- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Serba - Serbi Kawat gigi


TS
Imbisilz
Serba - Serbi Kawat gigi

Selamat datang di trit pertama ane 
trit pertama dan postingan ane yang ke-2000. Artinya ane udah ISO
bisa cendolin / batain

trit pertama dan postingan ane yang ke-2000. Artinya ane udah ISO

bisa cendolin / batain

Mohon dibaca dan dikomen ya agan / sista... 
kalo mau di
ane trimakasih banget.. 

kalo mau di


Spoiler for NO REPSOL:
Spoiler for SERBA-SERBI KAWAT GIGI:
Quote:
SERBA SERBI KAWAT GIGI
Akhir-akhir ini kawat gigi (Braces, Inggris; behel, Belanda) memang sedang menjadi mode. Pemakaian kawat gigi secara medis adalah untuk memperbaiki susunan gigi geligi yang tidak teratur posisinya (maloklusi). Gigi yang maju (protrusive) dapat dimundurkan, gigi yang berjejal dapat diatur kembali posisinya, begitupun gigi yang gingsul (ektopik)
Penyebab gigi geligi tidak teratur (maloklusi) adalah ketidak seimbangan atau disharmoni ukuran gigi (dental) dengan ukuran rahang (skeletal) atau dengan otot-otot di sekitar mulut (muskular). Hal ini disebabkan peran serta gen (faktor genetik) dalam menentukan ukuran gigi dan rahang seseorang.
Keadaan ini dapat diperparah dengan kebiasaan buruk seperti mengisap jari, mengisap bibir atas maupun bawah, menggigit bibir, kuku maupun benda asing seperti ujung pensil; pemakaian dot yang terlalu lama; atau pola gerak lidah yang menyimpang dari normal ketika berbicara atau menelan.
Kombinasi antara ukuran gigi, ukuran rahang, pengaruh otot dan kebiasaan buruk dapat mempengaruhi berat ringannya keparahan maloklusi. Ketidak-teraturan gigi geligi (maloklusi) menyebabkan penderita sulit membersihkan gigi, sehingga sisa-sisa makanan (debris) menumpuk dan dapat menjadi penyebab lubang gigi (karies). Faktor estetika wajah juga menjadi terpengaruhi.
Penderita yang ingin dipasang kawat gigi harus melalui beberapa tahap sebelum pemasangan kawat gigi. Mula-mula dilakukan anamnesa, yaitu tanya jawab antara pendertia dengan dokter gigi, terutama untuk menggali alasan mengapa ingin menggunakan kawat gigi. Pada saat ini biasanya dokter gigi dapat melihat motivasi penggunaan kawat gigi. Kemudian dilakukan pengumpulan data pasien baik dari pemeriksaan klinis dalam mulut, cetakan gigi maupun foto rontgen panoramik dan sefalometri. Semua data dianalisis sehingga dokter gigi dapat memperoleh kesimp[ulan dan menyusun suatu rencana perawatan. Berdasarkan analisis dan kesimpulan berat ringannya kasus maloklusi, maka perawatan ortodontik dapat dilakukan dengan pencabutan gigi tetap (biasanya gigi geraham kecil atau premolar) yang masih sehat dan ruang bekas pencabutan tadi digunakan untuk mengatur posisi gigi; atau tanpa dilakukan pencabutan sama sekali.
Perawatan ortodontik sebaiknya dimulai sejak dini, sejak terdeteksinya kelainan tersebut (preventive orthodontics). Pada tahap perawatan ini, belum tentu dipergunakan braces (kawat gigi). Dan bila dilakukan perawatan sejak dini, ada kemungkinan perawatan dengan pencabutan gigi tetap dikemudian hari dapat terhindari.
Bila perawatan telah dimulai sejak usia anak-anak atau periode gigi bercampur (umumnya usia 6-12 tahun), ada baiknya perawatan ortodontik menyertai sampai semua gigi tetap tumbuh dalam mulut (usia 12 tahun), sehingga semua posisi gigi tetap dapat diatur posisinya Pada prinsipnya perawatan ortodonti tidak mengenal batasan usia. Jadi, dapat dilakukan pada anak-anak, remaja maupun dewasa. Adapun alat perawatan ortodonti dapat terdiri dari alat lepasan (removable appliance), alat cekat (fixed appliance) maupun kombinasi keduanya. Alat lepasan biasanya terdiri dari plat berbahan dasar akrilik dengan komponen kawat aktif untuk menggerakkan gigi yang tidak teratur. Penggunaan alat lepasan ini bergantung pada lamanya alat tersebut dipakai penderita, mengingat alat tersebut dapat dilepaskan sendiri oleh penderita. Hal ini berarti efektivitas pergerakan gigi baru terjadi selama alat tersebut dipakai oleh penderita.
Alat ortodontik cekat (fixed orthodontics) biasanya terdiri dari braces/braket yang berbentuk seperti kancing dan dilekatkan satu persatu pada tiap gigi, dapat berbahan dasar logam, plastik, ataupun porselen yang transparan; suatu busur kawat (arch wire); dan karet yang menyatukan kawat dan braket. Untuk alat ini penderita tidak dapat memasang atau melepaskan sendiri alat tersebut tanpa bantuan dokter gigi.
Akhir-akhir ini alat ortodontik cekat lebih menjadi trend dibandingkan alat ortodonti lepasan. Pemakaian alat ortodonti cekat sebatas mode saja sebaiknya dihindari karena akan menyita banyak waktu, perhatian dan biaya. Hal yang diperhatikan adalah perlunya pengetahuan dan ketrampilan khusus tambahan bagi dokter gigi untuk merawat kasus maloklusi dengan alat ortodontik cekat. Pengetahuan dan ketrampilan khusus ini sendiri dapat diperoleh melalui pendidikan spesialisasi kedokteran gigi (setara S2 dan memperoleh gelar spesialis ortodonti/ ortodontist). Sebaiknya penderita menanyakan terlebih dahulu hal ini pada dokter gigi yang akan merawat.
Perawatan ortodontik cekat memang lebih efektif dalam menanggulangi hampir semua kasus maloklusi dan sebaiknya dipakai pada penderita yang sudah mampu menjaga kebersihan gigi dan mulutnya mengingat tidak dapat dilepasnya alat-alat tersebut dari dalam mulut penderita selama periode waktu tertentu.Cara menjaga kebersihan mulut harus dapat dilakukan sendiri oleh penderita. Biasanya dokter gigi akan menyarankan penggunaan sikat gigi khusus untuk membersihkan gigi dan sela-sela gigi selama perawatan ortodonti cekat. Kebiasaan cara penykatan gigi sebaiknya dipertahankan dengan penambahan frekuensi penyikatan gigi. Lebih dianjurkan lagi untuk menyikat gigi sehabis makan. Lubang gigi/ karies dapat terjadi bila penyikatan gigi tidak dilakukan dengan baik.
Lamanya pemakaian kawat gigi amat bergantung pada banyak faktor, diantaranya keparahan maloklusi, jenis perawatan dan rajin tidaknya penderita untuk kontrol. Lama perawatan dengan alat cekat biasanya lebih pendek dibandingkan dengan alat lepasan. Perawatan ortodonti tanpa pencabutan gigi biasanya lebih cepat dibandingkan dengan perawatan dengan pencabutan gigi tetap.Untuk maloklusi ringan dan dirawat dengan alat cekat, diperlukan waktu yang relatif singkat (sekitar 6 bulan – 1 tahun); sedangkan untuk kasus maloklusi parah, lamanya perawatan dengan alat ortodonti cekat akan semakin panjang, mungkin bisa mencapai 2-4 tahun.
Pemakaian alat ortondonti cekat maupun lepasan, memerlukan kontrol dokter gigi. Bisasanya dokter gigi akan mengaktifkaan kembali komponen alat ortodonti tadi untuk menambah gaya tarik atau geser pada gigi yang akan digerakkan. Gaya tersebut diatur sedemikian rupa sehingga dapat menggerakkan gigi tanpa menimbulkan efek merusak pada struktur gigi itu sendiri serta jaringan penyangga gigi (gusi dan tulang rahang/ alveolar). Gaya yang diberikan untuk menggerakkan gigi sebagian besar dikendalikan dari alat dan kawat yang terpasang dalam mulut penderita. Umumnya penderita akan merasakan giginya kencang, tidak nyaman, atau sedikit ngilu setiap kali kontrol karena adanya penambahan gaya yang diaplikasikan pada gigi yang hendak digerakkan. Kontrol wajib dilakukan dengan interval periode 3 minggu sampai 1 bulan, bergantung pada tahap pergerakkan gigi. Kunjungan yang lebih cepat dari interval tersebut sebenarnya tidak dianjurkan karena ada kemungkinan gaya untuk menggerakkan gigi tersebut, membahayakan jaringan penyangga gigi, kecuali terjadi keadaan darurat seperti kawat menjadi tajam atau ada komponen yang terlepas.
Berbeda dengan alat ortodonti lepasan, pada dasarnya alat ortodonti cekat tidak mengganggu suara yang dihasilkan. Memang ketika pertama kali dipasang, penderita tetap harus menyesuaikan diri karena ada benda asing yang menempel pada gigi. Pemakaian alat ortodonti cekat tidak pula mengganggu pengunyahan, hanya saja penderita tidak diperkenankan menggigit makanan dengan menggunakan gigi depan (seperti ketika makan apel, jagung dan sebagainya), karena hal tersebut dapat melepaskan baces dari permukaan gigi.Bila ada bagian alat ortodonti yang terlepas, ada baiknya penderita menghubungi kembali dokter gigi yang merawat dan dapat dipasangkan kembali. Penggunaan alat ortodonti lepasan untuk mengunyah makanan adalah tidak dianjurkan. Jadi, alat tersebut harus dibuka ketika penderita hendak makan.
Keberhasilan perawatan biasanya mulai terlihat selama 6 bulan pertama sejak pemasangan kawat gigi. Namun jangan terlalu cepat mengakhiri perawatan ortodontik cekat setelah hasil terlihat. Posisi gigi di tempat yang baru masih belum stabil. Untuk itu dianjurkan tetap menggunakannya sebagai bagian mempertahankan gigi pada posisi yang baru. Setelah selesai pergerakan aktif, dengan posisi gigi sudah teratur, semua peralatan dalam mulut bisa dibuka dan diperlukan alat retensi untuk mempertahankan posisi yang sudah benar tadi dan untuk mencegah pergerakan gigi kembali pada posisi semula (relaps). Alat tersebut juga bisa cekat ataupun lepasan, kebanyakan alat lepasan yang hanya dipakai pada malam hari. Biasanya dipakai selama mungkin, namun penderita tidak perlu pemeriksaan ulang dokter gigi.
SUMBER2 = GOOGLE
Kaskuser yang baik selalu meninggalkan komen 

ane ga ngarep



cukup komen agan / sista aja.. syukur2 kalo mau di






0
11.6K
Kutip
125
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan