zulrinaAvatar border
TS
zulrina
kompetisi superband
Soundwaves: @anjiii_: Superband
Oleh: Anji
Share :
Komentar
image
Anji. (Foto: Bayu Adhitya)
Jakarta - Pada tahun 2004 sampai 2006, ada program seru di televisi dengan nama Dreamband. Sebuah ajang pencarian bakat untuk mereka yang suka ngeband. Saya pernah ikut di 2004, tapi tidak terpilih. Tahun 2005, saya akhirnya malah jadi manajer untuk salah satu band di dalamnya, bernama ARES (dengan vokalis Tantri, sekarang dikenal sebagai vokalis Kotak).

Saya ingin sekali ada acara seperti itu lagi di televisi, media di mana ruang gerak buat anak band terasa makin sempit. Sempit? Ya. Setelah era musik Melayu, tayangan musik belakangan didominasi musisi yang tak bermain musik. Penyanyi yang tak bersuara. Beberapa kali saat mengisi acara di TV, saya dapati banyak penyanyi di belakang panggung yang seharusnya siap-siap dengan vocalizing, bergumam atau bersenandung untuk melenturkan perangkat ucapnya malah sibuk melatih gerak. Tarian, tanpa nyanyian.

Bersuara sih, tapi lebih ke kalimat, “five six seven eight” yang diucapkan berulang-ulang. Anji tidak suka boyband? Tidak sama sekali. Ada beberapa boyband Indonesia yang saya suka, yang bisa bernyanyi dengan baik. Sayang kebanyakan tidak, cuma ikut-ikutan dengan harapan bisa terkenal. Tapi ya memang, ada banyak tempat buat mereka.

Band-band (sungguhan) yang manggung di acara musik pun jadi semakin sedikit. Itu juga biasanya yang punya rating bagus. Saya masih terus bermimpi ada acara seperti Dreamband di televisi, dengan harapan bisa menaikkan antusiasme penikmat musik pada era-era saat jadi anak band itu keren.

Suatu hari di awal 2012, lewat Twitter saya mention mas Andi Chairil dari Trans7. Saya bilang, “Bikin Dreamband lagi dong, Mas!” Lalu pembahasan itu hilang. Sampai beberapa bulan kemudian tiba-tiba mas Andi bertanya pada saya, punya masukan apa tentang program itu. Kebetulan memang Trans7 punya rencana untuk menghidupkan program itu kembali. Akhirnya saya bertemu mas Andi dan tim, lalu saya presentasikan program acara yang metodenya hampir sama dengan Dreamband, tapi konsep pelaksanaannya dikembangkan.

Ada beberapa hal dari Dreamband yang jadi catatan sekaligus pertanyaan bagi saya. Misalnya, kenapa dari tiga tahun penyelenggaraan, hanya Kotak yang ‘jadi’ di dalam industri? Itu juga cuma menyisakan satu personel asli, yaitu Cella. Pare, Ices dan Posan sudah dengan pekerjaannya masing-masing. Pare pernah saya temui di beberapa acara. Ices gabung dengan TRIAD dan Winner bersama Posan. Posan malah sekarang sedang menunjukkan bakat cemerlangnya di dunia produser.

Selain Kotak, beberapa jebolan Dreamband juga tersebar di banyak band keren. Salah duanya adalah Ade dan Jeje dari Govinda, yang sekarang juga jadi rekan saya di EBONY, band indie bentukan kami bertiga. Juga ada beberapa catatan dan pertanyaan lain yang mengganjal.

Saya coba buat beberapa penambahan di konsep penilaian dan workshop. Ternyata konsep saya disetujui! Kemudian disepakati nama program acaranya adalah Superband. Perjalanan dimulai.

Akan ada empat produser yang akan mencari Superband. Seru, saat nanti diumumkan siapa saja produsernya. Ada gitaris yang puluhan karyanya (di bandnya dan band/musisi lain) jadi hits dan merajai tangga-tangga lagu nasional. Ada bassist yang karyanya segar, menembus batasan sidestream dan mainstream dengan musik kolaborasi yang unik. Ada juga vokalis yang baru saja memproduksi sebuah album terkonsep. Tampangnya lumayan cakep dan botak, tapi pakai kupluk terus. Alias saya sendiri, ha-ha-ha.

Akan ada juga empat orang yang bakal mengisi posisi juri. Nama mereka akan diumumkan begitu sudah pasti.

Harapan saya, Superband yang terpilih nanti bukan cuma jadi pemenang dalam ajang kompetisi itu, tapi juga bisa berkiprah meriah di industri musik. Jadi memang setelah ajang ini berakhir, akan ada lanjutannya, yaitu berkarya. Tidak sekadar berkarya membuat rekaman, tapi juga dinaungi label dan manajemen artis yang cukup berpengalaman. Akan ada beberapa finalis Superband yang mengisi album, dengan lagu yang diciptakan juri dan produser. Harusnya seru. Semoga nanti Superband bukan juga jadi juara yang jumawa.

Untuk informasi lengkap soal Superband, akan ada rilisan resminya di Trans7. Seharusnya sudah mulai tayang pada bulan Mei 2013. Cukup bocoran dari saya. Yang jelas, saya bersyukur akan ada sebuah acara musik yang bisa jadi sarana ekspresi anak band. Atau anak-anak band generasi baru. Berkarya, menurut saya, butuh sarana untuk diapresiasi. Kalau dinikmati sendiri, itu sama saja dengan onani.

Dan sebagai pribadi, saya senang bisa mewujudkan kegelisahan saya akan keadaan industri musik Indonesia dengan membuat Superband. Hasilnya nanti bagaimana, saya tidak tahu. Semoga sesuai dengan yang direncanakan. Setidaknya saya sudah mencoba berbuat ketimbang ngomel melulu dan mengkritik hal yang tidak saya suka, tanpa berbuat apa-apa.
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
2K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan