- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sepakbola Indonesia (akan) Mati. Part Satu.


TS
vanberbatov
Sepakbola Indonesia (akan) Mati. Part Satu.
Iya, sepakbola Indonesia berada di ujung tanduk, jika tidak ingin dibilang mati.
Ini adalah awal dari trilogi yang saya tuliskan. Pertama, ini tentang industri sepakbola.
Sepakbola kini ber-nafas kan bisnis, segala nya bergerak dengan uang, dikelola oleh orang-orang professional, dipasarkan oleh pemain-pemain sepakbola dan prestasi. Bagaimana dengan di Indonesia?
Banyak klub sepakbola di negeri ini, mulai dari yang amatir, yang bergaya professional, hingga yang benar-benar professional. Kalau yang professional, saya tidak perlu sebut lagi, anda sudah tahu bahwa Persib Bandung adalah contoh. Kalau yang amatir adalah yang berbentuk organisasi kecil, mereka memainkan sepakbola sebagai kesenangan dan kesehatan semata, contoh: tim universitas, sekolah, kantor, dll. Kalau yang bergaya professional, ini lah yang parah dan berbahaya, cenderung merugikan dan banyak di Indonesia, malah hampir semua.
Kenapa saya katakan bergaya professional? Karna mereka masih “menyusu” pada uang daerah (disebut APBD). Sebenarnya APBD ini kan digunakan untuk kepentingan daerah terutama rakyat, memang olahraga juga termasuk, akan tetapi bukankah lebih baik jika tidak bergantung 100%? Lihat AC Milan dan Inter Milan, duo Milan ini hanya mendapat bantuan dari pemerintah kota Milan dalam bentuk stadion, tapi diluar itu dikelola sendiri. Bukankah APBD akan lebih bermanfaat jika digunakan untuk, pendidikan untuk warga kurang mampu? Atau kesehatan? Atau pengelolaan pemain muda?
Ingat, suporter juga berperan penting dalam hal pengelolaan secara professional. Kok bisa? Saya ambil contoh begini..Mari kita bayangkan, kalau kita semua adalah pengusaha yang ingin menanam uang di sebuah klub sepakbola. Apa anda ingin investasi di sebuah klub yang supporter nya rusuh, bikin resah masyarakat saat ada pertandingan, terkenal di media dengan berita negatif, demo menuntut ini itu ke pemerintah dibanding usaha sendiri, anda mau? Saya sih tidak.
Jika anda supporter klub manapun di Indonesia, tolong jangan biarkan sepakbola kita mati.
Bagian pertama, selesai.
Ini adalah awal dari trilogi yang saya tuliskan. Pertama, ini tentang industri sepakbola.
Sepakbola kini ber-nafas kan bisnis, segala nya bergerak dengan uang, dikelola oleh orang-orang professional, dipasarkan oleh pemain-pemain sepakbola dan prestasi. Bagaimana dengan di Indonesia?
Banyak klub sepakbola di negeri ini, mulai dari yang amatir, yang bergaya professional, hingga yang benar-benar professional. Kalau yang professional, saya tidak perlu sebut lagi, anda sudah tahu bahwa Persib Bandung adalah contoh. Kalau yang amatir adalah yang berbentuk organisasi kecil, mereka memainkan sepakbola sebagai kesenangan dan kesehatan semata, contoh: tim universitas, sekolah, kantor, dll. Kalau yang bergaya professional, ini lah yang parah dan berbahaya, cenderung merugikan dan banyak di Indonesia, malah hampir semua.
Kenapa saya katakan bergaya professional? Karna mereka masih “menyusu” pada uang daerah (disebut APBD). Sebenarnya APBD ini kan digunakan untuk kepentingan daerah terutama rakyat, memang olahraga juga termasuk, akan tetapi bukankah lebih baik jika tidak bergantung 100%? Lihat AC Milan dan Inter Milan, duo Milan ini hanya mendapat bantuan dari pemerintah kota Milan dalam bentuk stadion, tapi diluar itu dikelola sendiri. Bukankah APBD akan lebih bermanfaat jika digunakan untuk, pendidikan untuk warga kurang mampu? Atau kesehatan? Atau pengelolaan pemain muda?
Ingat, suporter juga berperan penting dalam hal pengelolaan secara professional. Kok bisa? Saya ambil contoh begini..Mari kita bayangkan, kalau kita semua adalah pengusaha yang ingin menanam uang di sebuah klub sepakbola. Apa anda ingin investasi di sebuah klub yang supporter nya rusuh, bikin resah masyarakat saat ada pertandingan, terkenal di media dengan berita negatif, demo menuntut ini itu ke pemerintah dibanding usaha sendiri, anda mau? Saya sih tidak.
Jika anda supporter klub manapun di Indonesia, tolong jangan biarkan sepakbola kita mati.
Bagian pertama, selesai.
0
979
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan