- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kopi Luwak, Kenikmatan Sejati atau Sekedar Mitos?


TS
FalianAridua
Kopi Luwak, Kenikmatan Sejati atau Sekedar Mitos?
Kopi Luwak, Kenikmatan Sejati atau Sekedar Mitos?
Spoiler for Intro:
Kopi Luwak?Rasanya ini bukan kata baru, khususnya bagi para coffee lovers. Bukan saja di Indonesia yang memang tempat asal muasal kopi 'jenis' ini, tapi juga di mancanegara, yang namanya kopi luwak temyata mendapat tempat istimewa di hati para penikmatnya. Para produsen Kopi Luwak di Sumatera mengaku kewalahan memenuhi permintaan pasar luar negeri. Sebuah jurnal ekonomi baru-baru ini menyebutkan harga Kopi Luwak biji di pasar internasional mencapai angka 1.300 USD - 1.500 USD perkilonya. Bandingkan dengan harga 'kopi biasa' yang bisa lebih murah tujuh sampai sepuluh kali lipat, Mengapa jenis ini begitu diburu para penggemar kopi? Apa benar-benar istimewa atau jangan-jangan hanya sekedar mitos?
Spoiler for Kopi Luwak:


Spoiler for Asal Usul Kopi Luwak:
Kopi Luwak (Civet Coffee) adalah biji kopi yang diperoleh dari kotoran Luwak(sejenis kucing/musang). Luwak memakan buah kopi (cherries). Buah kopi yang matang terdapat sejenis aroma yang sangat khas, wangi seperti buah anggur atau buah leichi sehingga disukai oleh Luwak, Buah Kopi yang dimakan oleh Luwak adalah buah kopi pilihan Luwak, yang pas matang, dan punya aroma khusus.
Buah kopi yang dimakan oleh Luwak, diproses melalui sistem pencernaan dan kemudian dikeluarkan dalam bentuk kotoran, kotoran Luwak berupa gumpalan biji kopi yang bercampur lendir memanjang. Kotoran tersebut kemudian diambil biji kopinya, dibersihkan dengan membuang lapisan kulit luar sehingga tersisa biji kopi yang masih utuh. Yang kemudian dikeringkan menjadi biji kopi Luwak.
Kehadiran Kopi Luwak yang masih dianggap mitos oleh banyak orang, kini kebenarannya sudah dapat dlbuktikan dari pengamatan di lapangan, dan produknya masih dapat dlnikmati.
Spoiler for Luwak:

Spoiler for Kotoran Luwak:

Spoiler for Habitat Luwak:
Beberapa spesis Luwak terdapat di Asia Tenggara, tetapi yang menghasilkan kopi yang dengan aroma terbaik adalah Luwak asal Indonesia, yang habitatnya di Pulau Sumatra dan Jawa. Petani memungut kotoran Luwak pada sepanjang Bukit Barisan dari Padang sampai Lampung, dan dari pegunungan Gayo Aceh sampai dengan Bukit Tinggi, Sumatera. Dimana disepanjang pegunungan pulau Sumatra terdapat perkebunah kopi yang sangat luas yang menjadi habitat dari binatang Luwak.
Kotoran Luwak dari Indonesia kebanyakan terkumpul dari wilayah perkebunan kopi di pulau Sumatra, yang kabarnya produksi tahunan tidak mencapai 500 kg sementara yang di bawa ke pasar bebas untuk di jual tidak lebih dari setengahnya.
Produksi Kopi Luwak dari tahun ke tahun semakin merosot, di karenakan Luwak dlanggap sebagai hama, atau binatang perusak, karena selain buah kopi, Luwak juga pintar mengkonsumsi buah buahan yang siap di panen, seperti: Pisang, Coklat, Pepaya, dan buah segar lainnya, sehingga menjadi binatang yang di buru petani.
Spoiler for Sejak Zaman Belanda:
Perkebunan kopi di Indonesia secara besar-besaran dimulai dari zaman kolonial Belanda yang tersebar di pulau Jawa, Sumatra dan Sulawesi. Kopi Luwak sudah dikenal oleh petani sejak zaman kolonial Belanda. Kopi hasil panen adalah jatah yang harus diserahkan kepada kolonial Belanda, hanya tersisa kotoran Luwak sebagai jatah petani, di sinilah asal mula kopi Luwak. Kopi Luwak juga menjadi barang cenderamata di masa kolonial.
Petani kopi maupun tukang kebun lebih cenderung mengkonsumsi sendiri kopi Luwak yang sudah dikumpul dari pada menjualnya, selain aroma kopi yang beda dari kopi biasa. petani sendiri kurang tahu kopi tersebut bisa dijual dengan harga yang sangat tinggi dibanding dengan kopi biasa.
Spoiler for Rasa dan Aroma:
Kopi yang punya aroma dan rasa yang khas, bila disangrai atau di proses dengan mesin pengoreng teknologi tinggi dan teknik pengorengan yang professional akan menghasilkan aroma terbaik dari Kopi Luwak.
Sebelum di seduh, terlebih dulu di giling sesuai dengan selera, ada yang suka bubuk halus dengan cara minum Jawa (Tubruk), dimana ampas kopi ditunggu sampau mengendap lalu diminum, dengan filter kopi lalu dituang air panas secara perlahan, dengan mesin coffeemaker atau mesin Espresso.
Macam-macam cara seduh tetap menghasilkan aroma yang khas dari Kopi luwak. Aroma khas dari kopi akan lebih terasa setelah di tekuk sampai di kerongkongan. Sedikit pahit dan sedikit asam, tidak memberikan efek pusing bagi orang-orang yang tidak biasa meminum kopi, atau dengan kata lain Kopi Luwak sudah bebas kafein secara alami dalam sistem pencernaan Luwak, Aroma Kopi Luwak juga tetap prima walau diminum dingin.
Salah satu cara untuk membuktikan keaslian dari Kopi Luwak adalah dengan cara meminumnya. Akan terasa perbedaannya dibanding dengan kopi lainnya.
0
3.8K
Kutip
52
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan