- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Supir Bus Bogor Mogok, Ini Akibat Pembangunan Mal di Baranangsiang
TS
CrashCourse
Supir Bus Bogor Mogok, Ini Akibat Pembangunan Mal di Baranangsiang
Sumber : Info Jual Beli Rumah
Sejak pukul enam pagi tadi, terminal Baranangsiang, Bogor, Jawa Barat lumpuh akibat mogok massal sopir dan kondektur bus. Akibatnya, ribuan calon penumpang terbengkalai.
Untuk mengakomodasi para calon penumpang, polisi menyediakan sejumlah bus Damri dan TransPakuan untuk mengangkut mereka ke Terminal Bubulak dan Ciawi.
Aksi para sopir ini dipicu rencana Pemda Kota Bogor yang akan merevitalisasi terminal Baranangsiang menjadi mal.
“Dari sekitar 2 hektar lahan, 1,2 hektar akan dijadikan mal,” kata Yayat Supriatna, pengamat tata kota yang juga warga Bogor. “Jadi, fungsi terminalnya di kecilkan, sementara fungsi malnya lebih besar.”
Ironisnya, imbuh Yayat, tata ruang Kota Bogor tidak menyebutkan adanya pusat perbelanjaan baru di kawasan tersebut. “Akan tetapi saat ini MoU telah dilakukan antara pihak pengembang dengan Pemerintah Daerah,” katanya.
“Saya tidak tahu mengapa hal ini terjadi begitu cepat, tetapi saya menduga karena masa jabatan Walikota Bogor akan segera berakhir, sehingga dia ingin semua urusan cepat selesai,” urai Yayat.
Sementara itu, masa yang terdiri dari sopir dan kondektur serta masyarakat simpatisan melakukan demo di kantor Walikota Bogor.
Baca Juga :
Terkait Banjir Jakarta, Bogor Mesti Dapat Insentif
Pembatasan Mal di Jakarta, Picu Pertumbuhan Mal di Bodetabek
Wah, Mal Terus yah gan...
Sejak pukul enam pagi tadi, terminal Baranangsiang, Bogor, Jawa Barat lumpuh akibat mogok massal sopir dan kondektur bus. Akibatnya, ribuan calon penumpang terbengkalai.
Untuk mengakomodasi para calon penumpang, polisi menyediakan sejumlah bus Damri dan TransPakuan untuk mengangkut mereka ke Terminal Bubulak dan Ciawi.
Aksi para sopir ini dipicu rencana Pemda Kota Bogor yang akan merevitalisasi terminal Baranangsiang menjadi mal.
“Dari sekitar 2 hektar lahan, 1,2 hektar akan dijadikan mal,” kata Yayat Supriatna, pengamat tata kota yang juga warga Bogor. “Jadi, fungsi terminalnya di kecilkan, sementara fungsi malnya lebih besar.”
Ironisnya, imbuh Yayat, tata ruang Kota Bogor tidak menyebutkan adanya pusat perbelanjaan baru di kawasan tersebut. “Akan tetapi saat ini MoU telah dilakukan antara pihak pengembang dengan Pemerintah Daerah,” katanya.
“Saya tidak tahu mengapa hal ini terjadi begitu cepat, tetapi saya menduga karena masa jabatan Walikota Bogor akan segera berakhir, sehingga dia ingin semua urusan cepat selesai,” urai Yayat.
Sementara itu, masa yang terdiri dari sopir dan kondektur serta masyarakat simpatisan melakukan demo di kantor Walikota Bogor.
Baca Juga :
Terkait Banjir Jakarta, Bogor Mesti Dapat Insentif
Pembatasan Mal di Jakarta, Picu Pertumbuhan Mal di Bodetabek
Wah, Mal Terus yah gan...
0
2.5K
21
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan