Quote:
YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Setelah berkiprah sebagai pusat hiburan musik dangdut untuk masyarakat Yogyakarta selama 24 tahun, Purawisata akhirnya terpaksa menghentikan perjalanannya dengan menggelar konser dangdut terakhir, Senin (29/4) malam.
Konser pamungkas tersebut digelar setelah pihak pemilik tempat itu akan mengubah arena hiburan rakyat yang terletak di Jalan Brigjen Katamso tersebut menjadi hotel. Konser penutup tersebut digelar bertepatan dengan ulang tahun ke-24 Purawisata.
Tampil pada malam itu yakni grup Orkes Melayu Latanza yang menjadi salah satu andalan Purawisata. Tutupnya tempat itu disayangkan oleh pelanggan serta pegawai yang telah puluhan tahun mengabdi di tempat itu. Ngadiran, salah satu pengunjung setia yang menjuluki dirinya sebagai Raja Joget, mengaku malam itu menyiapkan kostum hitam-hitam sebagai simbol duka.
Ninuk, petugas penjual tiket yang telah bertugas selama 22 tahun, juga menyayangkan penutupan Purawisata karena menurutnya tempat tersebut telah menjadi salah satu ikon hiburan Yogyakarta. Menurut Suryanto alias Icung yang dipercaya mengelola tempat tersebut, Purawisata mengalami masa jaya pada tahun 90-an dengan jumlah pengunjung mencapai 700 orang per malam. "Bahkan saat akhir pekan mencapai 1.000 orang," ujar Icung.
Namun, meskipun Purawisata tetap memiliki ribuan penggemar, tempat tersebut tetap akan lenyap dan berganti hotel yang dinilai akan lebih banyak menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya.
sayang sekali padahal jadi pusat hiburan murah liat paha dan dada

serta budaya asli indonesia, dangdut mania
