika memang ada intervensi istri dalam pengambilan keputusan strategis. Di mata Said Didu, Elisa adalah orang yang sangat cerdas, hebat, dan sederhana. "Kalau itu yang terjadi sangat disayangkan, semoga isu tersebut tidak benar," tutupnya.
Anggota Komisi VI DPR, Airlangga tidak mau berkomentar masalah ini. Dia berkelakar kalau masalah ini bisa ditanyakan pada Ketua Ikatan Suami Takut Istri.
"Saya tidak ngurus urusan ibu-ibu, tanyakan saja pada Ketua Ikatan Suami Takut Istri," ucap Airlangga sambil tertawa.
Campur tangan nyonya besar dalam penentuan direksi GarudaCampur tangan nyonya besar dalam penentuan direksi Garuda
http://www.merdeka.com/uang/campur-tangan-nyonya-besar-dalam-penentuan-direksi-garuda.html
Kasian suaminya
Mati matian bikin pencitraan demi bininya sendiri

Ini mah berita lawas, semua tau ada kaplingan di departemen negara

....
Kayanya si yg bikin berita ini ya bininya yg kedepak sendiri kali , tapi ya lucu kalo dari dalem pada makan makanan antar mereka sendiri. Emang enak didepak diem aja
