- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sering sesak napas kalau capek adakah indikasi sakit jantung
TS
alkafbonga
Sering sesak napas kalau capek adakah indikasi sakit jantung
Quote:
Spoiler for Barbuk No Repost:
Sering sesak napas kalau capek adakah indikasi sakit jantung
Quote:
Jakarta, Dok , saya sering sek ali merasak an sesak napas tiba-tiba, apalagi kalau sedang capek . Nah, k ebetulan ayah saya punya latar belak ang sesak napas. Apak ah dulu wak tu saya masih dalam k eluarga ayah, saya tertular? Atau dok ter tahu penyak itnya? Kata orang juga jantung bisa menyebabkan sesak napas, apa itu benar dok ? Terimak asih
(Perempuan menik ah, 21 tahun)
(Perempuan menik ah, 21 tahun)
Quote:
Jawaban
Sebelumnya, saya ingin menanyakan apakah Mbak Weny memiliki riwayat keluarga penyakit jantung, baik dari keluarga ayah maupun dari keluarga ibu? Lalu Anda sudah cek ke dokter? Dokter mengatakan apa ya?
Mengenai gejala sesak napas, memang patut kita curigai karena gejala ini mirip sekali dengan gejala penyakit jantung. Namun tidak hanya jantung, gejala sesak napas juga bisa bersumber dari penyakit lain, misalnya :
1. Paru-paru (infeksi paru-paru yang disebabkan oleh virus, edema paru-paru)
2..Asam: orang yang memiliki riwayat asma dalam keluarga juga memiliki risiko tinggi untuk menderita penyakit ini
3. Jantung (seperti jantung koroner, jantung reumatik, gagal jantung)
Karena gejala sesak napas dapat bersumber dari penyakit lain, maka harus dilakukan pemeriksaan yang lengkap untuk mengetahui penyebab pasti dari gejala sesak napas. Pemeriksaan lengkap seperti: rontgen dada, tes fungsi paru-paru, EKG dan ekokardiografi. Dengan melakukan pemeriksaan yang lengkap, maka tim dokter spesialis jantung dan paru-paru Yodak Hospital dapat memberikan pengobatan yang terbaik buat pasien Jika sudah melakukan pemeriksaan yang lengkap, Anda dapat datang dan berkonsultasi langsung dengan saya gratis tidak dipungut bayaran sepeser pun dengan membawa hasil pemeriksaan (medikal check up) dari dokter sebelumnya. Terimakasih
Spoiler for Profesor Xiao Mingdi:
Dokter Spesialis Bedah Kardiovaskular di Shanghai Yodak Cardio-Thoracic Hospital. RS Cardio-thoracic Yodak Shanghai terletak di No.218 Jalan Longcao Distrik Xuhui Shanghai. Perwakilan di Jakarta ada di Menara Citicon Lantai 11 Blok Suite E ,Jalan S Parman Kav72, Slipi, Jakarta Barat 11410. Tel: 021 - 99808123 dan 021 - 99570666. Anggota dari Association of Thoracic and Cardiovascular Surgeons of Asia, konsultan ahli dari Departemen Kesehatan RRC, Dewan Pengawas dari China National Science and Technology Progress Award, Wakil Direktur dari China Thoracic and Cardiovascular Surgeons Society, Ketua Kehormatan untuk Shanghai Thoracic and Cardiovascular Surgeons Society, Standing Committee Member of the China Medical Doctor Association
Bisakah Puasa Cegah Sakit Gula dan Gangguan Jantung?
Quote:
Jakarta, Seperti halnya olahraga, selama ini berpuasa diyakini sebagai salah satu metode yang dapat dilakukan secara rutin untuk menjaga kesehatan. Tapi belakangan sekelompok peneliti dari Inggris mengklaim hanya dengan menjalankan puasa, seseorang dapat terhindar dari penyakit diabetes, sakit jantung dan obesitas sekaligus
Spoiler for :
Beberapa studi terhadap hewan sebelumnya mengungkap bahwa berpuasa benar-benar dapat menurunkan berat badan, termasuk mencegah penyakit diabates. Namun peneliti tak tahu pasti bagaimana berpuasa dapat memberikan manfaat bagi kesehatan manusia secara menyeluruh. Sejumlah studi terbaru juga menunjukkan efektivitas puasa dalam menanggulangi penyakit diabetes tipe 2, kendati kondisi itu tak berlaku bagi semua orang.
Tim peneliti yang dipimpin oleh James Brown dari Aston University, Birmingham, Inggris menduga bahwa puasa intermiten (berselang setiap dua hari sekali atau dua hari seminggu) dapat memulihkan kondisi seseorang dari penyakit jantung yang dialaminya, mencegah munculnya gangguan kardiovaskular baru serta menjaga agar tekanan darah dan detak jantung tetap rendah atau terkontrol.
Tumpukan lemak di dalam pankreas yang dapat menyebabkan resistensi insulin (salah satu gejala diabetes) juga menunjukkan pemulihan ketika seseorang diketahui rajin berpuasa.
Namun peneliti belum dapat membuktikan apakah strategi berpuasa ini benar-benar dapat mencegah datangnya ketiga penyakit yang berkaitan dengan berat badan tersebut.
"Apakah puasa intermiten dapat digunakan sebagai sarana untuk mencegah diabetes pada individu-individu yang berisiko tinggi mengalaminya atau mencegah perkembangan penyakit pada pasien yang sudah didiagnosis terlebih dulu masih menjadi misteri dan kami tengah mempersiapkan percobaan klinis untuk mengetahui efektivitas metode ini pada berbagai variasi kelompok," tandas Brown seperti dilansir Emaxhealth, Selasa (30/4/2013).
Hanya saja berdasarkan analisis, peneliti menduga berpuasa dan pembatasan asupan kalori setiap dua hari dalam seminggu bisa jadi strategi jitu untuk menghentikan perkembangan penyakit jantung, obesitas dan diabetes tipe 2. Bahkan manfaatnya sama seperti operasi bariatrik tapi tak begitu invasif, lebih aman dan jauh lebih murah.
Peneliti pun mengatakan puasa intermiten juga lebih cepat menurunkan berat badan ketimbang harus menghitung asupan kalori yang dikonsumsi setiap harinya. Padahal pengurangan asupan kalori sendiri sudah bisa mengurangi peradangan dalam tubuh, menurunkan tekanan darah, meningkatkan jumlah lemak dan gula yang beredar di dalam aliran darah, mengurangi stres oksidatif serta meningkatkan metabolisme
Tim peneliti yang dipimpin oleh James Brown dari Aston University, Birmingham, Inggris menduga bahwa puasa intermiten (berselang setiap dua hari sekali atau dua hari seminggu) dapat memulihkan kondisi seseorang dari penyakit jantung yang dialaminya, mencegah munculnya gangguan kardiovaskular baru serta menjaga agar tekanan darah dan detak jantung tetap rendah atau terkontrol.
Tumpukan lemak di dalam pankreas yang dapat menyebabkan resistensi insulin (salah satu gejala diabetes) juga menunjukkan pemulihan ketika seseorang diketahui rajin berpuasa.
Namun peneliti belum dapat membuktikan apakah strategi berpuasa ini benar-benar dapat mencegah datangnya ketiga penyakit yang berkaitan dengan berat badan tersebut.
"Apakah puasa intermiten dapat digunakan sebagai sarana untuk mencegah diabetes pada individu-individu yang berisiko tinggi mengalaminya atau mencegah perkembangan penyakit pada pasien yang sudah didiagnosis terlebih dulu masih menjadi misteri dan kami tengah mempersiapkan percobaan klinis untuk mengetahui efektivitas metode ini pada berbagai variasi kelompok," tandas Brown seperti dilansir Emaxhealth, Selasa (30/4/2013).
Hanya saja berdasarkan analisis, peneliti menduga berpuasa dan pembatasan asupan kalori setiap dua hari dalam seminggu bisa jadi strategi jitu untuk menghentikan perkembangan penyakit jantung, obesitas dan diabetes tipe 2. Bahkan manfaatnya sama seperti operasi bariatrik tapi tak begitu invasif, lebih aman dan jauh lebih murah.
Peneliti pun mengatakan puasa intermiten juga lebih cepat menurunkan berat badan ketimbang harus menghitung asupan kalori yang dikonsumsi setiap harinya. Padahal pengurangan asupan kalori sendiri sudah bisa mengurangi peradangan dalam tubuh, menurunkan tekanan darah, meningkatkan jumlah lemak dan gula yang beredar di dalam aliran darah, mengurangi stres oksidatif serta meningkatkan metabolisme
Quote:
Dengan kata lain, studi yang dipublikasikan dalam British Journal of Diabetes and Vascular Disease ini menunjukkan kombinasi dari manfaat berpuasa dengan manfaat metode pembatasan kalori yang masih dikatakan sulit dilakukan kebanyakan orang ini dapat memperbesar peluang seseorang untuk terhindar dari diabetes, penyakit jantung dan obesitas
Quote:
Tolong Bantu
[URL="http://health.detik..com/read/2013/04/30/113937/2233878/1376/sering-sesak-napas-kalau-capek-adakah-indikasi-sakit-jantung?l992205755"]Sumber[/URL]
Semoga membatu agan semua
0
3.5K
Kutip
17
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan