- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
HaKI Siap Lindungi Film Karya Anak Bangsa
TS
kartini31
HaKI Siap Lindungi Film Karya Anak Bangsa
Metrotvnews.com, Jakarta: Perlindungan hak cipta dalam industri film Indonesia sangatlah penting untuk era serba digital dan modern seperti saat ini.
Karenanya, Direktur Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) Yuslisar Ningsih mengatakan pihaknya melindungi karya-karya anak bangsa bukan karena desakan dari Amerika.
Menurut Direktur HaKI, situs-situs yang menyediakan download film maupun musik juga akan diberi sanksi.
"Ilegal download akan ada sanksi. Mereka yang menyediakan downlod internet kita akan tutup. Kemarin ada 20 situs yang menurut Kominfo ditutup. Di UU mendatang, bagi situs-situs yang membajak akan dikenakan juga pidana. Tetapi masalahnya situs-situs itu bukan cuma dari Indonesia tapi juga dari luar," katanya saat ditemui di Blitzmegaplex Grand Indonesia, Jakarta, Senin (29/4).
Perlindungan hak cipta dalam industri film Indonesia dirasakan betul oleh para pembuat film, seperti Sheila Timothy yang berprofesi sebagai produser film. Dua film miliknya, Modus Anomali dan Pintu Terlarang, hanya satu minggu berada di bioskop karena munculnya bajakan baik lewat kepingan CD maupun di internet.
Belum lagi film-film yang diproduksi asli Indonesia membutuhkan biaya besar untuk promosi dan distibusi yang dilakukan sendiri oleh para produser.
"Film Indonesia sangat sulit, beban produser Indonesia berat sekali, karena kita distribusi sendiri, kita menanggung sendiri biaya iklan dan distribusinya," katanya.
Menurutnya, film-film Indonesia memiliki potensi besar untuk bisa go internasional. Itu terbukti lewat beberapa film karya anak bangsa yang diputar di luar negeri, meraih trofi di festival internasional, bahkan ada juga film yang sudah tayang di luar negeri namun belum pernah tayang di Indonesia.
Meski bisa dilihat oleh dunia internasional, penghasilan para film maker dan produser tetaplah di negara sendiri yakni dari penonton di bioskop dan juga tayangan televisi.
Namun, jika bajakannya sudah muncul di internet maka itulah saat film produksi Indonesia tidak bisa lebih maju lagi dari segi pendapatan.
"Film saya, Modus Anomali berhasil dijual di AS, Kanada, Prancis, Jerman dan Turkey. Dayanya internasional, tapi tetap penghasilannya di lokal. Kalau bajakannya sudah di internet, sudah enggak bisa ke mana-mana. Sedangkan di luar negeri, royalti dari video on demand seperti iTunes dan lainnya lebih besar daripada DVD. Makanya kita minta situs-situs itu ditutup," ujarnya.
sumber
bagi yang suka donlot gretongan siap siap
Karenanya, Direktur Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) Yuslisar Ningsih mengatakan pihaknya melindungi karya-karya anak bangsa bukan karena desakan dari Amerika.
Menurut Direktur HaKI, situs-situs yang menyediakan download film maupun musik juga akan diberi sanksi.
"Ilegal download akan ada sanksi. Mereka yang menyediakan downlod internet kita akan tutup. Kemarin ada 20 situs yang menurut Kominfo ditutup. Di UU mendatang, bagi situs-situs yang membajak akan dikenakan juga pidana. Tetapi masalahnya situs-situs itu bukan cuma dari Indonesia tapi juga dari luar," katanya saat ditemui di Blitzmegaplex Grand Indonesia, Jakarta, Senin (29/4).
Perlindungan hak cipta dalam industri film Indonesia dirasakan betul oleh para pembuat film, seperti Sheila Timothy yang berprofesi sebagai produser film. Dua film miliknya, Modus Anomali dan Pintu Terlarang, hanya satu minggu berada di bioskop karena munculnya bajakan baik lewat kepingan CD maupun di internet.
Belum lagi film-film yang diproduksi asli Indonesia membutuhkan biaya besar untuk promosi dan distibusi yang dilakukan sendiri oleh para produser.
"Film Indonesia sangat sulit, beban produser Indonesia berat sekali, karena kita distribusi sendiri, kita menanggung sendiri biaya iklan dan distribusinya," katanya.
Menurutnya, film-film Indonesia memiliki potensi besar untuk bisa go internasional. Itu terbukti lewat beberapa film karya anak bangsa yang diputar di luar negeri, meraih trofi di festival internasional, bahkan ada juga film yang sudah tayang di luar negeri namun belum pernah tayang di Indonesia.
Meski bisa dilihat oleh dunia internasional, penghasilan para film maker dan produser tetaplah di negara sendiri yakni dari penonton di bioskop dan juga tayangan televisi.
Namun, jika bajakannya sudah muncul di internet maka itulah saat film produksi Indonesia tidak bisa lebih maju lagi dari segi pendapatan.
"Film saya, Modus Anomali berhasil dijual di AS, Kanada, Prancis, Jerman dan Turkey. Dayanya internasional, tapi tetap penghasilannya di lokal. Kalau bajakannya sudah di internet, sudah enggak bisa ke mana-mana. Sedangkan di luar negeri, royalti dari video on demand seperti iTunes dan lainnya lebih besar daripada DVD. Makanya kita minta situs-situs itu ditutup," ujarnya.
sumber
bagi yang suka donlot gretongan siap siap
0
1.5K
16
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan