- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
8 Alat Musik Paling Legendaris
TS
karendis
8 Alat Musik Paling Legendaris
Every instrument has its own story.
Spoiler for Check no repost:
Beberapa musisi yang menciptakan sejarah lewat alat musiknya.
Quote:
Terkadang alat musik lebih terkenal dari pemainnya sendiri.
Sejarah panjang musik adalah sesuatu yang tidak akan pernah habis dibahas. Tidak lepas dari peran alat musik seperti gitar elektrik yang ditemukan pada 1930, beberapa orang mencetak sejarah saat menggunakan alat musik tersebut. Tidak hanya gitar, piano dan bass juga memiliki cerita sendiri. Secara acak, Talkmen akan membahas delapan alat musik yang membuat sejarah di berbagai era.
Quote:
Paul Simonon - The "London Calling" Fender Precision Bass
Dalam beberapa tahun terakhir, ada satu bass Fender yang jadi true legend. Pada Jumat, 21 September 1979, The Clash bermain di New York Palladium. Pennie Smith, sang fotografer tahu betul apa yang terjadi:
"Saya mengambil banyak foto untuk The Clash saat itu. Pada 21 September, saya awalnya malas bekerja dan berniat untuk pergi bersama teman-teman, namun akhirnya saya tetap bekerja. Saya tidak mengambil begitu banyak gambar sampai akhirnya Paul (Simonon, bassist) terlihat marah, dan perhatianku tertuju penuh kepadanya. Aku tetap mengarahkan kameraku kepadanya kemudian Paul terlihat makin marah, makin marah, dan akhirnya dia meledak!" kenang Pennie.
Hasil foto Pennie tersebut akhirnya menjadi cover album The Clash tahun 1979, London Calling. Foto itu juga dinobatkan sebagai Rock n' Roll Icon oleh Rock n' Roll Hall of Fame.
"Ada banyak teori tentang apa yang terjadi malam itu. Yang paling konyol adalah seseorang mengatakan bahwa saya memiliki masalah dengan pacarku.Saya tidak pernah membawa sesuatu seperti itu ke panggung. Penonton di New York Palladium saat itu sangat kaku. Mereka tidak bergerak apapun yang kami lakukan. Kami biasa berinteraksi dengan penonton yang berdansa dan loncat kesana kemari. Aku seperti switch lampu, on dan off, dan hal itu bisa sedikit menakutkan bahkan untukku, karena semuanya terjadi mendadak. Aku frustasi dengan para penonton disana." ujar Paul Simonon mengomentari kejadian tersebut.
Instrumen yang dihancurkan Simonon adalah Fender Precision Bass, dengan fingerboard dan leher dari kayu maple. Walaupun body dan leher bass sudah hancur, Rock n' Roll Hall of Fame and Museum di Ohio merasa instrumen itu masih layak untuk dipajang. Saat ini bass tersebut sudah berada di tangan Paul Simonon lagi.
Dalam beberapa tahun terakhir, ada satu bass Fender yang jadi true legend. Pada Jumat, 21 September 1979, The Clash bermain di New York Palladium. Pennie Smith, sang fotografer tahu betul apa yang terjadi:
"Saya mengambil banyak foto untuk The Clash saat itu. Pada 21 September, saya awalnya malas bekerja dan berniat untuk pergi bersama teman-teman, namun akhirnya saya tetap bekerja. Saya tidak mengambil begitu banyak gambar sampai akhirnya Paul (Simonon, bassist) terlihat marah, dan perhatianku tertuju penuh kepadanya. Aku tetap mengarahkan kameraku kepadanya kemudian Paul terlihat makin marah, makin marah, dan akhirnya dia meledak!" kenang Pennie.
Hasil foto Pennie tersebut akhirnya menjadi cover album The Clash tahun 1979, London Calling. Foto itu juga dinobatkan sebagai Rock n' Roll Icon oleh Rock n' Roll Hall of Fame.
"Ada banyak teori tentang apa yang terjadi malam itu. Yang paling konyol adalah seseorang mengatakan bahwa saya memiliki masalah dengan pacarku.Saya tidak pernah membawa sesuatu seperti itu ke panggung. Penonton di New York Palladium saat itu sangat kaku. Mereka tidak bergerak apapun yang kami lakukan. Kami biasa berinteraksi dengan penonton yang berdansa dan loncat kesana kemari. Aku seperti switch lampu, on dan off, dan hal itu bisa sedikit menakutkan bahkan untukku, karena semuanya terjadi mendadak. Aku frustasi dengan para penonton disana." ujar Paul Simonon mengomentari kejadian tersebut.
Instrumen yang dihancurkan Simonon adalah Fender Precision Bass, dengan fingerboard dan leher dari kayu maple. Walaupun body dan leher bass sudah hancur, Rock n' Roll Hall of Fame and Museum di Ohio merasa instrumen itu masih layak untuk dipajang. Saat ini bass tersebut sudah berada di tangan Paul Simonon lagi.
Quote:
Billie Joe Armstrong - Gibson Signature Les Paul Junior
It’s a historical night in punk rock history. Las Vegas, 21 September 2012 di festival musik iHeart Radio. Green Day membuka penampilannya dengan lagu American Idiot, yang menjadi single pada album berjudul serupa yang dirilis tahun 2004. Vokalis dan gitaris Billie Joe Armstrong tampil hebat malam itu sebab disinyalir ia berada di bawah pengaruh alkohol.
Armstrong bahkan sempat turun dari panggung dan mengajak dua orang Greendaze bernyanyi bersama dalam lagu Longview, kemudian menarik seorang wanita ke atas panggung pada lagu yang sama. Semuanya masih tampak menyenangkan karena Green Day sempat membawakan dua lagu baru berjudul Fuck Time dan Oh Love dari album trilogi teranyar mereka. Namun di penghujung penampilannya tetiba Billie Joe Armstrong mengamuk.
Saat itu Green Day bermain lagu dari album Dookie, Basket Case. iHeart Radio memotong waktu Green Day yang semula berdurasi 45 menit menjadi 25 menit. Kemudian sebuah display bertuliskan "1 minute" menarik mata Armstrong yang kemudian menghentikan permainannya seraya berkata:
"Look at that f**king sign right there, you gonna give me f**king one minute? Let me f**king tell you something. I’ve been around since f**king nineteen eighteen fucking eight. And you gonna give me one minute? You’ve gotta be f**king kidding me. It’s a f**king joke. I’M NOT A F**KING JUSTIN BIEBER YOU M****RF**K***S! Let me show you what one f**king minute f**king means."
Kemudian Armstrong mulai membanting Gibson Junior Signature miliknya. Ia membutuhkan waktu beberapa menit untuk dapat menghancurkan gitar tersebut karena kualitas gitar yang bagus.Bassist Green Day, Mike Dirnt juga ikut membanting Fendernya tetapi tidak sampai hancur. Setelah Gibson tersebut tidak berbentuk lagi, Amstrong keluar dari panggung dan berkata "God f**king love you all, we’ll be back".
Keesokan harinya, Armstrong mengakui dirinya berada dalam pengaruh alkohol dan drugs pada malam itu dan meminta maaf kepada pihak yang tersinggung atas tindakannya. Akibat dari kejadian tersebut, Armstrong dimasukkan ke rehabilitasi dan harus membatalkan banyak konser.
Actually, you don’t have to apologize, Billie Joe!
It’s a historical night in punk rock history. Las Vegas, 21 September 2012 di festival musik iHeart Radio. Green Day membuka penampilannya dengan lagu American Idiot, yang menjadi single pada album berjudul serupa yang dirilis tahun 2004. Vokalis dan gitaris Billie Joe Armstrong tampil hebat malam itu sebab disinyalir ia berada di bawah pengaruh alkohol.
Armstrong bahkan sempat turun dari panggung dan mengajak dua orang Greendaze bernyanyi bersama dalam lagu Longview, kemudian menarik seorang wanita ke atas panggung pada lagu yang sama. Semuanya masih tampak menyenangkan karena Green Day sempat membawakan dua lagu baru berjudul Fuck Time dan Oh Love dari album trilogi teranyar mereka. Namun di penghujung penampilannya tetiba Billie Joe Armstrong mengamuk.
Saat itu Green Day bermain lagu dari album Dookie, Basket Case. iHeart Radio memotong waktu Green Day yang semula berdurasi 45 menit menjadi 25 menit. Kemudian sebuah display bertuliskan "1 minute" menarik mata Armstrong yang kemudian menghentikan permainannya seraya berkata:
"Look at that f**king sign right there, you gonna give me f**king one minute? Let me f**king tell you something. I’ve been around since f**king nineteen eighteen fucking eight. And you gonna give me one minute? You’ve gotta be f**king kidding me. It’s a f**king joke. I’M NOT A F**KING JUSTIN BIEBER YOU M****RF**K***S! Let me show you what one f**king minute f**king means."
Kemudian Armstrong mulai membanting Gibson Junior Signature miliknya. Ia membutuhkan waktu beberapa menit untuk dapat menghancurkan gitar tersebut karena kualitas gitar yang bagus.Bassist Green Day, Mike Dirnt juga ikut membanting Fendernya tetapi tidak sampai hancur. Setelah Gibson tersebut tidak berbentuk lagi, Amstrong keluar dari panggung dan berkata "God f**king love you all, we’ll be back".
Keesokan harinya, Armstrong mengakui dirinya berada dalam pengaruh alkohol dan drugs pada malam itu dan meminta maaf kepada pihak yang tersinggung atas tindakannya. Akibat dari kejadian tersebut, Armstrong dimasukkan ke rehabilitasi dan harus membatalkan banyak konser.
Actually, you don’t have to apologize, Billie Joe!
Quote:
Jimi Hendrix’s - 1965 Fender Stratocaster
"The time I burned my guitar it was like a sacrifice. You sacrifice the things you love. I love my guitar."
Pertama kali Jimi mencoba membakar gitarnya, dia membakar tangannya sendiri dan dilarikan ke rumah sakit. Hal itu terjadi di Astoria, London pada 31 Maret 1967.
Saat itu Hendrix bermain dengan menggunakan gitar legendaris 1965 Fender Stratocaster sebagai pembuka untuk The Walker Brothers yang sedang mengadakan tur.Mungkin karena boleh tampil di Inggris dengan visa sementara, Hendrix berniat untuk memberi pertunjukan tak terlupakan bagi semua yang hadir malam itu. Dia menyuruh press officer bernama Tony Garland untuk membeli korek api dari toko terdekat, dan di akhir pertunjukan dia benar-benar menggunakannya. Api membakar gitar Hendrix dan juga tangannya, namun saat itulah orang Inggis tahu bahwa orang Amerika yang satu ini bukan gitaris biasa.
1965 Fender Stratocaster dikabarkan hilang selama 40 tahun setelah itu. Ternyata yang menyimpannya adalah Tony Garland, press officer yang waktu itu membeli korek api untuk Hendrix.Gitar tersebut didiamkan begitu saja di garasi rumah orangtuanya di Hove, East Sussex, Inggris.Tahun 2010, keponakan Garland menemukannya dan langsung menghebohkan dunia. Gitar tersebut akhirnya dijual di pelelangan dengan nilai 575.000 poundsterling.Hingga akhir hayatnya di usia ke 27, nama Jimmy Hendrix tetap dikenang oleh banyak orang hingga saat ini
"The time I burned my guitar it was like a sacrifice. You sacrifice the things you love. I love my guitar."
Pertama kali Jimi mencoba membakar gitarnya, dia membakar tangannya sendiri dan dilarikan ke rumah sakit. Hal itu terjadi di Astoria, London pada 31 Maret 1967.
Saat itu Hendrix bermain dengan menggunakan gitar legendaris 1965 Fender Stratocaster sebagai pembuka untuk The Walker Brothers yang sedang mengadakan tur.Mungkin karena boleh tampil di Inggris dengan visa sementara, Hendrix berniat untuk memberi pertunjukan tak terlupakan bagi semua yang hadir malam itu. Dia menyuruh press officer bernama Tony Garland untuk membeli korek api dari toko terdekat, dan di akhir pertunjukan dia benar-benar menggunakannya. Api membakar gitar Hendrix dan juga tangannya, namun saat itulah orang Inggis tahu bahwa orang Amerika yang satu ini bukan gitaris biasa.
1965 Fender Stratocaster dikabarkan hilang selama 40 tahun setelah itu. Ternyata yang menyimpannya adalah Tony Garland, press officer yang waktu itu membeli korek api untuk Hendrix.Gitar tersebut didiamkan begitu saja di garasi rumah orangtuanya di Hove, East Sussex, Inggris.Tahun 2010, keponakan Garland menemukannya dan langsung menghebohkan dunia. Gitar tersebut akhirnya dijual di pelelangan dengan nilai 575.000 poundsterling.Hingga akhir hayatnya di usia ke 27, nama Jimmy Hendrix tetap dikenang oleh banyak orang hingga saat ini
Quote:
Slash - Gibson Goldtop
Slash baru menyadari setelah sekian lama bahwa gitar rock n' roll terbaik miliknya adalah Gibson Goldtop. Goldtop adalah gitar yang fleksibel dan solid. Slash menggunakan Goldtop pada banyak lagu rumit, terutama yang memiliki melodi solo yang panjang seperti November Rain, Estanged, dan Sweet Child O' Mine. Goldtop memiliki suara khas yang tidak dimiliki gitar lain, setidaknya begitu menurut Slash.
Sayangnya, pada tahun 1991 seseorang menerobos masuk ke rumahnya dan mengambil seluruh gitarnya yang terletak di studio. Slash berhasil menemukan seluruh gitarnya beberapa lama kemudian, kecuali Goldtop kesayangannya. Akhirnya Slash meminta gitar baru kepada Gibson dengan suara yang sama seperti Goldtop. Gibson memenuhi permintaannya, dan gitar baru tersebut akhirnya dibuat dalam jumlah banyak dan dijual ke pasaran.
Gibson dapat membuat kualitas suara yang lebih baik dari Goldtop lama milik Slash, namun Slash tetap merasakan perbedaannya. Goldtop milik Slash tidak terkalahkan.
Slash baru menyadari setelah sekian lama bahwa gitar rock n' roll terbaik miliknya adalah Gibson Goldtop. Goldtop adalah gitar yang fleksibel dan solid. Slash menggunakan Goldtop pada banyak lagu rumit, terutama yang memiliki melodi solo yang panjang seperti November Rain, Estanged, dan Sweet Child O' Mine. Goldtop memiliki suara khas yang tidak dimiliki gitar lain, setidaknya begitu menurut Slash.
Sayangnya, pada tahun 1991 seseorang menerobos masuk ke rumahnya dan mengambil seluruh gitarnya yang terletak di studio. Slash berhasil menemukan seluruh gitarnya beberapa lama kemudian, kecuali Goldtop kesayangannya. Akhirnya Slash meminta gitar baru kepada Gibson dengan suara yang sama seperti Goldtop. Gibson memenuhi permintaannya, dan gitar baru tersebut akhirnya dibuat dalam jumlah banyak dan dijual ke pasaran.
Gibson dapat membuat kualitas suara yang lebih baik dari Goldtop lama milik Slash, namun Slash tetap merasakan perbedaannya. Goldtop milik Slash tidak terkalahkan.
0
7.6K
Kutip
62
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan