Liputan6.com, Jakarta : Ustad Jefri al Buchori alias Uje memang telah menjadi milik masyarakat. Tak hanya sahabat, keluarga, dan kerabat yang mengenal sosok santun Ustad Gaul tersebut. Berbagai lapisan masyarakat turut kehilangan Uje yang mengalami kecelakaan moge atau motor gede yang dikendarainya di bilangan Pondok Indah, Jakarta Selatan pada Jumat dini hari silam.

Hingga kini para peziarah pun masih mengalir ke makam Uje di pekuburan Karet Bivak, Jakarta Pusat. Selain dari Ibu Kota, para peziarah itu datang dari berbagai daerah seperti Jawa Barat, Sulawesi, Kalimantan, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sejumlah warga asing dari Australia dan Singapura bahkan turut berziarah.

Ini jelas menjadi perhatian Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi. Jokowi bahkan dikabarkan bakal memugar makam Uje seperti kuburan para wali. Wacana pemugaran makam dan rencana menjadikan kuburan Uje sebagai cagar budaya pun mengemuka.

Saat belum lama ini ditemui tim Waswas, ibunda Uje, Hajah Tatu Mulyana atau akrab disapa Umi Tatu mengaku baru mendengar kabar tersebut. "Tapi kalau memang pak Jokowi ingin magar, silakan. Itu juga ada rasa sayang ke Uje. Mungkin ya karena banyak yang ziarah," ujar Umi Tatu.

Hanya saja, ibunda Uje berpesan: "Kalau mau dipagar itu jangan terlalu tinggi."

Keluarga Uje juga tak menyangka bahwa lokasi kecelakaan Uje di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan banyak didatangi warga. Umi Tatu pun mengimbau agar mereka bila ingin mengirim doa kepada Uje, cukup dari rumah masing-masing. "Takutnya timbul menjadi musyrik kan," pungkas Umi Tatu.(Ans)

http://showbiz.liputan6.com/read/575...-jangan-tinggi

Uje bukan wali jadi tidak perlu dipugar makamnya karena berlebihan itu namanya.

biarlah uje tenang disana jangan diganggu2 lagi