Surabaya - Pria paruh baya yang diduga copet, akhirnya diamankan ke Polsek Genteng setelah saksi mata mengetahui aksi pelaku. Samsul, seorang saksi mata mengatakan, ia mengetahui saat pelaku beraksi mengambil handphone milik Imam, temannya.

"Saat itu, saya melihat sendiri kalau dia mengambil handphone. Kemudian saya tegur, kamu copet ya. Saat itu dia langsung menjatuhkan hanphone curiannya," kata Samsul kepada detikcom di Gedung Negara Grahadi, Rabu (1/5/2013).

Informasi yang dihimpun, pria paruh baya yang diduga copet itu bernama Nabari asal Sampang yang tiap hari bertempat tinggal di Bulak Banteng.

"Sekarang saya dan pelaku mau ke Polsek Genteng mau dikonfrontir lagi. Tapi saya tahu benar kalau dia copet," pungkas Samsul, buruh asal Pasuruan.

Seorang pria paruh baya dihakimi para buruh yang melakukan aksi di depan Gedung Negara Grahadi, untuk memperingati May Day. Pria yang memakai atribut ini diduga sebagai pelaku copet dan mengembat barang berharga milik buruh.

Salah satunya milik Imam (32). Beruntung aksi ini bisa berhasil dihentikan oleh polisi yang berjaga di sekitar lokasi. Imam menceritakan saat handphone- nya hilang saat dirinya akan mengabadikan aktivis buruh, Rieke Dyah Pitaloka saat berorasi.

"Mau foto pakai handphone saya tiba-tiba tidak ada. Saat itu saya mendengar teman-teman buruh berteriak copet di sebelah barat posisi artis itu berorasi," kata buruh asal Gresik yang tergabung dalam KASBI (Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia) kepada detikcom di lokasi, Rabu (1/5/2013).

Pria tersebut langsung dibawa petugas meski sudah menolak dan meronta-ronta. "Saya ini buruh, bukan copet," teriaknya sambil berlindung di balik tubuh petugas kepolisian.

Dari pantauan detikcom, para korban copet berusaha melapor ke polisi dan mengklarifikasi pelaku. Polisi dan buruh pun berusaha mencari barang-barang korban yang hilang. Diantaranya dompet dan handphone.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------





Courtesy : Ini Uniq