- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kenaikan BBM Kado Terburuk untuk Buruh


TS
glabedd
Kenaikan BBM Kado Terburuk untuk Buruh

JAKARTA - May Day sebutan untuk peringatan hari buruh kali ini lebih terdengar seperti “mayday”, sinyal bahaya yang digunakan untuk meminta tolong dalam keadaan darurat. Betapa tidak, pemerintah berencana menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tak lama lagi.
Kenaikan diperkirakan sebesar Rp1500 per liter. Tentu, kenaikan harga BBM ini akan mengakibatkan efek domino berupa naiknya harga-harga barang. Karena biaya transportasi membubung tinggi, naik sekitar 33,33 persen dari harga sebelumnya. Ujung-ujungnya inflasi pasti terjadi.
Disengaja atau tidak, Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan pemerintah membatalkan pengumuman kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersububsidi, Selasa 30 April kemarin. Padahal, sebelumnya, Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana dan Menteri ESDM, Jero Wacik menyatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan mengumumkan kenaikan harga BBM.
Seandainya rencana pengumuman itu jadi dilakukan, maka kenaikan BBM ini akan menjadi kado terburuk saat buruh merayakan hari yang dedikasikan untuknya. Memang, pemerintah telah menaikkan upah minimum buruh berapa waktu lalu di beberapa daerah. Tapi hal itu akan percuma ketika harga transportasi, sandang, pangan hingga kontrakan tempat tinggal juga mengalami kenaikan.
Sebelum menaikan harga BBM, sebaiknya pemerintah perlu pikir-pikir dulu. Hasil polling Indonesia Research Center (IRC) menunjukan sekitar 73 persen responden mengatakan kebijakan pemerintah dalam menetapkan upah buruh belum memuaskan.
“Sebagian besar kalangan buruh pun menyatakan belum dapat mencukupi kebutuhan mereka. Sekarang, pemerintah menambah lagi beban mereka dengan rencana kenaikan harga BBM,” demikian hasil survei IRC yang diterima Okezone, Rabu (1/5/2013).
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2012, upah minimum rata-rata untuk Indonesia sebesar Rp1,1 juta naik sekitar 11 persen dari sebelumnya. Berbeda dengan data milik Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). KSPI mencatat upah minimum di Indonesia tahun 2012 hanya 161,3 dollar AS per bulan. Upah tersebut hanya lebih baik dibanding Kamboja dan Vietnam. Sementara di Thailand, upah minimum sudah mencapai sekitar 283,54 dollar AS per bulan, lebih besar sekitar 120 dollar AS lebih dibanding di negri kita..
Spoiler for sumber:
Diubah oleh glabedd 01-05-2013 04:07
0
1.3K
17


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan