Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

herotAvatar border
TS
herot
Tiga Hal Keinginan KAI Soal Reaktivasi Jalur Kereta Api
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Barlian, Vice President Bidang Pengurusan Aset Non Operasi PT KAI, mengatakan ada tiga hal dalam merevitalisasi jalur lintas kereta api, Selasa (30/4/2013), di Jakarta.

Menurut Barlian, persero merasa kesulitan dalam merevitalisasi disebabkan, pertama perkembangan kota. Barlian mengatakan hal ini adalah hal paling berat.

Karena jika melihat perkembangan kota, ada beberapa ruas jalan yang dilebarkan, dan banyak rel yang tak beroperasi mau tak mau dijadikan jalan.

"Kalau kami tidak menyetujui juga susah, karena dianggap tidak membantu perkembangan kota, sehingga banyak terjadi jalur-jalur kereta api sudah menjadi jalan raya, misalnya jalur Magelang - Jogja," ujar Barlian.

Barlian meminta jika pihaknya diajak kerjasama dengan pemerintah dalam program pelebaran jalan, ia meminta klausul di MoU bahwa pemerintah daerah setempat menyediakan trase (jalur rel) baru untuk trase yang terkena pelebaran jalan.

Pihaknya mendukung perkembangan kota, namun sebisa mungkin pihaknya tidak ingin jalur rel dihilangkan.

Kedua, pihaknya meminta dari studi yang dilakukan pemerintah mengenai jalur kereta api, seharusnya ditentukan lintas potensial yang akan direaktivitasi.

Jika memungkinkan, pihak pemda ikut dalam mengembangkan jalur tersebut.

"Sekarang sudah muncul dari pemda yang merasa manfaat kereta api. Misalnya jalur Bandung - Ciwidey, tetapi yang berat dari sisi pembebasan lahan," katanya.

Selain itu, pihaknya juga mengaktifkan kembali, tetapi secara terbatas, yaitu jalur Petro - Indro. Jalur tersebut diaktifkan karena potensinya, salah satunya pabrik Semen Gresik yang membutuhkan jalur tersebut untuk mengangkut pupuk ke Banyuwangi melalui Kalimas.

"Kami perbaiki kondisi rel dengan dana sendiri, sepanjang empat kilometeran,"ujarnya.

Ketiga, jika revitalisasi sudah dilakukan dan layak dijalankan secara nasional. PT KAI menginginkan jalur bisa pula dijalankan secara komersial, kalau tidak komersil, terdapat public service obligation (PSO).

Dari studi Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan - Kementerian Perhubung, jaringan jalan rel kereta api di Sumatera, Jawa, dan Madura sepanjang 6.482 kilometer.

Dari jaringan jalan kereta api tersebut, jalan yang beroperasi sepanjang 4.360 kilometer dan tidak beroperasi 2.122 kilometer. Jalur tidak beroperasi di lintas Sumatera 512 kilometer, sedangkan lintas Jawa dan Madura sepanjang 1.060 kilometer.

Rencana jaringan jalur kereta api di Jawa yang akan dilakukan reaktivasi dan revitalisasi adalah jalur Sukabumi - Cianjur - Padalarang, Cicalengka - Jatinangor - Tanjungsari, Cirebon - Kadipaten, Banjar - Cijulang, Purwokerto - Wonosobo, Semarang - Demak - Juwana - Rembang, Kedungjati - Ambarawa, Jombang - Babat - Tuban - Kalisat - Panarukan, Madiun - Slahung, Sidoarjo _ Tulungan - Tarik.

Sedangkan sasaran pengembangan jaringan jalur kereta api di Sumatera dengan mewujudkan Trans Sumatera Railways dan menghubungkan jalur kereta api eksisting (yang sudah ada) di NAD, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Lampung.


tribunnews
Diubah oleh herot 01-05-2013 00:09
0
1.2K
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan