Langkah pemprov DKI Jakarta untuk merubah wajah Ibu Kota banyak sekali kendala, memang tidak mudah, dan disinilah tantangan yang harus di hadapi oleh Gubernur dan wakil di kursi satu dan dua di Ibu kota.
betapa Bodohnya warga waduk pluit yang tidak mau di relokasi di rusun yang jelas sudah pasti nyaman, malah minta bagi lahan, sungguh hal yang sangat memalukan, jika hal seperti ini terjadi di daerah lain, betapa sulitnya DKI Jakarta dapat berubah, jika warganya tidak sadar dan menyadarinya.
mungkin jika Pemprov menggusur dan tidak menyediakan tempat, baru bolehlah demo dan protes, tapi ini sudah keterlaluin, sudah di bantu di beri rumah bagus, dan diberi lapangan pekerjaan, masih saja nekat tak mau pindah dan malah minta ganti rugi, dengan alasan sudah lama menempati lahan, dan bayar pajak dan lain-lain, itu semua bukan lah alasan yang kuat, karena itu tanah pemprov DKI/tanah negara, jadi tidak semudah itu di duduki dan di minta bagi lahan, itu sama saja penjarahan, kalau pola berfikir warga DKI semua seperti Ini, bisa hancur pemprov DKI, kalau begitu sekalian saja tempati fasilitas umum seperti monas, balaikota, dan lain lain, nanti minta ganti rugi dan bagi lahan.
sungguh ironis sekali, di ajak menuju DKI baru malah menolak...memang SDM sangat mempengaruhi pola fikir manusia.

saya sangat setuju jika Ahok mengatakan ideologi warga waduk pluit seperti Komunis.