- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Banten Lama : Tanah Para Sultan
TS
hatepe
Banten Lama : Tanah Para Sultan
Quote:
Spoiler for bukti gak repost:
Banten Lama tentu bukan nama yang baru di telinga kebanyakan orang. Dulu, tempat ini dinamakan sebagai Banten hilir dan merupakan pintu gerbang masuknya portugis ke pulau Jawa. Sebagai pusat perdagangan, tentu menjadikan Banten Hilir sebagai tempat yang sangat vital. Sebagai pusat pemerintahan dari kasultanan Banten, Banten hilir tentu terlihat megah dan sangat menyilaukan mata. Keraton Surosowan, Benteng Spelwijk yang di bangun VOC, Vihara Avalokiteswara dan Keraton Kaibon merupakan beberapa bangunan megah yang ada di lingkungan Kasultanan Banten. Selain itu Mesjid Agung dan Menara Banten yang dijadikan sebagai salah satu objek wisata religi kebanggaan Provinsi Banten ini menambah kemegahan komplek Kasultanan Banten.
Jika dulu di kenal dengan Banten Hilir yang sebelumnya masuk dalam kekuasaan Kerajaan Padjajaran kemudian Kasultanan Cirebon akhirnya Sultan Hasanudin memutuskan untuk mandiri dan membentuk Kasultanan Banten, sekarang tempat ini di kenal sebagai Banten Lama. Sebuah objek wisata religi dan sejarah terbesar di Provinsi Banten. Di tempat inilah para pengunjung bisa melihat bagaimana kejayaan Kasultanan Banten masa silam. Bernostalgia dengan benda-benda bersejarah di Museum Arkeologi Banten dan melihat bagaimana beragam Agama dapat berdampingan dengan rukun tergambar jelas dengan adanya Benteng Spelwijk yanng difungsikan untuk benteng pertahanan dan tempat Ibadah Umat Nasrani kala itu, Mesjid Agung Banten sebagai pusat dakwah dan keagamaan bagi umat Islam dan juga Klenteng Avakilotesvara sebagai pusat ibadah bagi umat Budha. Agama Hindu tentu tak tersingkirkan di Banten Lama mengingat Banten sendiri merupakan keturunan dari kerajaan Salakanagara, Tapi memang saat ini pura-pura itu telah hilang di makan zaman seiring dengan masuknya Islam ke tanah Banten dan menjadi agama mayoritas.
Di Museum Arkeologi Banten, pengunjung dapat menikmati berbagai keramik peninggalan kasultanan Banten yang di datangkan langsung dari negeri tirai bambu. Senjata keris, tombak, baju kerajaan, mahkota kerajaan dan rumah adat suku badui pun dapat di jumpai di museum ini. Tak perlu merogoh kocek terlalu dalam, hanya Rp. 2.000 saja pengunjung sudah bisa menikmati kelengkapan arkeologi kasultanan Banten.
Spoiler for museum arkeologi:
Museum Arkeologi Banten merupakan laboratorium sejarah yang layak dikunjungi, karena disinilah akan tergambar bagaimana kehidupan pada zaman Kasultanan Banten. Jika para pengunjung hendak melihat laboratorium yang lebih besar dan megah tentu Keraton Surosowan lah tempatnya. Keraton yang di bangun pada pemerintahan Sultan Hasanudin ini tampak begitu megah, kalaupun kondisinya sekarang tak sebagus di zamannya. Ulah Belanda yang membumihanguskan Keraton Surosowan membuat bangunan ini kini hanya terlihat seperti istana tua. Namun justru disitulah letak keindahannya, eksotisme bangunan tua tampak jelas di bekas Keraton Surosowan ini, Pengunjung bisa menikmati terbenamnya matahari dengan indah dari Keraton ini. Nama Surosowan sendiri diambil oleh Sultan Hasanudin untuk menghormati sang kakek yaitu Panembahan Surosowan yang memimpin kadipaten Banten Hilir pada saat masih berada di bawah kekuasaan kerajaan Padjajaran. Di dalam Keraton ini terdapat penjara tahanan, tempat pemandian sultan dan keluarga serta tempat-tempat vital lainnya. Tepat di pintu keraton ini terdapat Batu yang merupakan bekas singgasana Kerajaan Padjajaran. Batu ini diangkut oleh Sultan Hasanudin ke Kasultanan Banten paska ditaklukannya kerajaan Padjajaran. Batu ini berfungsi sebagai singgasana sumpah para maharaja Padjajaran, dengan di bawanya batu ini secara otomatis kerajaan Padjajaran tak ada lagi penerus karena tak bisa dilakukan sumpah pelantikan.
Spoiler for keraton surosowan:
Benteng Spelwijk yang di bangun VOC sebagai benteng pertahanan Belanda tentu menjadi kunjungan menarik selanjutnya di Komplek Kasultanan Banten. Tidak jauh dari situ tepat di depan Benteng ini bangunan Vihara berdiri megah. Vihara Avalokitesvara merupakan vihara tertua yang ada di provinsi Banten dan sampai saat ini masih di fungsikan sebagai tempat Ibadah umat Budha.
Spoiler for benteng speelwijk:
Bagi umat muslim yang hendak melakukan perjalanan religi, Banten lama merupakan tempat yang sangat cocok. Mesjid Agung Banten dengan menara yang berdiri kokoh bisa pengunjung nikmati baik untuk tempat beristirahat dan tentu saja sebagai tempat ibadah. Jika pengunjung ingin melihat Komplek Kasultanan Banten, pengunjung bisa menaiki menara depan mesjid hanya dengan mengeluarkan uang Rp. 20000. Di Mesjid ini pula terdapat satu mata air yang konon tak pernah habis dari zaman kasultanan dulu, lokasinya tepat di samping mesjid berdekatan dengan tempat mengambil air wudhu.
Menghormati para Sultan bisa pengunjung lakukan dengan berziarah di makan Sultan. Selepas melakukan ibadah di Mesjid Agung Banten, Pengunjung bisa langsung masuk ke area pemakaman para Sultan. Disinilah pengunjung bisa melihat makan dari sultan-sultan Banten yang telah membuat Banten sebagai kerajaan yang cukup di segani kala itu.
Selesai dengan wisata sejarah dan religi, Pengunjung bisa melihat pelabuhan pertama Banten yaitu Karangantu. Pelabuhan ini merupakan satu-satunya jalur masuk dan keluar barang pada masa kasultanan Banten. Boleh dibilang inilah pintu Gerbang portugis untuk masuk tanah jawa. Sebagai jalur perdagangan tentu pelabuhan ini sangat menarik untuk di kunjungi. Sampai hari ini pelabuhan Karangantu masih di fungsikan oleh para nelayan sebagai pelabuhan kecil.
Spoiler for danau tasikardi:
Ingin santai dan bernostalgia dengan istri dan putri Sultan, pengunjung bisa langsung mendatangi danau tasikardi. Danau ini dibangun sebagai center pengairan air ke sawah-sawah warga pada masa kasultanan Banten. Tepat di tengah danau ini terdapat Pulau buatan yang konon menjadi menyepinya istri dan putri sultan. Disinilah biasanya para perempuan Sultan itu menyegarkan pikiran. Tempat ini tentu masih terlihat mengandung unsur magis yang luar biasa. untuk ke tengah pulau buatan tersebut, pengunjung bisa menyewa bebek-bebekan hanya dengan Rp. 3000 saja.
Tak lengkap rasanya jika kita datang ke Tanah Sultan, kita tak berkunjung ke Keraton Kaibon. Keraton kaibon sendiri merupakan tempat peralihan kerajaan paska di bumi hanguskannya keraton surosowan oleh Belanda. Keraton ini terletak tak jauh dari komplek Kasulatan Banten. Kaibon sendiri diambil dari kata Ke-Ibu-an, yaitu sebagai ibukota pemerintahan Kasultanan Banten. Perpaduan ornamen China, Arab dan Hindu sangat kentara pada bangunan yang satu ini.
Spoiler for istana kaibon:
Itulah Kemegahan tanah para Sultan, datang kesini tentu tidak akan membuat siapapun kecewa. Wisata religi, sejarah dan tentu kuliner tersedia komplit di tempat ini, pengunjung juga bisa menikmati hamparan sawah di sepanjang jalan menuju Komplek ini. Jika Anda punya waktu luang, tak ada salahnya menyempatkan waktu untuk datang ke tempat ini. Di tempat ini tak akan di pungut biaya sepeserpun. Pengunjung hanya harus membayar parkir sebesar Rp. 2000 untuk sepeda motor dan Rp. 5000 untuk kendaraan roda 4.
mohon di rate ya..
kalo mau ngasi cendol mohon lempar kesini
kalo mau ngasi bata mohon lempar kesini
kalo mau ngasi cendol mohon lempar kesini
kalo mau ngasi bata mohon lempar kesini
0
3.5K
Kutip
22
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan