Jakarta - Rencana pembangunan transportasi massal Mass Rapid Transit (MRT) tahap I, Lebak Bulus-Bundaran HI, tampaknya akan kembali molor. Pasalnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta masih menginginkan adanya pembahasan mengenai hal tersebut.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) sudah menyatakan akan memulai soft launching pembangunan MRT dalam minggu ini. Namun dalam pertemuannya dengan petinggi DPRD di Balai Agung, Senin (29/4), Jokowi mengatakan, mengenai pembangunan MRT memang harus ada persetujuan terlebih dahulu dari dewan.

Padahal sebelumnya, hal itu sudah pernah dilakukan. Kendati demikian, saat ini dewan nyatanya meminta pembahasan kembali untuk dapat menyetujui pembangunannya.

"Tapi tetap harus ada persetujuan. Memang regulasinya seperti itu. MRT kan sudah dulu (minta persetujuan). Dulu sudah. Tapi sekarang minta persetujuan lagi," kata Jokowi di Balai Kota DKI, usai bertemu DPRD, Senin (29/4).

Dengan demikian, soft launching yang direncanakan akan dilakukan pada minggu ini pun diperkirakan akan molor. Bahkan Jokowi pun mengakui jika memang regulasi yang ada saat ini ruwet, sehingga apa yang sudah ada di depan mata harus kembali molor.

"Ya, itulah regulasi kita. Hampir mau kita launching, ternyata harus ada lagi dari Kemendagri. Mau lagi, ternyata harus ada pembaruan PMK (Peraturan Menteri Keuangan) di Kemenkeu untuk yang monorel. Ya, tidak apa-apa. Kerjakan saja. Memang regulasi kita itu memang ruwet," ujarnya.
mundar mundur mundar mundur

soal proyekan begini cepet dan alot beut dah